10 Realita Tentang Kamu yang Sering Dinilai Lebih Dewasa dari Usiamu yang Sebenarnya

Berubah jadi tua itu natural, jadi dewasa itu pilihan. Beberapa dari kita memilih bersikap jauh lebih dewasa dibandingkan umur mereka sebenarnya. Saat teman-teman mereka masih asyik main-main dan hura-hura, mereka jauh lebih suka kesenangan yang dibalut ketenangan. Nggak pernah aneh-aneh karena kelakuan mesti bisa dipertanggungjawabkan. Mereka pun juga selalu bisa diandalkan.

Apa saja sih tandanya kamu lebih dewasa dari usiamu sebenarnya? Gimana juga rasanya jadi yang selalu “dituakan” oleh teman-teman sebaya? Mungkin hal-hal di bawah ini bisa menjelaskan realita kehidupanmu dengan mengena!

1. Karena pembawaanmu yang dewasa, banyak orang gak nyangka kamu baru … tahun (isi sendiri sesuai usia)

Sampai harus tunjukin KTP segala

Sampai harus tunjukin KTP segala

“Ah, boong! Masa’ kamu lahir tahun segini? Seumuran dong sama adekku!”

“Lho, umurmu baru 22? Astaga, kirain kamu udah ibu-ibu gitu… Hahaha.”

Entah ini positif atau negatif, tapi banyak orang yang nggak mengira kamu masih berusia sangat muda. Kadang kamu sampai mikir, “Ih, mukaku setua itu kali ya?” Tapi tenanglah, itu bukan karena mukamu tua kok — bukan juga karena kulitmu keriput atau penuaan dini. Kamu hanya punya pembawaan yang lebih dewasa dari teman-temanmu yang seumuran.

Pembawaan dewasa kayak apa sih? Misalnya, pakaianmu lebih rapi dan jauh dari kata urakan. Tutur kalimatmu juga halus dan sopan, udah cocok deh kalau disuruh ngucap ijab kabul atau nerima lamaran calon suami. Oh iya, gak jarang kamu juga punya karakter kepemimpinan yang kuat. Ini nih yang bikin orang-orang sering nggak percaya sama umurmu yang sebenarnya…

2. Kalau kamu cewek, gak jarang kamu jadi “ibunda”-nya teman-teman satu geng

Selalu perhatian, selalu mendengarkan

Selalu perhatian, selalu mendengarkan via kapanlagi.com

Punya teman-teman satu geng? Sebagai yang dituakan di antara mereka, gak jarang kamu berperan sebagai “Ibunda”. Panggilan “Mami” atau “Bunda” bakal tersemat padamu ke mana-mana. Kalau ada sahabat yang lagi butuh tempat curhat, siapa lagi kalau bukan kamu yang jadi tempat dia cerita? Kalau biasanya orang lain disebelin gara-gara sering ngasih nasihat, orang malah minta nasihat dari kamu. Cieee… Bunda.

3. Padahal kamu juga gak selalu ngerti sama yang dicurhatin. Tapi dengerin aja deh, hehehe…

Dengerin aja deh!

Dengerin aja deh! via carionline.com

Saking rutinnya orang curhat ke kamu, bukan mustahil kamu mendapat curhatan yang rada-rada ajaib atau sebenarnya bikin kamu pengen menganga lebar-lebar.

“Duuuh kok kamu malah ngebiarin pacarmu sembarangan sih ke kamu? Jangan gitu doong!”

Tapi karena kamu teman yang baik – heheh – kamu diem aja deh. Daripada teman kamu tambah galau, mending kamu dengerin dia aja ‘kan?

4. Pun mudah berlaku ala seorang ‘Kakak’ atau ‘Abang’. Bahkan walau kalian gak punya hubungan darah betulan

Kayak abang beneran

Kayak abang beneran via www.angelinchains.com

Mungkin lagi-lagi karena sikapmu yang lebih dewasa, mudah buatmu buat berlaku lagaknya kamu seorang kakak atau abang. Dengan anak kecil, kamu gampang akrab seolah-olah memang punya hubungan darah. Begitu pula dengan adik-adik kelas yang usianya terpaut satu atau dua tahun di bawahmu.

5. Soal urutan kelahiran, ada saja yang mengira bahwa kamu anak sulung…

Dikira anak sulung, udah biasa~

Dikira anak sulung, udah biasa~ via gitagut.blog.com

“Lho, kamu anak terakhir tho? Aku kira malah adikmu banyak…”

Stereotip anak bungsu yang manja dan nggak mandiri bikin banyak orang mengira bahwa kamu anak paling tua. Padahal belum tentu juga. Mungkin sebenarnya kamu anak tengah atau bungsu yang kebetulan menemukan kedewasaan lebih cepat saja. Pribadi dewasa itu ‘kan ditentukan lingkungan dan kemauan diri sendiri juga, bukan cuma urutan kelahiran atau punya kakak/adik berapa. Mandiri dan dewasa bukan sifat yang cuma dimonopoli anak sulung, kok, Kak.

6. Di rumah, kamulah yang jadi andalan orangtua ketika saudara-saudaramu yang lain berantem atau ngambek

“Pulang ya Mbak, Mama susah nggak ada kamu di rumah!”

Maklum, anak yang paling sering disuruh bantu jemur baju, ngepel, masak, dan beli bahan makanan ke pasar sudah pasti sangat membantu pekerjaan orangtua. Di saat saudara-saudaramu yang lain sedikit sulit membantu, kamu siap mengulurkan tangan dan jadi asisten rumah tangga ibu dan ayah selagi dibutuhkan. Cie, anak teladan! :p

7. Kenakalan khas anak muda sudah lewat masanya. Kamu gak lagi terlalu menikmati keluar malam atau nongkrong sampai pagi buta

Nongkrong adalah hal yang absurd bagimu

Nongkrong adalah hal yang absurd bagimu via intisari-online.com

Iya sih, umur masih 20-an. Tapi bukan berarti kamu main kayak kalong terus setiap hari. Kenakalan khas anak muda buatmu sudah lewat masanya. Kamu nggak lagi bisa menikmati nongkrong sampai pagi buta, apalagi kegiatan begadang/genjreng-genjreng nirmakna.

Bukan sok dewasa, kamu cuma udah terlalu tua buat begadang nggak bisa menikmati itu seperti dulu aja. Kesenanganmu sudah berpindah ke hal-hal lain. Fokusmu pun sekarang sudah tentang gimana caranya supaya bisa nabung buat KPR, atau gimana caranya ngumpulin modal nikah. Hmmm~

8. Pergi sendirian bukan masalah. Kamu sudah sah dibilang dewasa ketika nyaman sendiri ke mana-mana

Sendirian? Nggak masalah!

Sendirian? Nggak masalah! via favim.com

Bukannya nggak punya teman, lho, kamu hanya nyaman saja jalan-jalan sendiri. Buatmu, nggak selalu butuh orang lain kok untuk melewatkan waktu dengan cara yang menyenangkan. Dirimu saja cukup untuk kamu bawa keliling kota. Ke bioskop, beli baju, makan enak… Ngapain malu? Justru nyaman dengan diri sendiri adalah salah satu tanda kamu sudah dewasa!

9. Gak jarang dan selalu secara tiba-tiba, kamu terpikir tentang pertanyaan-pertanyaan besar yang sampai sekarang gak diketahui jawabannya

Memikirkan pertanyaan yang 'besar'

Memikirkan pertanyaan yang ‘besar’

Kira-kira kiamat nanti kayak gimana ya? Tahun berapa ya?

Sebenarnya makna hidup itu apa sih? Hmm~

Pertanyaan-pertanyaan filosofis ini nggak jarang menyapa alam pikiranmu sehari-hari. Asyik deh rasanya tenggelam memikirkan pertanyaan-pertanyaan itu. Rasanya penasaran benar, kayak gimana sih terjadinya kiamat nanti? Sebenarnya apa alasan kita dilahirkan di dunia ini? Apakah semua itu takdir, atau manusia punya kemampuan untuk menentukan nasib mereka sendiri? Semakin bertanya, semakin bingung kamu jadinya. Tapi anehnya, kamu justru menikmatinya.

10. Kamu pun tak tertarik menjalin hubungan yang cuma main-main saja. Kamu ingin rasa yang jelas mau ke arah mana

Sudah nggak zaman main-main lagi!

Sudah nggak zaman main-main lagi!

Kamu jauh dari tipe orang yang pacaran cuma karena mau tahu rasanya. Nggak terbayang juga kalau kamu menjalin hubungan cuma karena main-main. Ketika kamu jatuh cinta, kamu benar-benar serius ingin membawa hubunganmu dengan dia ke tahap yang selanjutnya. Intinya, sama-sama membangun diri supaya siap membangun rumah tangga bersama. Kencan semalam atau pacaran yang isinya cuma main-main plus cipokan? Waduh, nggak deh… Nggak tertarik! #sikap

Merasa diri punya karakter dewasa? Apakah 10 hal di atas sesuai dengan realita yang kamu hadapi sehari-hari? Apa lagi sih hal yang biasa kamu hadapi sebagai seseorang yang lebih dewasa dari usiamu yang sebenarnya? Cerita, dong! 🙂 *pasang telinga*

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ophelia of the postmodern age.