10 Omongan Tetangga Soal ‘Nikah’ yang Bikin Geram. Giliran Diam, Dibilang Sombong

Temanmu ada yang namanya ‘Tetangga’? Hehe, bercanda. Tapi kalau beneran ada, bisa jadi dia adalah teman yang paling kamu sebelin karena omongannya. Di mana-mana, istilah “omongan tetangga” selalu punya konotasi yang begitu negatif. Kehadirannya seolah merusak tatanan moral dan nilai yang serta merta dianggap luhur namun kalah dengan sebuah pernyataaan; takut jadi omongan tetangga.

Entah budaya macam apa yang sedang perlahan-lahan dibentuk oleh tetangga, namun kebiasaan gunjing-menggunjing ini sebenarnya nggak baik. Parahnya omongan tetangga versi internet sekarang juga sudah banyak, tapi istilahnya berubah jadi nyinyiran warganet.omongan tetangga Paling nyata terasa saat ada salah satu anggota warga yang menikah. Alih-alih ikut bahagia, banyak justru tetangga yang mengeluarkan omongan nggak baik dan terkesan iri atas kebahagiaan handai tolannya sendiri. Super gemes dan bikin pengen jewer, Hipwee Hiburan bakal menghadirkan omongan tetangga paling nyebelin saat ada hajatan pernikahan. Simak!

1. Kalau kamu nikah cuma di KUA, siap-siap dibilang sudah hamil duluan. Ini salah satu yang paling ngeselin sih

Bisa nggak sih, kasih selamat aja? via www.instagram.com

2. Kalau mengadakan acara pesta pernikahan tapi undangannya sedikit, dibilang sombong dan bukan orang penting. Padahal tujuannya biar nggak ada tetangga nyinyir yang sembarangan kondangan

Maaf, yang penting teman sedikit dan setia daripada pencitraan ke mana-mana. via www.pexels.com

3. Paling nyebelin kalau giliran acara syukuran dan pestanya di rumah, langsung dibilang nggak mampu sewa gedung. Bu, yang penting habis nikah bisa nabung buat beli rumah gedongan!

Yang penting doa dan selamatan aja. via www.pexels.com

4. Giliran nikahnya mewah di hotel bintang tujuh, dibilang boros dan menghamburkan uang. Katanya, “Mending uangnya buat beli rumah habis menikah tuh!” KZL!

Apa-apa dicacatin! via www.pexels.com

5. Menikah pakai pakaian kasual malah dibilang nggak pantas dan nggak mencerminkan ceremony pernikahan. Bukannya yang penting nyaman, ya?

Nggak pedulilah! via www.pexels.com

6. Dekorasi heboh, meriah, gemerlap, ulala. Kata tetangga sih mubazir, mendingan uang dekornya buat uang katering dan tabungan pasca menikah

Aku orangnya menjunjung nilai estetika kok. via www.pexels.com

7. Sampai masalah makeup pun jadi perkara. Katanya kalau makeup-nya nggak bikin pangling, manten ceweknya sudah nggak perawan 🙁

Astagfirullah, tuduhan macam apa ini! via www.pexels.com

8. Mereka yang menikah muda pasti kerap dengar nyinyiran yang bilang mereka terburu-buru dan masih terlalu labil buat menikah. Kalau ketuaan, ditanya “kapan nikah” terooos!

Ih, mulutnya kotor banget, doain yang enggak-enggak. via www.pexels.com

9. Waktu menikah nggak pakai prosesi, dianggap nggak menghargai adatlah, nggak berbudayalah. Giliran ada prosesinya, juga banyak yang nggak memahami esensinya

Kamu itu yang nggak menghargai aku. 🙁 via www.pexels.com

10. Bagaimanapun nyinyirnya tetangga saat kamu menikah, mereka akan tetap mencela ketidaksempurnaanmu yang bahkan ketika setelah menikah

Ya, ampun, omongannya masih lanjut! via www.pexels.com

Bisa jadi, selamanya kamu akan sulit membungkam omongan tetangga, mau berapa pun kamu suap mereka. Baiknya buat mencegah kebencian dan geregetan ini, kamu disarankan punya kuping super tebal dan hati sekuat baja. Kuncinya memang perlu yakin dan nggak peduli omongan tetangga. Menikah, kan, yang penting esensinya sah, dan komitmen ke depan untuk membangun sebuah kehidupan yang baru. Setuju nggak?!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE