13 Pengalaman Sebagai Penghuni Kontrakan yang Mendefinisikan Serunya Hidup di Perantauan

Alih-alih ngekost, tak sedikit mahasiswa rantau yang memutuskan ngontrak rumah rame-rame. Hidup ngontrak memang lebih bebas dari kost, pun dengan ngontrak rame-rame kamu bisa tetap merasakan suasana rumah bersama keluarga baru di perantauan. Tapi yang namanya keluarga baru, pastinya tak semuanya berjalan mudah. Apalagi, kalian punya karakter berbeda dan usia yang masih sangat muda. Perbedaan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai pengalaman seru yang bikin berwarna hidup merantaumu.

Nah, apakah kira-kira yang terjadi ketika sekumpulan anak muda yang berbeda karakter tinggal serumah? Kamu yang pernah atau sampai sekarang masih ngontrak, apakah kisahmu tertuang dalam poin-poin di bawah ini?

1. Semua penghuni sepakat bahwa kontrakan yang baik haruslah bersih dan rapi. Tapi pada akhirnya, jadwal piket bersih-bersih hanya jadi hiasan dinding saja

Awas kecoak!

Awas kecoak! via b1a4luv.tumblr.com

Para anggota kontrakan masih begitu semangat saat awal-awal menghuni rumah baru. Segala jadwal pembagian tugas akan disusun dari hari ke hari. Salah satunya adalah jadwal bersih-bersih. Diharapkan, rumah akan senantiasa bersih setiap harinya. Tapi sayang sekali, jadwal itu hanya bertahan sebulan pertama, atau bahkan seminggu saja. Berikutnya, jadwal itu hanya akan menjadi hiasan semata.

Bukan berarti jorok terus nggak pernah bersih-bersih. Maksudnya, kalian akhirnya memilih bersih-bersih bareng saja daripada piket bergantian. Justru bersih-bersih bersama akan menjadi keseruan tersendiri, walaupun… kontrakan perlu kotor banget dulu sampai ada salah satu dari kalian yang bilang: “Besok nggak ada yang boleh ke mana-mana ya! Kita bersih-bersih kontrakan sama-sama!”

2. Karena itu, yang namanya sapu lidi depan rumah takkan mampu mengingatkan bahwa kebersihan sebagian dari iman. Dia hanyalah saksi bisu kemalasan kalian

tuh contoh dong masnya! Lakik!

tuh contoh dong masnya! Lakik! via www.tumblr.com

Tentu saja, di awal kalian mengontrak, seluruh penghuni rumah akan patungan untuk membeli peralatan bersih-bersih. Namun, nasib peralatan ini akan sama seperti jadwal pembagian tugas. Sapu lidi dan teman-temannya hanya akan menjadi saksi bisu atas kesibukan kalian, jika tidak ingin dikatakan kemalasan. Perlu diketahui bahwa sapu lidi dan alat pel belum bisa bekerja sendiri, mereka membutuhkan tangan untuk dioperasikan. Keseruan yang terjadi adalah ketika sapu itu tiba-tiba hilang pergi entah ke mana. Sepertinya dia bosan karena kerap dicampakkan.

3. Selain itu, peralatan makan juga menumpuk di cucian selama berhari-hari. Ketika kesulitan mencari gelas, barulah tumpukan itu dicuci

wooooy cuci piring woy!

wooooy cuci piring woy! via livingsituation.tumblr.com

Kesibukan kalian tentu saja luar biasa tak terhingga. Akibatnya, urusan rumah tangga kerap terbengkalai. Salah satu yang kerap dibiarkan berantakan adalah piring dan gelas kotor. Semua akan beres dalam sekian menit saja. Itulah saat di mana ada satu anggota kontrakan yang butuh piring untuk makan. Tapi enggak selalu demikian juga, kalau yang butuh lagi sendirian, tentu saja dia hanya akan mencuci sesuai kebutuhan. Sisanya? Akan saling tuding siapa yang seharusnya jatah piket hari itu. Nah inilah keseruan yang paling semena-mena. Jadwal bersih-bersih yang sudah lama kadaluarsa bisa berlaku kembali dalam keadaan darurat. Namanya juga keluarga baru. Masih labil.

4. Selain itu, dapur dan kompor hanya jadi dekorasi semata. Memasak terlalu merepotkan bagi anak muda yang hobi menumpuk piring kotor berlama-lama

Dapurnya sepi...

Dapurnya sepi… (Ini dapur apa ya btw, bagus banget) via bianoti.tumblr.com

Cuci piring aja susah, gimana mau masak? Dapur hanya pemanis biar tempat itu bisa dikatakan rumah. Walaupun tinggal bersama, tentunya para anggota memiliki kegiatan dan siklus kehidupan masing-masing. Oleh karena itu, masak-memasak hanya terjadi di suatu acara bersama yang jarang sekali terjadi. Tapi sekalinya masak bersama, kalian akan merasakan momentum yang begitu dekat dan cukup istimewa. Semacam hiburan kecil di dalam rumah. Nah di saat itulah, tempat cuci piring akan menjadi lebih mengerikan dari hari-hari biasa.

5. Kamar mandi harus ngantri. Celakalah bagi kalian yang tidak bisa bangun pagi. Kuliah sesi pertama selalu terlewat setiap hari

Woooy buruan woooy!

Woooy buruan woooy! via kavlingsepuluh.blogspot.co.id

Bencana adalah ketika ada satu teman kontrakan yang butuh waktu lama untuk mandi. Suasana pagi yang sejuk, tenang, dan damai berubah menjadi nuansa demonstrasi di bundaran HI. Suara gedoran pintu berkolaborasi dengan teriakan :

“Woy cepet woooy!!”

6. Barangnya beda-beda, patungan listriknya sama. Selalu begitu, kebersamaan adalah soal membagi beban sama rata

Bayarnya sama lampunya udah kayak agustusan

Bayarnya sama lampunya udah kayak agustusan

Kalau di kost, kamu akan ditanya soal barang elektronik apa saja yang kamu bawa. Tentunya, TV, komputer PC, kipas angin akan mempengaruhi tagihan kostmu setiap bulan. Tapi tidak bagi kontrakan rame-rame. Uang listrik akan dibagi sama rata sama rasa. Jadi kamu yang hanya bawa CPU komputer akan membayar sama dengan kawanmu yang hanya membawa charger HP. Alasannya, daripada ribet lah. Mending bagi sama rata aja. Toh juga ini rumah bersama! (Pede banget, padahal cuma ngontrak)

7. Listrik pasti pernah disegel PLN karena melampaui batas pembayaran. Satu rumah lupa kalau yang namanya listrik harus dibayar tiap bulan

Semasa di kampung halaman, member kontrakan jarang mengurus soal-soal tagihan dari listrik sampai telepon, bahkan tagihan SPP nya sendiri. Namun, di perantauan hal-ikhwal tagihan harus diatasi bersama-sama. Akibatnya, satu rumah lupa kalau listrik harus dibayar tiap bulannya. Segel PLN tak dapat dihindari kalau kalian nunggak lebih dari 3 bulan. Rumah akan gelap gulita sampai tagihan listrik dibayar sedendanya.

Di tahap itupun, seluruh anggota rumah masih akan menuding siapa yang harus bayar. Dan celakalah wahai kalian yang membawa banyak barang elektronik. Bayar emang sama rata, tapi tanggungjawab agak beda. Untuk itu lebih baik pakai listrik-pulsa. Tapi yang inipun beresiko. Alarm tanda habis pulsa dikira milik tetangga sebelah, akibatnya pulsa tak terbeli, rumah gelap lagi.

8. Jadi satu-satunya jomblo dalam rumah, artinya harus bersabar. Kamulah yang akan jadi sasaran ketika persediaan obat nyamuk habis tak bersisa

Jangan main-main ya!

Jangan main-main ya! via singindo.com

Nah yang ini agak sensitif. Bagi anggota member yang masih jomblo sebaiknya sedia obat nyamuk yang banyak di rumah, supaya dirimu tidaklah menjadi sasaran ketika semuanya pacaran di ruang tamu atau teras rumah (atau di kamar HEHEHEH). Ingat bahwa pergi begitu saja tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Cara yang lain untuk menanggulanginya adalah cari pacar selagi masih sanggup!

9. Tak perlu khawatir rumah sepi, karena teman-teman kalian akan selalu main dan nginap di sini. Jangan marah kalau ruang tamu sering berantakan

Partner in crime!

Partner in crime! via dimz461.wordpress.com

Tapi kalaupun enggak punya pacar dalam waktu yang lama karena kamu mungkin terlalu sibuk, janganlah dulu gusar. Teman-teman akan senantiasa hadir menemanimu. Rumah kontrakan punya kebiasaan jadi tempat ngumpul entah untuk ngerjain tugas kelompok atau sekedar pelarian bagi jomblo-jomblo yang lain. Tapi janganlah marah-marah ketika rumah jadi berantakan, sebab kamu akan jadi obat nyamuk lagi kalau temanmu jarang main. Pastinya sangat seru ketika banyak orang di rumah. Kebersamaan akan semakin semarak.

10. Saking ramainya, tetangga suka marah-marah. Karena parkir motor yang sembarangan menghalangi jalan, sampai teriakan-teriakan yang berisiknya nggak karuan

Awas tetanggamu juga punya kesabaran

Awas tetanggamu juga punya kesabaran via keepo.me

Dan perlu diingat bahwa kalian memiliki tetangga. Jadi walaupun rumah makin semarak karena banyak orang, harap agak sedikit mengontrol situasi. Parkir motor yang rapi dan jangan teriak-teriak. Tetangga akan datang mengetuk pintu dan mengingatkan akan perilaku yang kurang sopan dari kalian. Tapi inipun cukup seru. Karena hanya dia yang membuka pintu, yang akan kena sembur dari Pak RT. Teman-teman yang lain hanya akan membantu cekikikan dari balik ruang tamu. Dan semakin celakalah dia yang mengalami kedatangan Pak RT sendirian saja. Perilaku serumah akan ditanggung seorang diri.

11. Tak jarang pemilik kontrakan dapat laporan. Dia akan datang sekalian mengajukan tagihan untuk tahun depan

Udah rame, belum bayar kontrakan buat tahun depan

Udah rame, belum bayar kontrakan buat tahun depan via beciaaa03.soup.io

Belum selesai. Pak RT akan melapor pada pemilik kontrakan. Seminggu kemudian, datanglah bapak kontrakan lengkap dengan tagihan untuk tahun depan, padahal sewa-menyewa baru berjalan enam bulan. Memang, Tuhan akan selalu memberikan ujian pada orang-orang yang tangguh menghadapi cobaan.

12. Tapi lumayan kalau ada hajatan dapet kiriman nasi kotak. Walaupun mereka tahu kalian jarang datang pengajian ataupun syukuran sunatan.

Biarpun dikit yang penting bisa buat ganjel perut

Biarpun dikit yang penting bisa buat ganjel perut via archive.kaskus.co.id

Inilah salah satu alasan kenapa anak-anak kontrakan harus baik-baik sama tetangga meskipun mereka suka marah-marah. Nasi kotak dan snack ringan akan sampai ke rumah meskipun kalian enggak datang pengajian. Syukurilah, ini demi menghemat uang makan sehari-hari. Asal jangan berebut dengan kamar sebelah, ingat akan jargon sama rata-sama rasa.

13. Tidak ada kekhawatiran jika dilanda kesulitan. Teman kontrakan akan selalu membantu atas nama kebersamaan

Happiness only real when shared

Happiness only real when shared via reenbelle.tumblr.com

Nah, dari segala suka-duka, teman yang menyebalkan dan urusan rumah tangga yang tak karuan, tinggal bersama adalah sebuah keistimewaan. Banyak memori yang akan tertinggal juga di benak para anggota rumah. Keluarga baru benar-benar akan tercipta ketika masing-masing kepala dapat memaklumi satu sama lain dan menempatkan diri dengan baik.

Tinggal rame-rame dengan kawan seperjuangan memang sebuah pengalaman kehidupan yang tiada harganya. Susah senang ditanggung bersama. Setiap orang akan memiliki rumah kedua, dan rumah kontrakan inilah yang kalian punya. Suatu saat nanti, kalian semua akan dipertemukan lagi. Lengkap dengan anak-istri sebagai anggota baru keluarga kalian semua. (Amiiin…)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini