Ingin Simpan Sampel Kehidupan di Bulan, Ilmuwan ini Sebut Rencananya Asuransi Global di Zaman Modern

Ilmuan kirim sperma ke bulan

Siapa yang nih sudah punya atau sedang mempertimbangkan bikin asuransi?

Advertisement

Kalau sudah mulai beranjak memasuki usia-usia mapan, kamu akan lebih pusing memikirkan investasi dan pilih-pilih asuransi demi masa depan yang lebih terjamin. Asuransi pun kini jenisnya bermacam-macam. Dari asuransi jiwa atau asuransi pendidikan sampai penyanyi yang ingin mengasuransikan pita suaranya. Nah, tapi apakah kalian tahu ada seorang ilmuwan yang punya rencana ambisius yang ia sebut sebagai asuransi global di zaman modern untuk menjamin keberlangsungan makhluk hidup jika bumi tiba-tiba terkena bencana maha dahsyat.

Seorang ilmuwan dari The University of Arizona, Jekan Thanga, dilansir dari laman resmi universitasnya , baru-baru ini membeberkan studi dan rencananya untuk mengirimkan dan menyimpan sampel kehidupan bumi di bulan dalam acara IEEE Aerospace Conference. Sampel kehidupan itu termasuk sampel kehidupan manusia seperti sperma dan telur beserta jutaan sampel kehidupan spesies lain seperti tanaman. Semua itu dilakukan demi menjamin kehidupan di bumi tidak punah. Walaupun sekilas terdengar seperti cerita film science fiction, tapi ilmuwan ini punya alasan kuat kenapa rencana ini harus dan realistis untuk dilakukan.

Ingin kirim dan simpan 6,7 juta sampel spesies makhluk hidup bumi di bulan, ilmuwan bernama Jekan Thanga sebut rencananya sebagai asuransi modern

Meskipun tidak bisa ditinggali dalam jangka panjang, bulan tuh cocok jadi tempat penyimpanan | Photo bumi dari bulan by NASA via unsplash.com

Para ilmuan Universitas Arizona mendapat inspirasi dari sumber yang nggak terduga yaitu kisah bahtera Nuh (Noah’s Ark). Jika bahtera Nuh mengangkut sepasang tiap hewan, makan bahtera yang akan dibangun ini adalah bahtera bertenaga surya di bulan yang bisa menyimpan benih, spora, benih dan telur yang mencapai 6,7 juta sampel.

Advertisement

Dilansir dari CBS News , para ilmuan menemukan jaringan sekitar 200 tabung lava tepat di bawah permukaan bulan pada tahun 2013. Jika di bumi, tabung lava ini mungkin seperti terowongan kereta bawah tanah yang bisa terkikis dan rusak jika terkena gempa bumi. Berbeda dengan tabung lava di bulan yang berdiameter sekitar 100 meter dan dapat memberi perlindungan dari sinar matahari, mikrometeorit dan perubahan suhu ekstrem. Jadi, bahtera yang akan digunakan oleh ilmuan cukup besar dan aman untuk menyimpan sampel benih dari berbagai spesies makhluk hidup untuk ratusan juta tahun.

Rencana ini dilatarbelakangi kekhawatiran kondisi bumi yang tidak stabil. ‘Bank’ penyimpanan kehidupan ini sebenarnya juga sudah ada di bumi lo, tapi dinilai masih kurang aman

Sebenarnya konsepnya mirip dengan penyimpanan sampel-sampel kehidupan yang ada di Norwegia ini | Christopher Michel, CC BY 2.0Christopher Michel, CC BY 2.0 via www.flickr.com

Dilansir dari A News , Thanga yang merupakan profesor teknik kedirgantaraan dan mesin Universitas Arizona menerangkan bahwa bumi secara alami adalah lingkungan yang tidak stabil. Salah satu bencana yang paling dikhawatirkan adalah letusan vulkanik. Hal ini memiliki kontak erat dengan letusan super vulkanik Toba yang menyebabkan periode pendinginan hingga 1.000 tahun.

Selain itu, ilmuan juga menyoroti perubahan iklim yang cukup ekstrem. Jika permukaan laut terus naik, maka daratan akan tenggelam. Termasuk Svalbard Seedbank, sebuah bangunan di Norwegia yang menampung ratusan ribu sampel benih untuk melindungi keanekaragaman hayati. Tim Thanga percaya bahwa menyimpan sampel benih di benda langit mengurangi risiko hilangnya keanekaragaman hayati jika terjadi bencana besar yang menghancurkan bumi.

Advertisement

Meski sekilas terdengar ‘gila’, tapi rencana ini sebenarnya realistis untuk dilakukan. Berdasarkan hitungan, sekitar dua ratus peluncuran roket dibutuhkan untuk mewujudkannya

Untuk mengangkut jutaan sampel spesies dan perangkat yang dibutuhkan | Photo by NASA via unsplash.com

Proyek ini bukanlah proyek kecil, menurut Thanga, kalkulasi yang mereka lakukan tidak berlebihan seperti yang orang awam kira. Dilansir dari Futurism , setidaknya  jika kapasitas angkut sekitar 50 sampel, maka butuh 205 peluncuran roket untuk mengangkut 6,7 juta species. Sekadar untuk gambaran, pembangunan Stasiun Luar Angkasa Internasional yang kini telah mengudara dan jadi pusat koordinasi eksplorasi luar angkasa itu dulu membutuhkan 40 kali peluncuran roket.

 “Ini tidak terlalu besar.” Ujar Thanga.

Nah, begitulah proyek yang sedang direncanakan oleh ilmuwan. Nggak menyangka deh, bahwa ada ide untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati sampai harus pergi ke bulan. Bagaimana pendapatmu SoHip? Apa pun nanti perkembangan proyek ini, semoga bisa bermanfaat untuk kehidupan di bumi, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE