Mengenang Dapur Jadul, Tempat Paling Magis dan Legendaris di Rumah Nenek Sepanjang Masa

Waktu berjalan begitu cepatnya, masing-masing dari kita pun telah beranjak dewasa dan meninggalkan segala hal di masa lalu. Namun, dari semua hal yang pernah kita lewati di masa lalu tentu nggak semuanya hilang begitu saja dari isi kepala. Ada berbagai macam kenangan yang mungkin untuk dilupakan pun kita akan merasa kesusahan. Salah satunya adalah tempat legendaris yang dulu sering kita temukan di rumah nenek, yaitu dapur jadul.

Advertisement

Berbeda dengan dapur-dapur masa kini, tempat memasak zaman dulu ini memiliki aura magis dan keunikannya sendiri. Jauh dari kata mewah dan modern, namun berawal dari tempat inilah kita bisa merasakan menu-menu makanan zaman dulu yang citarasanya banyak dirindukan saat ini. Kamu juga pasti ingat dengan sederet kenangan yang ada di bawah ini.

1. Dulu, yang paling diingat dari tempat ini adalah aromanya yang khas dan nggak terlupakan. Apalagi air rebusannya 😀

Dapur jadul / Credit: Backpacker Jakarta

Dapur jadul meninggalkan banyak kenangan dan memori bagi sebagian besar dari kita yang mungkin saat itu masih berusia bocah. Salah satunya yang nggak pernah terlupakan hingga sekarang adalah aromanya yang sangat khas. Kalau kamu ingat, aroma yang keluar dari tempat yang satu ini benar-benar punya karakter tersendiri. Apalagi air rebusannya, nggak ada lawan!

2. Nggak pernah ada perabotan dapur yang bersih alias hampir semua berkerak dan gosong. Tapi, kayaknya memang sengaja nggak dibersihkan deh

Perabotan dapur jadul / Credit: Bapiaku

Hal lain yang juga nggak pernah hilang dari ingatan tentang dapur jadul adalah segala perabotannya yang selalu berwarna hitam. Penuh dengan kerak, gosong, dan jauh dari kata mulus. Justru di situlah letak ikoniknya benda-benda dapur zaman dulu.

Advertisement

Kayaknya sih memang hal tersebut sengaja nggak dibersihkan. Pasalnya, kerak tersebut biasanya ditunggu sampai lumayan banyak untuk dijadikan abu gosok. Menarik juga, kan?

3. Paling seru kalau dulu disuruh ikut bikin api dan menjaganya. Ingat nggak, kita harus sepanjang waktu meniup pakai bambu, biar apinya tetap menyala?

Menyalakan api zaman dulu / Credit: Pinterest

Sebagai bocil, dulu paling seneng kalau disuruh sama nenek atau ibu untuk membuat api dan menjaganya tetap menyala. Sambil melaksanakan tugas yang diberikan, secara nggak langsung kita bisa sambil mainan api. Tapi, terkadang capek juga kalau sepanjang waktu harus meniup bara apinya dengan bambu agar menjaganya tetap menyala. Namanya juga dulu masih bocah~

4. Sebelum mandi pagi, dulu kamu pasti juga sering nongkrong di depan tungku buat menghangatkan badan. Berasa kayak orang Eropa banget! 😀

Tungku legendaris / Credit: Rupawon

Ngaku aja, tempat favoritmu saat berada di dapur jadul pasti adalah di depan tungku, kan? Nggak cuma karena bisa sambil bermain api, tapi karena bisa menghangatkan badan di depan tungku tersebut. Apalagi saat pagi hari menjelang mandi, paling enak memang nongkrong di depan tungku sambil menghangatkan diri kayak orang Eropa. Padahal mah keluar dari dapur juga rasanya udah gerah lagi. 😀

Advertisement

5. Sekarang, model dapur kayak gini malah jadi tren tersendiri di kalangan tempat makan kekinian lo!

Mengusung konsep dapur jadul / Hipwee

Semakin ke sini, sepertinya hal-hal zaman dulu malah banyak dirindukan di zaman sekarang. Kalau kamu perhatikan, banyak banget tempat makan yang sekarang mengusung konsep dapur zaman dulu. Efeknya, bisa dipastikan bahwa sebagian besar tempat makan yang menggunakan konsep tersebut pasti selalu ramai pengunjung. Memang citra dapur jadul itu kayaknya sampai kapan pun nggak akan luntur sih.

Meski saat ini juga tetap masih bisa ditemukan bentuk dapur jadul di rumah masyarakat luas, keadaannya udah nggak sama persis dengan dulu. Banyak yang sudah mengganti kayu bakar dan minyak tanah dengan gas dan perabotannya pun udah jauh berbeda dengan zaman dulu. Tempatnya aja yang sama, tapi isinya tetap berbeda dengan dapur zaman dulu. Ya, setidaknya kita masih bisa melihat sisa-sisa tempat legendaris yang sudah bertahan selama berabad-abad tersebut.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE