Dosen Kampus Ternama Luar Negeri Masih Mengajar Pakai Kapur. Emang apa Sih Keunggulannya?

Kelebihan papan tulis kapur

Seiring berkembangnya zaman, banyak hal yang mengalami perubahan. Sebut saja soal munculnya industri baru yang berbasis pada teknologi digital. Nggak hanya di dunia industri, modernisasi juga terjadi pada sektor pendidikan. Yang paling terlihat adalah penggunaan papan tulis oleh para guru atau dosen yang digunakan untuk mengajar

Hampir semua sekolah dan kampus hari ini menggunakan papan tulis spidol atau whiteboard. Papan tulis sebelumnya yang menggunakan kapur mulai ditinggalkan. Tapi kalau kita lihat beberapa tayangan di YouTube atau film, masih banyak dosen-dosen ternama yang bertahan menggunakan papan tulis kapur. Pertanyaanya, kok bisa sih? apa mereka nggak mengikuti zaman? Nah untuk menjawabnya, berikut ini ada alasan kenapa dosen-dosen di luar negeri masih menggunakan blackboard. Yuk simak!

Alasan pertama dan paling penting adalah papan tulis kapur menghasilkan huruf yang lebih besar. Selain itu papan tulis kapur nggak memantulkan cahaya seperti papan tulis spidol

Papan tulis kapur via id.quora.com

Alasan pertama dan paling utama adalah huruf yang dihasilkan oleh kapur. Dosen secara nggak sadar membuat tulisan yang lebih besar karena diameter kapur yang besar. Dengan huruf-huruf yang lebih besar, penjelasan dan tulisan di depan bisa terlihat oleh murid yang duduk di bangku paling belakang.

Lalu keunggulan lainnya ialah papan kapur nggak memantulkan cahaya. Sementara papan spidol kebanyakan memantulkan cahaya sehingga terkadang tulisan nggak terlihat. Analoginya sama seperti smartphone. Kamu pasti lebih nyaman pakai dark mode daripada mode normal kan?!

Papan tulis kapur sangat cocok untuk menulis materi yang berhubungan dengan pelajaran teknik, matematika dan geometri

Kedua, papan tulis kapur ini sangat cocok digunakan oleh mereka pengajar jurusan teknik. Sebab pelajaran-pelajaran tersebut mewajibkan dosen menggambar ilustrasi geometri. Dosen teknik biasanya memiliki banyak kapur dengan berbagai jenis warna. Kapur juga punya keunggulan yang bisa memudahkan dosen menebalkan garis-garis gambar atau memberikan arsiran di gambar geometri. Bahkan membuat garis lurus jauh lebih mudah menggunakan kapur daripada spidol.

Menulis menggunakan kapur memiliki feel tersendiri bagi dosen. Tulisan di atas papan kapur juga punya nilai estetika tersendiri

Feel dan estetika via www.sydney.edu.au

Selain masalah teknis, para dosen yang sudah terbiasa menggunakan kapur merasakan ”feel” saat menulis menggunakan kapur. Perasaan tersebut yang nggak bisa didapatkan dari papan tulis spidol. Bahkan ada satu cerita saat satu pabrik kapur di Jepang bernama Hagamoro akan tutup, banyak professor dan pengajar yang berlomba membeli kapur sebab takut kehabisan. Selain feel tersebut, jika diperhatikan tulisan di papan kapur jauh lebih estetik dibandingkan tulisan di atas papan spidol.

Terakhir, perawatan pada papan kapur jauh lebih mudah dan murah. Papan kapur juga lebih tahan lama dibanding papan spidol

Tahan lama via www.rev.com

Dalam proses belajar mengajar di universitas atau sekolah, biasanya papan spidol mendapat pergantian setiap tahunnya. Berbeda dengan papan kapur yang jauh lebih tahan lama. Bahkan papan kapur bisa bertahan sampai beberapa dekade jika membeli dalam keadaan baru. Perawatan papan kapur juga jauh lebih mudah. Jika papan kapur kotor dosen tinggal mencucinya dengan lap basah. Sedangkan papan spidol harus dibersihkan dengan pelarut jika ingin bersih menyeluruh. Terakhir, harga kapur juga jauh lebih murah dan tahan lama dibandingkan spidol. Kapur bisa digunakan kapanpun sedangkan spidol punya kadaluarsa dimana tinta spidol kering dan nggak bisa digunakan.

Nah itu dia beberapa alasan kenapa dosen-dosen di luar negeri masih menggunakan papan kapur sampai hari ini. Ternyata terkadang teknologi zaman dahulu jauh lebih efektif ya~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Represent

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day