Kisah Penjual Donat yang Dicemburui Pembeli Karena Salah Nulis Topping. Cemburu yang Konyol Sekali

cemburu pada penjual donat

Membeli itu lebih mudah daripada menjual. Kamu hanya perlu punya uang untuk bisa membeli sesuatu, namun untuk menjual sesuatu kamu butuh modal, strategi, dan konsistensi. Tiga kebutuhan itu nggak semua orang punya, tapi bisa dipelajari kalau punya ketekunan.

Menjual juga butuh kesabaran. Terkadang kamu bertemu dengan pelanggan yang nyebelin. Seperti halnya cerita yang dialami oleh penjual donat bernama Devi Yani Wardana ini. Namanya baru saja viral setelah dia membagikan pengalamannya bertemu pelanggan yang nggak jadi beli donatnya karena cemburu . Selengkapnya di bawah ini. Cekidot!

Penjual donat dimarahi pelanggannya yang cemburu cuma gara-gara topping donat pesanannya bertuliskan kata ‘sayang’. Lah, gimana sih?

Kisah itu berawal dari si pelanggan yang menghubungi Devi minta dibuatkan donat untuk suaminya. Di tengah percakapan, pelanggan itu meminta diperlihatkan foto donatnya. Devi pun mengirimkan fotonya. Pelanggan itu mempertanyakan kenapa topping-nya bertuliskan “Happy B’day Sayang”. Pelanggan itu mau topping-nya bertuliskan nama suaminya, bukan ‘sayang’.

Setelahnya Devi menjelaskan bahwa foto tersebut adalah donat milik orang lain yang dia jadikan contoh saja. Si pelanggan sudah terlanjur cemburu dan nggak berterima. Dia lantas membatalkan pesanan. Hadeeeeh.

Cemburu berlebihan bikin situasi yang sebenarnya sederhana jadi rumit. Padahal cuma salah paham doang -_-

Cemburu buta. via www.facebook.com

Sebenarnya, permasalahan yang dialami Devi dengan pembelinya cuma salah paham. Si pembeli nggak menyimak penjelasan Devi bahwa foto donat yang dikirimkannya adalah milik orang lain. Dia hanya memberi contoh. Namun si pelanggan sudah terlanjur cemburu duluan sampai menganggap Devi lancang memanggil suami pelanggan dengan sebutan ‘sayang’. Aw~

Kelakuan ini bisa dijadikan pelajaran bersama bahwa cemburu berlebihan itu nggak baik. Semua penjelasan logis jadi mental semua karena prasangka pelanggan sudah terlanjur kuat. Andai kata pelanggan mendengarkan penjelasan Devi tentu semuanya nggak akan ada pertengkaran.

Setelah curhatannya viral, dagangan Devi jadi laris manis. Bukti setelah kesulitan ada kemudahan. Mantul!

Kalau nggak bikin kesel, mungkin Devi nggak akan curhat masalah ini ke media sosial. Sekecil apa pun masalah, penyelesaiannya butuh energi. Pun demikian dengan Devi yang mesti ikhlas merelakan satu orderan batal hanya karena salah paham pelanggannya.

Untungnya, Tuhan Maha Baik. Setelah kejadian itu dia curhatkan ke FB, banyak yang mengunggah ulang kisah tersebut. Namanya pun viral. Dari situ dia mengaku mendapatkan banyak pelanggan yang memesan donatnya. Emang, ya, sesudah kesulitan selalu datang kemudahan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.