Tragedi Dua Anak yang Meninggal Saat Bagi-bagi Sembako di Monas, Polisi Bilang Bukan Karena Antre

Dua anak meninggal di acara bagi-bagi sembako Monas

Pesta rakyat di akhir pekan harusnya bisa menjadi momen rileksasi yang membahagiakan bagi keluarga. Tapi hari Sabtu (28/4) kemarin, pesta seni yang dibarengi acara bagi-bagi sembako yang diselenggarakan Forum Untukmu Indonesia di kawasan Monumen Nasional (Monas), berubah jadi tragedi. Saat menghadiri event tersebut, dua anak dengan inisial MR dan MJ meninggal. Dari berita yang beredar, kedua bocah nahas itu kehabisan nafas setelah terhimpit orang-orang yang sedang mengantre di acara tersebut.

Advertisement

Beberapa hari kemudian bahkan ibu dari bocah MR melaporkan ketua panitia acara itu ke polisi karena dianggap lalai. Tapi baru-baru ini polisi justru merilis pernyataan yang bertolak belakang dengan kebanyakan berita yang beredar. Mereka memastikan kalau kematian dua bocah itu bukan karena terhimpit antrean. Berikut ini Hipwee News & Feature telah merangkum fakta-faktanya untuk kamu. Mari simak bersama…

Dua orang bocah berusia 11 dan 13 tahun harus kehilangan nyawa di tengah gelaran pesta rakyat di Monas minggu lalu

Pelataran Monas saat acara bagi-bagi sembako via www.eramuslim.com

MR (11) dan MJ (13) adalah dua bocah malang yang harus kehilangan nyawa di tengah keriuhan acara pembagian sembako, Sabtu minggu lalu. Acara yang diselenggarakan oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI) itu berlokasi di pelataran Monas, Jakarta. Berdasarkan kabar yang beredar, MR dan MJ tewas setelah berdesak-desakkan dalam antrean lautan manusia yang ingin mendapat sembako gratis. Dehidrasi dan udara panas diklaim jadi penyebab utama dua bocah ini meninggal dunia.

Beberapa hari setelah peristiwa nahas itu, ibu dari bocah MR, Komariyah, melapor ke polisi atas dugaan kelalaian yang dilakukan ketua panitia FUI

Komariyah, saat pingsan di Bareskrim Polri via www.viva.co.id

Komariyah tak tinggal diam setelah mengetahui anaknya meninggal diduga karena antre sembako. Dilansir dari Kompas , ibu berusia 49 tahun itu melaporkan ketua panitia FUI, Dave Santosa, ke polisi atas dugaan kelalaian yang menyebabkan kematian orang lain. Bersama kuasa hukumnya, M. Fayyad, Komariyah mendatangi Bareskrim Polri pada hari Rabu (2/5) kemarin. Usai membuat laporan di sana, Komariyah bahkan dilaporkan pingsan karena tak kuasa menahan kesedihan.

Advertisement

Tapi baru-baru ini, polisi merilis pernyataan bahwa penyebab kematian MR dan MJ bukan gara-gara terhimpit saat antre sembako

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono via poskotanews.com

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, seperti dilansir Kompas , menyatakan kalau MJ pertama kali ditemukan tergeletak di luar pagar Monas. Lalu oleh Satpol PP yang bertugas, MJ dibawa ke RS Tarakan untuk mendapat penanganan. Tapi sayang, ia dilaporkan meninggal dunia sekitar pukul 19.40 WIB, karena dehidrasi dan suhu badan yang tinggi. Sedangkan bocah satunya juga meninggal di RS Tarakan keesokan harinya.

Duh, kisah memilukan ini sebenarnya mungkin benar-benar perlu diusut tuntas supaya jelas dan tidak terulang lagi. Apalagi gelaran pesta rakyat itu kabarnya juga dilaporkan tidak memiliki izin. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, seperti dikutip CNN , menyatakan kalau dalam proposal yang diterima Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, acara ini bertajuk gelaran seni budaya, bukan acara pembagian sembako. Ya semoga aja permasalahannya segera bisa diselesaikan seadil-adilnya deh…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE