5 Detail Kecil Pelayanan yang Perlu Diperhatikan para Pedagang. Sepele, tapi Bikin Konsumen Nyaman

Membuat konsumen nyaman terkadang berasal dari hal-hal sepele

Menjual selalu lebih sulit daripada membeli. Kamu bisa membeli apa saja dan kapan saja selama kamu punya uang. Tapi kamu nggak bisa menjual barang apa saja dan kapan saja. Sebab memang menemukan pembeli itu sulit. Nggak semudah kita menemukan sesuatu yang hendak dibeli.

Advertisement

Menjadi pedagang itu susah-susah gampang, pasalnya menjual itu juga ada ilmunya. Banyak cara yang bisa membuat daganganmu laku, salah satunya dengan membuat konsumen nyaman. Ini detail-detail pelayanan yang perlu diperhatikan agar konsumenmu lebih nyaman. Cekidot!

1. Selalu sediakan kembalian. Kalau nggak ada cariin, jangan suruh pembeli menukar uangnya

Sedia kembalian / Credit: Kompasiana via www.kompasiana.com

Uang kembalian merupakan satu di antara detail kecil yang kerap terlupakan. Padahal perannya cukup vital untuk membuat konsumen nyaman. Di mana-mana pembeli selalu suka pelayanan yang cepat. Ketika pedagang nggak punya kembalian, konsumen terkena imbasnya. Pembeli dipaksa menunggu pedagang menukar uangnya terlebih dahulu.

Kadang-kadang justru ada pedagang ngehe yang menyuruh pembeli menukar uangnya. Kok malah konsumen yang disuruh repot? Aneh betul logikanya.

Advertisement

Nikmati konten menarik seputar customer service: Manis Pahitnya Jadi Petugas Call Center, Dibombardir Keluhan yang Menguras Pikiran

2. Sediakan receh selalu, sebab pembeli sejatinya nggak suka dikasih permen. Emangnya anak SD?

Secara hukum juga dilarang nih / Credit: Aceh Tribun

Memberi kembalian permen sebagai ganti uang receh masih terjadi di beberapa warung atau minimarket. Pembeli yang nggak butuh permen dituntut untuk menerima permen lantaran nggak ada recehan. Cara ini mestinya disudahi sebab secara nggak ubahnya seperti memaksa.

Syarat transaksi yang baik adalah kesepakatan. Tiba-tiba memberi permen bukan kesepakatan, tapi pemaksaan. Kecuali sebelumnya ada dialog kembaliannya dalam bentuk permen dan pembeli setuju untuk menerima. Nah, itu baru boleh.

Advertisement

3. Jaga kebersihan tangan saat menyentuh makanan. Kalau bisa malah pakai sarung tangan

Pakai sarung tangan / Credit: Pinterest

Salah satu yang sering luput dari penjual adalah memakai sarung tangan saat hendak memasak makanan. Tangan adalah media yang paling rentan dihinggapi virus dan bakteri. Tanpa sarung tangan potensi perpindahan virus dan bakteri sangat besar.

Pembeli yang peka terhadap kebersihan akan lebih memilih warung yang higienis dan bersih daripada yang kotor. Seenak apapun makanan yang disajikan, kalau yang masak sembarangan, pembeli bisa ilfeel dan nggak mau datang lagi.

4. Nggak ada orang yang demen ngomong sama orang jutek. Jangan lupa senyum kalau jualan :))

Senyum / Credit: Pinterest

Pembeli adalah raja. Apapun yang ingin dibeli atau dipesan mesti diladeni dengan baik. Takaran baik itu banyak ragamnya; bisa dengan ketangkasan, bisa juga dengan sikap. Sikap ramah itu penting. Dengan menunjukkan senyum sejatinya sudah cukup untuk membuat pelanggan senang. Buang jauh-jauh jutek biar orang nggak males datang ke tempatmu.

5. Ajak ngobrol pembeli, jangan diem-diem aja. Basa-basi kecil bikin pembeli merasa dihargai

Ajak ngobrol itu penting / Credit: Twitter

Mengajak ngobrol pelanggan itu bagus untuk membuat pelangganmu nyaman. Kamu bisa melakukannya dengan menanyakan kabar, dari mana, mau ke mana, dan lain sebagainya. Apalagi kalau pelangganmu datang sendirian, ajak ngobrol aja, barangkali dia sedang kesepian? Biasanya kalau obrolan sudah nyambung, dari yang tadinya hanya pelanggan biasa, besoknya bisa jadi langganan.

Itulah detail-detail kecil yang perlu diperhatikan saat berdagang. Jangan hanya fokus pada produk yang baik, pelayanan juga penting untuk membuat daganganmu laris.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE