Berbagai Cobaan yang Dihadapi Jika Punya Tetangga Hobi Putar Musik Kencang. Selalu Ada yang Begini~

Dalam rangka menjaga perdamaian dalam bermasyarakat, pasti akan ada aja cobaannya. Nggak menutup kemungkinan cobaan itu datang dari tetangga kita sendiri. Salah satu contohnya adalah mumutar musik keras-keras sampai mengganggu kemaslahatan bersama. Kok bisa sih, dia yang memutar musik keras-keras tapi nggak merasa bersalah sama sekali? Heran pasti, kan!?

Advertisement

Terkadang kita hanya ingin tidur siang dengan damai atau sesimpel menikmati suasana yang tenang dan damai dalam rumah. Kalau niatnya mau santai tapi mendadak dengar musik dangdut yang enerjik, bisa jadi kita nggak tenang buat istirahat malah ikut goyang, kan nggak lucu. Selain marah-marah, berikut ini beberapa fakta unik terkait tetangga penganut budaya hobi putar musik keras-keras, beberapa cobaan ini  pasti bakal kita rasakan!

1. Dia memang hanya ingin bahagia dengan dunianya, tapi tak peduli dengan kebahagiaanmu

Pusing mendengar musik keras tetangga / Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Bagi tetangga yang senang menyalakan musik keras-keras, ia merasa bahwa perbuatannya ini tak mengganggu siapapun. Baginya menyetel musik keras adalah salah satu caranya mendapatkan kebahagiaan dan juga mengekspresikan diri. Namun yang ia lupa, ia tidak tinggal sendirian di tengah hutan, ia tak peduli dengan yang kamu rasakan. Pokoknya mah senang seperti ini!

2. Niat hati ingin berbagi playlist musik yang baginya udah keren abis, tapi apa daya kalau beda genre sama orang lain

Rock and roll / Photo by Sebastian Ervi from Pexels

Baginya tetangga semacam itu, menyetel musik keras juga salah satu caranya untuk membagikan kebahagiaan. Ia ingin tetangga sekitar ikut berbahagia dan satu selera dengan playlist yang ia miliki. Padahal kan bisa saja aliran yang dia miliki dengan kita berbeda jauh. Dia suka rock, kita suka yang mendayu-dayu. Mana bisa nyambung~

Advertisement

3. Dalam diam banyak sudah mengutuknya, mengharap ia sadar atau pindah rumah sekalian

Potret menggosip / Photo by Sebastian Ervi from Pexels

Dengan kelakuannya yang tanpa sadar mengganggu orang lain, pastinya banyak reaksi negatif dari warga sekitar. Dalam diam mereka minimal sudah mbatin terhadap tetangganya yang satu itu, Kalau lebih parah lagi bisa jadi kelakuannya sudah dijadikan bahan obrolan terhangat oleh para tetangga yang lain. Semoga nggak ditambahi bumbu macem-macem deh.

4. Bahkan, nggak jarang banyak tetangga yang merencanakan pemutusan kabel saat ia sedang tidur

Potong saja kabelnya biar sepi / Photo by Ksenia Chernaya from Pexels

Dalam sesi ghibahpanas pastinya para tetangga turut memikirkan solusi agar tetangga tersebut bisa lebih tenang atau mengecilkan suara musiknya. Nggak jarang ide-ide gila seperti memutus kabel speakernya saat ia tidur pasti pernah terlintas. Mungkin mendoakannya untuk pindah sekalian bahkan pernah terucap.

5. Mau lapor polisi kaya di luar negeri, tapi takut dianggap kasus sepele. Menempuh jalur viral pasti sulit

Lapor polisi / Photo by Rosemary Ketchum from Pexels

Kalau di luar negeri seperti Eropa yang katanya individualis, kasus seperti ini bisa ditangani dengan menelepon 911. Nggak bakal lama polisi akan datang dan mengingatkan tetanggamu tentang kesalahannya yang mengganggu orang lain. Kalau di Indonesia, nampaknya agak susah  nih. Kasus penting saja harus nunggu viral dulu apalagi kasus sepele seperti ini.

Advertisement

6. Paling benar memang dibicarakan baik-baik, coba selesaikan dari hati ke hati. Kalau orangnya “bener” pasti ia bakal ngerti

Semua bisa dibicarakan / Photo by Dziana Hasanbekava from Pexels

Setelah berkutat dengan segala ghibah dan mbatin pastinya kita harus memikirkan cara untuk berhenti dari itu semua. Salah satu jalan yang bisa diambil adalah dengan memberi tahunya secara langsung. Namun, cara ini perlu perjuangan untuk dilakukan, apalagi kalau tetangga kamu posisinya lebih tua.

Di ingkungan yang masih tradisional, ketika kamu yang lebih muda mengingatkan yang lebih tua maka bisa ribut. Tentu tradisi ini harus dihilangkan karena bagaimanapun orang tua tak selamanya benar dan anak muda selalu salah. Asalkan dengan pemilihan kata yang tepat dan dengan kondisi yang mendukung semuanya bisa terjadi.

7. Kalau takut bisa lapor Pak RT, berdoa saja semoga pak RT tidak satu aliran musik dengan tetanggamu itu

satu fandom Photo by Pressmaster from Pexels

Alternatif lain kalau kamu terlalu takut untuk langsung mengingatkan. Ada pak RT yang berperan sebagai ketua dari keluarga-keluarga di lingkungan kamu. Jadi nggak heran kalau ada masalah apa-apa pasti lapor pak RT. Harusnya sih masalah ini juga menjadi salah satu tanggung jawab ketua RT karena sudah mengganggu keharmonisan dalam bertetangga.

Doakan saja semoga si bapak nggak menganggap hal ini sebagai masalah yang sepele. Jangan sampai pak RT tempat tinggalmu ternyata malah satu fandom sama tetanggamu itu, bisa-bisa malah rumpi bareng.

Nah, itu tadi beberapa hal yang terkait fakta yang akan dirasakan bila berhadapan dengan tetangga yang hobi nyetel musik kenceng-kenceng tanpa peduli perasaan tetangga sebelahnya. Sebagai tetangga yang baik kita harusnya lebih aware dan memikirkan tetangga yang lain, jangan sampai kita mengganggu ketenangan hidup mereka.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE