Dear Uya Kuya, Berhentilah Mencederai Karakter Bangsa dengan Program TV Sarat Pembodohan

Adalah Uya Kuya, salah satu entertainer atau penghibur terlaris di Indonesia saat ini. Dengan mengantongi penghargaan Pembawa Acara Realitas Terfavorit tahun 2010 dan Pembawa Acara Talkshow Hiburan Terfavorit dari Panasonic Global Awards, Uya makin produktif memproduseri banyak program-program televisi. Boleh dikatakan  Uya menciptakan karakter acara talkshow di Indonesia yang khas.

Namun, makin kesini, acara-acara yang diproduseri dan dipandu oleh Uya Kuya selalu mendapatkan kritik dari berbagai kalangan. Bahkan sebuah forum musyawarah pondok pesantren (FMPP) se-Jawa-Madura pernah mengklaim haram untuk menonton program Uya Kuya karena bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Awal tahun 2000-an, Uya Kuya muncul dengan program reality show Playboy Kabel. Acara ini sempat hits di eranya

Tetap di playboy kabel bersaudara!

Reality show yang dipandu oleh Uya Kuya, Yulia Rachman, Joe Richard dan Komeng Ancol ini sempat booming di awal milenium. Inti alur hiburna dari reality show Playboy Kabel ini sih menjebak pacar seseorang yang dinilai mata keranjang. Begitu ketahuan dan terjebak, semua presenter akan mendatangi cowok (terdakwa) playboy tersebut. Program ini sempat sukses, dan mendapat respons yang positif dan baik dari masyarakat Indonesia, mungkin waktu itu acara semacam ini masih belum mengganggu dan terasa gres.

Setelah itu, Uya Kuya menghadirkan program hipnotis dengan kecenderungan membuka aib orang lain~

3 2 1 TIDUR!

3 2 1 TIDUR! via i.ytimg.com

Salah satu program televisi Uya Kuya yang sempat menjadi kontroversi dari berbagai kalangan adalah Uya Memang Kuya. Program ini menghadirkan acara hipnotis yang dipandu oleh Uya Kuya sendiri. Dengan mengandalkan kemampuan Uya menghipnotis calon korban, ia menanyakan permasalahan pribadi dan uneg-uneg korban. Privasi dibabat total. Korbannya sendiri terdiri dari berbagai kalangan, termasuk selebritis hingga masyarakat biasa. Biasanya, selalu ada keributan diakhir acara karena saksi tidak suka dengan uneg-uneg yang ada di hati korban. Entah rekayasa atau nggak, acara ini berada di persimpangan antara tidak berisi dan tidak mendidik.

Bahkan, karena banyak mengumbar permasalahan pribadi ke televisi, tak sedikit yang mengadukan acara ini ke Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI )

”Tayangan itu memang bermasalah, banyak yang sudah mengadukan,” ujar Ketua KPI, Dadang Rachmat Hidayat via Republika.co

Tidak hanya itu, Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) se-Jawa-Madura menilai bahwa acara Uya Memang Kuya bertentangan dengan ajaran Islam karena tak jarang menampilkan sosok terhipnotis yang tanpa segan mengumbar aib dirinya dan aib orang lain.

“Islam tegas melarang aib disebarluaskan. Bahkan, ada perintah kepada umat Muslim agar menutup aibnya, melindungi aib saudara, dan sesama Muslim lainnya,” kata Darus Azka, anggota tim perumus, di Ponpes Darussalam via republika.co

“Menurut kajian kami, jika dilihat secara utuh, maka tayangan Uya Emang Kuya bertentangan dengan hukum Islam,” tegas santri senior Ponpes Lirboyo Kediri itu. via republika.co

Pada intinya Forum itu menilai bahwa tayangan Uya Memang Kuya terbukti mengupas aib orang lain. Meski bertujuan menghibur, apa yang dilakukan Uya Kuya dianggap melanggar ketentuan hukum Islam. Nah, kalau menurut Kamu gimana?

Bahkan, jangan-jangan itu pun juga hanya adegan rekayasa yang membuat penonton Indonesia menjadi obyek pembodohan?

Uya memang Kuya!

Uya memang Kuya! via www.sayangi.com

Dari pantauan hipwee, banyak sekali adegan-adegan bergelagat rekayasa yang dibangun seolah-olah nyata. Dari soal melabrak teman yang berselingkuh, memergoki suami yang berasyik masyuk berdua dengan istri muda, dan lain-lain. Pengakuan-pengakuan korban di acara Uya Kuya patut dipertanyakan kebenarannya. Jangan-jangan semua (lagi-lagi) hanya demi kepentingan rating televisi. Dalam setiap programnya, Uya selalu ‘menjual’ kisah pribadi seseorang untuk dijadikan bahan materi acaranya. Entah kenapa banyak yang suka.

Isi acaranya kosong, kurang mendidik tapi kalau untuk menghibur sih oke-oke aja.

  • Pungky, desainer grafis

Menurutku sih, acaranya nggak beneran, settingan semua.

  • Septian Bayu, penulis

Uya kuya punya kepiawaian merancang strategi marketing yang baik. Dia juga lulusan Sarjana FISIP UI. Kenapa tidak membuat acara yang lebih baik?

Anak UI toh?

Anak UI toh? via cdn.klimg.com

Tidak bisa dipungkiri, Uya Kuya memang punya strategi marketing yang cerdas dalam menggarap karya-karya acara televisinya. Beberapa penghargaan nasional pun sempat mampir. Ia sebenarnya punya modal dan kepekaan membaca pasar dan publik dengan cermat. Alangkah baiknya Uya Kuya lebih peduli terhadap generasi-generasi bangsa yang menonton acara-acaranya. Dibanding membuat acara yang antara rekayasa atau (kalaupun nyata) merongrong privasi seseorang, lebih baik membuat program yang menghibur tapi tetap inspiratif. Masyarakat Indonesia kan sudah kebanyakan doyan suuzan terhadap orang lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Follow aja dulu, mana tahu kita cocok.