Pradesain Istana Negara di Ibu Kota Baru Tuai Pro Kontra, Presiden Jokowi Minta Masukan

Pradesain istana negara di ibu kota baru

Pradesain istana negara bergambar burung garuda di ibu kota baru, tengah menjadi perbincangan di media sosial. Pembangunan istana negara ini menuai pro kontra di masyarakat, terutama dari sejumlah asosiasi profesional. Bahkan lima asosiasi, seperti Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), dan Ikatan Ahli Perancangan Wilayah dan Kota (IAP) turut menyikapi salah satu rancangan istana negara yang berbentuk burung garuda tersebut.

Advertisement

Mereka menyatakan sikap senada dengan mengkritik rancangan istana yang baru ini. Menurut Ketua IAI, I Ketut Rana Wiarcha menilai kalau rancangan tak mencerminakan kemajuan peradaban, terutama pada era digital seperti sekarang. Menurutnya bangunan istana negara semestinya mencirikan bagaimana prinsip pembangunan rendah karbon. Beberapa juga menilai, desain tersebut tak fungsional dan berpotensi pemborosan dana.

Atas viralnya bahasan tersebut, Presiden Joko Widodo pun mengatakan jika desain tersebut masih rancangan. Untuk itu dibutuhkan masukkan dari berbagai pihak terkait

Jokowi menyebut desain istana negara yang akan dibangun di Ibu Kota Negara (IKN) baru, Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur ini masih merupakan pradesain. Oleh karena itu dibutuhkan masukan dari masyarakat untuk menyempurnakan pra desain istana negara ini agar menjadi kebanggaan sekaligus mencerminkan kemajuan bangsa.

Advertisement

Berdasarkan masukan dari masyarakat, Presiden akan mengundang kembali para arsitek dan para ahli lainnya. Hal ini bertujuan untuk memperkaya pradesain menjadi sebuah kebanggaan bangsa.

“Salah satu usulan pradesain bangunan ikonik di ibu kota negara yang baru adalah Istana Negara karya Nyoman Nuarta. Saya mengharapkan masukan dari Anda semua tentang pradesain. Saya mengharapkan Istana Negara ini jadi kebanggaan bangsa, sekaligus mencerminkan kemajuan bangsa,” kata Presiden Jokowi dikutip Hipwee dari Twitter resminya, Jumat (2/4/2021).

Advertisement

Dalam video yang diunggah, terlihat desain burung garuda lebih diperhalus tak lagi mendominasi, terutama pada bagian kepala dan sayap. Namun demikian, meski sudah mengalami revisi, tetap saja mengundang kritik tajam dari para arsitek profesional. Beberapa mempertanyakan pelaksanaan seleksi dari sayembara dari desain istana negara yang dilakukan secara terbatas.

Nama Nyoman Nuarta disorot, lantaran diklaim telah memenangkan sayembara desain istana negara untuk ibu kota baru yang digelar oleh PUPR

Berbeda dengan sayembara gagasan desain kawasan Ibu Kota Negara yang dilakukan secara terbuka dan transparan dengan seremoni gegap gempita, seleksi desain bangunan di IKN justru digelar secara terbatas dan tertutup. Dilansir dari Kompas menurut Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, sejumlah arsitektur profesional dan para ahli diundang dalam seleksi tersebut.

Termasuk di dalamnya Nyoman Nuarta, Yori Antar Awal (IAI), Gregorius Supie Yalodi (IAI), Isandra Matin (IAI), Sibarani Sofian (MUDO) hingga deretan nama lainnya termasuk Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN. Adapun alasan melibatkan Nyoman Nuarta dalam sayembara perancangan, sebab memiliki rekam jejak dalam proyek ikonik, seperti Patung Garuda Wisnu Kencana di Bali.

Nyoman Nuarta mengaku diberi waktu 12 hari oleh Kementerian PUPR untuk mempersiapkan visualisasi konsep, gagasan dan sketsa gedung IKN. Gedung tersebut diantaranya, Istana Presiden dan Wakil Presiden, Kompleks Senayan, dan rumah ibadah.

Meski berlatar seorang pematung, Nyoman Nuarta diyakini memiliki jiwa arsitek. Meski demikian, perkumpulan arsitek di Indonesia masih mempertanyakan dasar penunjukkan Nyoman

Nyoman merupakan seorang maestro pematung Indonesia dan juga merupakan salah satu orang yang melopori Gerakan Seni Rupa Baru. Sejak kecil ia selalu mendapat dukungan penuh untuk berkarya di bidang yang dicintai. Awalnya Nyoman Nuarta mengambil seni lukis di Institut Teknologi Bandung (ITB), tetapi pada tahun kedua ia berpindah ke jurusan seni patung.

Karyanya yang paling terkenal adalah Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang berada di Bali. Selain patung GWK, mahakarya dari pria berusia 69 tahun ini adalah Patung Jalesveva Jayamahe yang terletak di dermaga ujung Madura, Surabaya.

Kariernya di dunia seni Indonesia memang tak diragukan, tercatat ia sudah memiliki sekitar 12 penghargaan selama berkarier sebagai seniman. Jika desain burung garuda untuk Istana Negara resmi digunakan tahun depan, maka daftar karya yang telah dibuat Nyoman pun semakin bertambah panjang.

Nah kalau tanggapanmu gimana soal pradesain istana negara yang baru ini?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung

CLOSE