In Memoriam: 8 Teknologi yang Telah Mati dalam Satu Dekade Ini. Namanya pun Tinggal Kenangan

Teknologi mati dalam satu dekade

Memasuki tahun 2020 ini, artinya kita telah genap melewati 1 dekade yang berlangsung dari 2010 sampai 2019. Selama sepuluh tahun berlangsung, tentu banyak hal yang telah kita lalui dan hadapi, yang lama pun telah berganti yang baru. Nggak cuma pasangan, teknologi yang menemani hari-hari kita juga banyak yang berubah, atau bahkan hilang, tergantikan dengan yang lebih canggih.

Advertisement

Sebelum 2020 berlalu lebih jauh, tak ada salahnya jika kita sedikit bernostalgia dengan sederet teknologi yang pernah hadir di kehidupan kita, dan mewarnai masa-masa remaja kita. Namun seiring berjalannya waktu, ia perlahan dilupakan sampai akhirnya musnah oleh zaman. Kira-kira apa saja ya teknologi atau perangkat elektronik terbaik pada masanya yang telah mati dalam 1 dekade ini?

1. Generasi yang lahir tahun 80-an atau 90-an awal mungkin akrab dengan teknologi pemutar film DVD. Dulu, menemukan penjual atau tempat persewaan DVD sangat mudah. Sekarang? Jangan harap deh…

Persewaan DVD via ballmedia.com

DVD atau kepanjangannya Digital Versatile Disc atau Digital Video Disc sempat populer di tahun 2000-an. DVD ini berbentuk kepingan yang bolong di tengahnya. Benda ini merupakan media penyimpanan optik yang biasanya digunakan untuk memutar film. Untuk bisa menonton DVD, biasanya kita harus membeli atau menyewanya di tempat persewaan. DVD sempat menemani hari-hari remaja di masanya, sebelum akhirnya “tutup usia” lantaran orang mulai beralih ke layanan streaming online atau ke media penyimpanan yang lebih ringkas yaitu flashdisk.

2. Sebelum Spotify lahir, dulu orang harus menggunakan MP3 player untuk memutar lagu. Tapi kini ia tinggal kenangan

MP3 player via www.coolvision.pk

MP3 player juga jadi teknologi yang sempat populer di tahun 2000-an. Umumnya benda ini berbentuk pipih dan panjang, mirip remote TV atau AC, lengkap dengan headset-nya. Tapi seiring berkembangnya zaman, media pemutar lagu jadi beralih ke aplikasi-aplikasi semaca Spotify atau Joox. Pilihan lain yang dinilai lebih praktis dari MP3 player ya pakai ponsel atau laptop aja.

Advertisement

3. Masih ingat kah kalian dengan instant messenger seperti Yahoo! Messenger, AOL, atau MSN Messenger? Mereka pun kini tinggal kenangan~

Y!M via medium.com

Sebelum ada Line, WhatsApp, atau Telegram, orang menggunakan instant messenger seperti Y!M, AOL, atau MSN Messenger untuk berkomunikasi. Saat layanan internet belum seluas sekarang, biasanya para pelajar kala itu memanfaatkan internet di ruang IT sekolah untuk chatting dengan teman, gebetan, atau bahkan strangers. Namun kini semua layanan itu telah resmi ditutup.

4. Instant messenger di atas pada akhirnya digantikan oleh Blackberry Messenger atau yang akrab disingkat BBM. Tapi lama kelamaan BBM pun terpaksa harus dihentikan

BBM sempat jadi primadona di kalangan orang-orang yang melek teknologi, termasuk remaja atau pelajar. BBM dianggap memiliki banyak fitur yang sebelumnya nggak dimiliki aplikasi chat mana pun, seperti fitur update status, mengubah display picture, hingga fitur PING. Tapi seiring berjalannya waktu, teknologi chatting juga makin berkembang dan nggak ekslusif hanya bisa diakses di satu perangkat saja seperti halnya BBM. Karena dinilai lambat improvisasi, BBM pun terpaksa ditutup.

5. Generasi Tik Tok pasti banyak yang nggak tahu sama layanan bernama Vine. Vine yang sempat populer di tahun 2000-an itu kini sudah sirna

Vine via dribbble.com

Penggemar Tik Tok mungkin nggak pernah dengar yang namanya Vine. Padahal Vine adalah layanan cikal bakal Tik Tok yang saat ini sedang naik daun. Seperti halnya Tik Tok, Vine memungkinkan penggunanya membuat video-video pendek dan memopulerkannya. Banyak orang yang jadi terkenal karena mengunggah video-video kreatifnya di Vine. Artis-artis Vine ini sama kayak selebgram di Instagram, atau selebtwit di Twitter.

Advertisement

6. Windows phone juga termasuk di dalam teknologi yang mati dalam 1 dekade ini. Padahal secara tampilan, ponsel ini cukup unik karena warna-warni ya~

Windows phone via inet.detik.com

Tak mau kalah dengan Google yang mengeluarkan Android dan Apple dengan iPhone-nya, Microsoft pun juga ingin eksis dengan meluncurkan Windows PhonePonsel ini dibuat menarik dengan tampilan yang warna warni. Namun, kenyataannya, Microsoft tidak cukup pintar mengembangkan teknologi ini. Terbukti dengan aplikasinya yang bahkan tak sempurna sejak awal. Akhirnya Januari 2019, Microsoft resmi menghentikan layanan Windows Phone.

7. Pernah dengar Google Plus (Google+)? Iya, layanan yang sempat ingin menyaingi Facebook itu. Tahun 2019 lalu, Google resmi menghapus Google+ karena nggak laku-laku amat

RIP Google+ via www.adisumaryadi.com

Google+ dibuat oleh Google dengan tujuan untuk menyaingi media sosial Facebook. Sayangnya, upaya Google itu tidak berbuah manis. Di saat Facebook melesat begitu cepat, Google+ justru sepi peminat. Banyak orang lebih memilih Facebook, atau bahkan Instagram dan Snapchat untuk bermedia sosial. Akhirnya pada April 2019, Google+ resmi dihentikan.

8. Media sosial terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Dulu Path begitu dipuja, seperti halnya Instagram. Tapi entah bagaimana pada 2018 lalu, Path ikutan “undur diri”

Goodbye Path via www.cnbcindonesia.com

Path , media sosial berlogo merah itu sempat populer di kalangan remaja. Path memungkinkan penggunanya untuk berbagi foto, lokasi, hingga buku yang sedang dibaca, film yang sedang ditonton, atau musik yang sedang didengarkan. Tapi sayang, semakin hari Path semakin dinilai melenceng dari visi misinya untuk menyediakan platform privat bagi penggunanya. Akhirnya, banyak yang beralih ke medsos lain. Pada 2018, Path pun resmi pamit.

Itulah sederet teknologi atau perangkat elektronik yang terpaksa ditutup karena tidak mampu bersaing dengan kompetitor. Kira-kira apa ya teknologi saat ini yang kemungkinan bakal bernasib sama 10 tahun mendatang?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

Editor

An amateur writer.

CLOSE