Viral, Kebun Edelweis Rawa di Ranca Upas Rusak Parah Usai Dilintasi Event Trail

Keindahan alam Ranca Upas yang terletak di Ciwidey, Bandung memang selalu jadi daya tarik wisatawan. Nggak hanya jadi wisata saja, pasalnya Ranca Upas juga menjadi tempat pelestarian edelweis rawa yang saat ini mulai punah. Sayangnya, baru-baru ini lahan edelweis rawa di Ranca Upas rusak parah, bahkan hancur dengan tanah karena dilintasi rombongan event motor trail.

Padahal, edelweis rawa hanya tumbuh di 2 tempat saja di Indonesia yakni di Ranca Upas dan Ciharus, Kamojang Garut. Rusaknya lahan edelweis rawa itu memicu kemarahan petani, salah satunya Mang Uprit alias Supriatna. Video kemarahan Mang Uprit yang menunjukkan kondisi lahan edelweis rawanya yang rusak parah itu pun viral di media sosial.

Kronologi rusaknya kebun Edelweis di Ranca Upas

Baru-baru ini jagat media sosial ramai menyoroti rusaknya lahan edelweis rama di Ranca Upas. Pasalnya warganet dibuat gerap karena lahan edelweis rawa yang cukup langka itu rusak parah karena dilintasi rombongan motor trail. Apalagi beredar juga video Mang Uprit salah satu petani edelweis rama di kawasan Ranca Upas meluapkan kekesalannya dengan menunjukkan kondisi lahan edelweis sudah rusak.

Mang Uprit menyayangkan pada panitia acara yang membiarkan peserta event motor trail itu melintasi lahan edelweis rawa tersebut. Padahal, di sekitar lahan itu sudah banyak larangan menginjak tanaman edelweis ataupun mengambilnya.

“Paham nggak? Lihat nih, hancur! Tuh lihat nih, kalau nggak percaya nih, apa ini (sambil membanting bunga edelweis rawa yang sudah mati). Lihat! Lihat nih! Tumbuh lagi nggak? Susah! Menghijaukan lokasi ini juga kapan hijau lagi? Lama!” ujar Mang Uprit dalam video yang viral.

Nggak hanya memicu kemarahan Mang Uprit, warganet pun dibuat geram dengan aksi para peserta event itu. Apalagi diketahui event bertajuk Camping Adventure Explore itu disponsori oleh Perhutani. Warganet pun ikut mengecam pihak panitia dan Perhutani yang terlibat dalam event tersebut yang dinilai tak bertanggung jawab.

Hal itu pun diungkap oleh warganey Twitter melalui akun @MrBekalicky89 yang membeberkan kelalaian dari panitia maupun pihak sponsor yaitu Perum Perhutani.

“Daftar panitia trabas KLX dan Trail Celeng Ranca Upas, Ciwidey, Bandung, disponsori Perum Perhutani, guys. Kepada yang terhormat Presiden Joko Widodo, hutan Indonesia hanya butuh Lembaga Konservasi Alam. Bubarkan Perhutani, ASN/PNS balikin ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BUMN stop jual beli rusak hutan Indonesia,” cuit di twitter Rabu (8/3).

Kerusakan terjadi di bagian rawa atau edelweis rawa. Beberapa area ada yang berlubang, kontur tanah di kawasan Ranca Upas menjadi lembek dan berlubang. Akses jalan menuju hutan juga rusak, tampak kontur tanah yang berlubang dan hancur itu akibat dilintasi oleh ban motor trail. Apalagi terlihat pula lahan itu nggak hanya dilintasi tapi terjadi kemacetan parah akibat jalur yang nggak jelas dan membingungkan peserta.

Melansir dari Kompas, dikatehui event motor trail itu memang cukup kacau. Peserta pun dibuat marah lantaran fasilitas yang dijanjikan sesuai tiket nggak diberikan seperti makan siang. Bahkan, nggak ada panitia acara yang menunjukkan jalan, hingga terjadi kemancetan.

Tanggapan pengelola dan dinas terkait rusaknya lahan edelweis rama di Ranca Upas

Video viral mang Uprit

Video viral mang Uprit | credit Tiktok @@mang_uprit_mangprang

Pihak manager Site Kampung Cai dari Ranca Upas, Argo Wibowo membeberkan kalau peserta event trail pada hari Minggu (5/3) kemarin itu melenceng dari dari jalur yang ditentukan. Pihak Ranca Upas mengklaim hanya memfasilitasi tempat dan nggak mengetahui struktur kegiatan tersebut. Pengelola pun meminta Komunitas sepeda trail membuat klarifikasi minta maaf lewat media sosial Instagram.

Sementara itu Dirut Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut. Dia mengklaim bakal mengevaluasi acara yang berlangsung di kawasan yang dikelola oleh Perhutani itu.

“Kami akan tindaklanjuti dengan me-review seluruh prosedur kerja kami apabila akan ada kegiatan serupa di masa mendatang,” ujar Wahyu Kuncoro.

Melansir dari Tv One News, Bupati Bandung, Dadang Supriatna juga meminta pihak komunitas untuk bertanggung jawab soal event trabasan di kawasan Ranca Upas. Bupati juga mengecam bahwa beliau tidak pernah mendukung komunitas yang merusak lingkungan atau alam.

“Panitia dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara harus bertanggung jawab atas kejadian ini,” ujar Dadang, Rabu (8/3)

Klarifikasi dan tanggapan dari Komunitas Motor Trail Gatett Costem

View this post on Instagram

A post shared by Ranca Upas (@ranca_upas)

Dalam video klarifikasi tersebut, Rian mengaku sebagai salah satu peserta acara, terpaksa menginjak di sembarang tempat, termasuk lahan yang ditanami edelweis karena jalur yang disediakan oleh panitia hancur. Padahal peserta sudah membayar Rp 200 ribu untuk acara tersebut.

“Betul (menginjak edelweis) karena jalur yang disediakan oleh panitia sudah hancur dan dalam. Kita sebagai peserta mau enggak mau injak apa yang bisa kita injak,” ungkap Rian, dinukil dari CNN Indonesia.

Menurut pengakuan Rian, ia menyaksikan kebun-kebun milik warga hancur. Menurutnya, panitia belum koordinasi dengan warga. Peserta pun kebingungan hingga akhirnya tak punya pilihan untuk melintasi kebun edelweis tersebut. Apalagi kondisinya terjadi kemacetan karena jalur yang dilalui nggak sesuai seperti lintasan yang seharunya.

Pihak komunitas trail mengklarifikasi bahwa tindakannya yang merugikan banyak pihak termasuk pihak sponsor, endors, PMK dan pihak terkait. Sehingga mereka siap untuk bertanggung jawab. Pihak komunitas trail ikut terlibat dalam penanaman bunga edelweis rawa bersama pihak Perhutani dan warga sekitar Ranca Upas. Mereka pun memiliki niat baik untuk membantu petani edelweis memperbaiki kebun bunga yang sudah dirusak itu.

“Assalamu’alaikum saya mewakili seluruh panitia event Ranca Upas 5 Maret 2023, saya meminta maaf atas kejadian yang telah terjadi dan kelalaian panitia. Sehingga merugikan semua pihak termasuk para sponsor, PMK endors, maupun penyedia tempat (Ranca Upas). Saya sangat menyesali kejadian ini dan sekali lagi mohon maaf kepada pihak yang telah dirugikan. Terutama para peserta event Ranca Upas 5 Maret 2023.”

Begitu viral video tentang kerusakan kebun edelweis rawa, langsung banyak pihak baik komunitas, panitia, penyelenggara, sponsor dan pemerintah langsung memberikan tanggapan yang baik. Mereka pun dengan cepat melakukan aksi penyelamatan lingkungan dengan menanam kembali bibit edeleweis, Mang Uprit si pembuat video viral sekaligus petani edelweis meminta maaf dan dengan tangan terbuka mengajak berkebun bersama.

Tahu kah SoHip, kalau menanam bunga edelweis ini putuh proses yang panjang. Apalagi di Indonesia hanya ada 2 tempat yang bisa membudidayakan edelweis rawa. Nggak heran kalau petani dan warganet yang menyaksikan pun ikut kesal. Semoga pihak-pihak yang terlibat dan lalai benar-benar bertanggung jawab ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka menulis dan fotografi

Editor

Penikmat buku dan perjalanan