Punya Nama Asli “Patah Hati”, Kisah di Balik Nama Ibu Asal Probolinggo ini Ternyata Sedih Banget

Nama orang patah hati

Selama ini, nama dipercaya sebagai doa yang diberikan orang tua pada anaknya. Karena itulah banyak orang tua yang sengaja memilih nama-nama indah dengan makna yang mendalam. Dari nama berbahasa Arab yang tersisipkan doa, sampai nama Sansekerta yang mungkin melambangkan kekayaan leluhur. Namun di sisi lain, tampaknya ada juga orang tua yang punya pertimbangan lain dalam memberikan nama unik untuk sang anak. Bahkan sampai membuat kita geleng-geleng kepala.

Advertisement

Seperti seorang wanita yang baru-baru ini menggegerkan warganet karena namanya. Dia menyandang nama yang sangat jarang, yaitu Patah Hati. Apakah kisah di balik pemberian nama tersebut? Yuk simak!

Seorang wanita di Probolinggo mempunyai nama yang unik banget, yaitu Patah Hati. Meski sempat ganti nama, Pat kembali menggunakan nama aslinya setelah sering jatuh sakit

Wanita bernama patah hati | Image from NusaDaily via nusadaily.com

Mempunyai nama lengkap “Patah Hati”, wanita berusia 43 tahun ini lebih sering dipanggil “Pat”. Nama ini tergolong langka dan sering membuat orang-orang keheranan, bahkan ada yang mengiranya sebagai nama samaran. Untuk memberi bukti, Patah Hati pun menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga yang mencantumkan nama tersebut. Ternyata memang asli!

Sebelumnya, nama Patah Hati sempat diganti saat dia masih SMP karena pertimbangan tertentu. Tetapi, dia justru menjadi sakit-sakitan sehingga akhirnya tetap menggunakan nama itu. Lalu apakah namanya berpengaruh pada kisah cintanya? Dilansir dari laman Detik , Patah Hati justru mempunyai kisah cinta yang berkebalikan dengan namanya. Dia sudah menikah dan mengaku hidup bahagia tanpa patah hati hingga sekarang. Bahkan dia sudah mempunyai satu anak laki-laki dan tiga anak perempuan.

Advertisement

Selain mengurus keluarganya, Patah Hati bekerja sebagai tukang pijat. Orang-orang sering menyewa jasa Patah Hati karena keahlian yang dimilikinya. Dia bahkan bisa menyembuhkan bayi yang menangis sambil kejang-kejang sehingga namanya justru dianggap membawa berkah.

Di sisi lain, ada kisah sedih di balik nama Patah Hati. Wanita ini adalah saksi perceraian kedua orang tuanya di masa lalu

KTP Patah Hati | Image from NusaDaily via nusadaily.com

Walaupun namanya tergolong kurang lazim, Patah Hati tetap bangga pada nama yang diberikan oleh kakeknya tersebut. Apalagi ada kisah yang menyentuh di baliknya. Dulu saat sedang mengandung, ibu Patah Hati merasa sangat sedih dan kecewa karena diceraikan oleh suaminya. Keputusan sulit itu terpaksa diambil karena kondisi keluarga mereka sedang berantakan. Setelah sang anak lahir, dia pun diberi nama Patah Hati untuk mengenang masa-masa tersebut.

Selain Patah Hati, ada sejumlah nama unik lainnya. Ternyata mereka mempunyai asal-usul yang nggak kalah menarik

Advertisement

KTP Pintu Pemberitahuan | Image from Kumparan via kumparan.com

Dilansir dari Kumparan , ada seorang lelaki bernama Pintu Pemberitahuan yang tinggal di Bantul. Dia adalah anak pasangan seniman bernama Luwi dan Siswanto. Keduanya menggelar pameran seni di Jakarta pada 26 Februari 1999. Saat itu, lukisan berjudul Pintu Pemberitahuan dan lukisan lainnya terjual hingga Rp100 juta di hari kelahiran anak mereka. Sang anak pun diberi nama Pintu Pemberitahuan untuk mengenang mukjizat tersebut.

Nama lain yang nggak kalah menarik adalah Aisyah Bronze Al Chasanah. Dilansir dari IndoSport , nama ini diberikan oleh sang ayah yang merupakan pesilat bernama Amri Rusdana. Istrinya melahirkan di hari yang sama saat dia berlaga di semifinal pesilat dalam Asian Games 2018. Ternyata dia berhasil meraih medali perunggu atau bronze. Maka, sang anak diberi nama Aisyah Bronze Al Chasanah untuk mengenang pencapaian tersebut.

Unik banget deh nama-nama mereka! Kalau sedang diabsen guru di sekolah, pasti jadi pusat perhatian nih. Tetapi yang paling penting, semoga mereka bisa menjalani hidup dengan baik seperti doa orang tuanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tinggal di hutan dan suka makan bambu

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE