Video Unboxing Caleg Jadi Viral di Medsos, Bukti bahwa Kita Memang Sering Ketipu Rupa Manisnya Caleg

Unboxing Caleg

Dalam Pemilu 2019 nanti, ada lima macam surat suara yang akan kamu pegang. Iya memang banyak macamnya, sebab yang nanti akan kamu coblos di bilik suara bukan hanya presiden dan wakilnya, tapi juga wakil rakyat dari tingkat DPR hingga DPRD Kabupaten/Kota.

Jadi bisa dibayangkan kalau pada 17 April nanti kamu akan dihadapkan pada nama-nama di bawah bendera partai-partai yang sangat asing buat kamu. Lalu gimana ya caranya biar bisa lebih kenal dengan caleg-caleg ini dan nggak capcipcup saat di bilik suara nanti?

Melihat fenomena publik yang berjarak dan tidak cukup mendapat asupan informasi yang cukup dari para caleg ini, sebuah akun Instagram bernama @TemanRakyat membuat video #UnboxingCaleg. Kayak apa sih videonya?

Ada terlalu banyak nama-nama yang nantinya bakal ditemui di surat suara. Jangankan caleg, parpol yang menaungi para caleg ini saja ada belasan. Bisa dibayangkan dong sebanyak apa nama-nama calegnya nanti?

Nah melihat fenomena yang ini, sebuah akun Instagram dengan nama @TemanRakyat membuat sebuah video yang cukup menyentil. Video dengan tajuk #UnboxingCaleg tersebut berisi campaign agar para pemilih (terutama pemilih dari generasi millennials) untuk lebih mengenali caleg mereka sehingga lebih punya asupan informasi politik yang cukup untuk menentukan pilihan. Jangan sampai mereka salah pilih dan nyoblos seseorang yang ternyata udah pernah menyandang status tersangka atau bahkan pernah memakai rompi orange KPK.

Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu sempat heboh caleg yang jadi tersangka karena terjerat kasus kekerasan seksual maupun perampokan

Dok. Polres Pasaman Barat via kumparan.com

Dilansir dari Kompas, seorang caleg dari PKS untuk daerah Sumatera Barat diketahui telah mencabuli anak kandungnya selama tujuh tahun terakhir. Pihak kepolisian pun mengatakan bahwa caleg berinisial AH tersebut tidak mengalami gangguan jiwa. Sehingga proses pidana bisa dilanjutkan. Sementara di Bogor, seorang caleg yang berasal dari luar Jawa diketahui menjadi otak gembong perampokan. Seperti yang dilansir dari MetroTV News, oknum caleg tersebut merampok karena tuntutan biaya kampanye dan biaya operasional selama masa pemilu ini.

Dari kasus dua caleg ini (dan kasus caleg-caleg lainnya kalau pun ada), jadi pengingat kalau capcipcup saat memilih esok sangatlah tidak dianjurkan. Ya kali pilihan capcipcup-mu jatuh pada caleg yang ternyata “pernah” jadi tersangka? Siapa yang rugi coba?

Belum lagi tren ketua umum parpol yang turut jadi sobat tahanan KPK. Duh, jadi makin bingung kan mau pilih siapa?

Tren Ketum Parpol yang jadi tersangka via www.republika.co.id

Kasus ketua PPP, Romahurmuziy yang tersangkut masalah korupsi membenarkan seakan adanya tren ketua umum parpol yang gemar jadi sobat tahanan KPK. Sebab jauh sebelum tertangkapnya Romi ini, banyak ketua umum parpol lain yang lebih dulu memakai rompi orange KPK. Sebut saja Anas Urbaningrum hingga Papa Setnov dengan drama tiang listriknya.

Nah dari tren ketua umum parpol ini kita bisa belajar bahwa memilih berdasarkan parpol pun belum tentu menjamin untuk dapat yang terbaik juga. Lambang parpol jelas bukan suatu garansi bahwa nama-nama di dalamnya cukup baik untuk mewakili suara kita. Lha wong parpol yang lambangnya Ka’bah saja ketumnya terjerat kasus korupsi, misalnya~

Caleg nggak kenal, parpol juga bukan jaminan. Lantas gimana caranya bijak menentukan pilihan?

Fasilitas cek caleg dari KPU via infopemilu.kpu.go.id

Cara yang (mungkin) satu-satunya bisa kita lakukan ya dengan mencari tahu sendiri. Terkait hal ini, KPU telah memberikan fasilitas berupa menu pencarian pada laman Info KPU . Di sana kamu bisa mencari nama-nama caleg sesuai daerah pilihmu atau partai politik mereka. Nantinya kamu akan disuguhkan nama-nama caleg beserta daftar riwayat hidup masing-masing. Sayangnya. tidak semua caleg melampirkan daftar riwayat hidupnya. Entah lupa atau memang tidak mau dikepoin, yang jelas hal inilah yang membuat kita-kita ini semakin kesulitan mengenal caleg.

Lagi-lagi semua harus kembali ke kita sendiri. Kitalah yang harus ngubek-ubek linimasa untuk mencari tahu siapa aja sih yang sekiranya pantas mewakili suara kita. Berbeda halnya dengan pilpres yang calonnya kita sudah tahu dan debat-debat yang ditayangkan di televisi.

Sesekali ngepoin caleg nggak apa-apa lah ya. Daripada capcipcup, eh kepilihnya yang mantan tersangka atau malah yang nggak niat kerja 😐

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.