Kenali Bedanya Cewek Matre dan Cewek Realistis. Biar Kamu Bisa Bedain yang Tulus dan yang Nggak

Sampai saat ini sih kosakata “matre” lebih sering diasosiasikan dengan cewek. Memang benar, saat ini bukan hanya cewek saja yang matre, cowok juga ada banyak yang matre. Tetapi yang akan dibahas disini bukanlah masalah siapa yang lebih banyak jumlahnya, tetapi masalah kesadaran tentang apakah makna materialistik itu sendiri.

Advertisement

Banyak cewek menolak disebut matre dengan dalih bahwa tidak ada wanita yang mau diajak susah. Tetapi, matre dan realistis itu dua hal yang berbeda dan sesungguhnya bisa dengan sangat mudah dibedakan. Tentu sah-sah saja bila ada seorang cewek mengatakan bahwa ke-matreannya adalah sebuah tuntutan realitas, namun mereka juga harus tahu bahwa sesunguhnya tidak ada jenis realitas apapun yang mewajibkan seorang wanita untuk matre. Agak membingungkan memang. Tapi, coba disimak yuk, ulasan dari Hipwee Boys berikut ini!

Matre itu tentang pilihan, tapi menjadi realistis itu adalah sebuah keharusan

Pilihan dan

Pilihan dan keharusan via www.berabbity.com

Seseorang bisa saja memilih untuk tidak matre tapi seseorang tidak bisa tidak realistis. Analogi sederhananya gini. Bahwa sebuah hubungan membutuhkan uang adalah sebuah realitas yang tidak bisa ditolak. Namun, tentang berapa jumlah uang yang dibutuhkan itu adalah pilihan. Tentu saja saat punya pacar kita ingin sesekali makan di restoran, hal itu adalah sebuah realitas, pilihanya terletak pada seberapa mahal restoran yang akan kita kunjungi. Bisa restoran biasa yang makan berdua cukup 100 ribu, atau restoran kelas internasional yang makan berdua bisa habis 5 juta.

Matre itu tentang tuntutan, tapi realistis itu tentang mencukupkan

Semuanya tentang mencukupkn

Semuanya tentang mencukupkan via hipwee.com

Matre itu menuntut, sedangkan realistis itu tentang kecukupan dan mencukupkan. Memang agak susah dibedakan, tetapi jika dimasukkan ke dalam kehidupan nyata, kedua hal ini cukup berbeda. Cewek matre lebih menuntut, tetapi cewek realistis lebih ke mencari cukup. Contoh sederhana saja. Cewek memang butuh tas. Ada cewek yang merasa cukup dengan tas yang dibeli di distro dengan harga ratusan ribu. Namun, ada juga cewek yang ingin memliki tas dengan harga ratusan juta. Ini bukan masalah harga, tapi masalah perbandingan fungsi dan kecukupan. Jika dengan harga ratusan ribu cukup, kenapa harus beli yang ratusan juta?

Advertisement

Matre itu tentang aji mumpung, tapi realistis itu tentang rasa syukur

Harus bersukur

Harus bersyukur via ell.h-cdn.co

Satu lagi beda antara matre dan realistis adalah bahwa matre itu tentang memaksimalkan kesempatan, tapi realistis itu tentang mengambil dan mensyukuri kesempatan. Contoh sederhananya aja deh. Saat ada seorang cowok menawarkan pergi liburan, cewek matre pasti akan berusaha meningkatkan jarak dan keglamoran liburan tersebut, tak peduli konsekuensinya apa. Sementara itu di lain sisi cewek realistis akan berfikir bahwa realitanya hal seperti ini jarang datang dengan gratis. Dia akan memastikan dulu apakah ada kompensasi yang harus dia berikan untuk liburan ini. Kalau memang nggak ada yang memberatkan ya pasti diambil, tapi kalau ada bisa jadi si cewek akan tidak mau.

Matre itu tentang mendapatkan sebanyak-banyaknya. Realistis itu tentang mendapatkan selama-lamanya

Tentang selamanya

Tentang selamanya via www.waadvisoryservices.com.au

Hampir mirip dengan poin sebelumnya, matre itu tentang seberapa banyak yang didapatkan, tapi realistis itu tentang seberapa lama dia akan mendapatkanya. Agak membingungkan memang, tapi gini deh, cewek matre nggak peduli dengan kelangsungan hubungan yang penting dia dapat banyak hari ini karena mereka mikir siapa tahu besok nggak dapat lagi. Sementara cewek realistis akan berfikir panjang jauh kedepan dan menyadari bahwa realitanya hidup tidak hanya tentang hari ini. Mungkin ini hampir mirip, tapi cewek matre cenderung melihat apa yang ada di depan matanya, tapi cewek realistis melihat apa yang nantinya bisa dia dapatkan.

Buat para cowok di luar sana (cewek juga sih sebenarnya), jangan asal percaya pada kata sok intelek yang berbunyi “realistis”. Banyak cewek (dan cowok juga) yang menutupi kematreannya dengan kedok realistis. Semoga saja dengan penalaran dan analogi sederhana diatas tadi kita semua jadi bisa membedakan keduanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sedang meniti karir untuk masuk Liga Champion

CLOSE