4 Skenario Seandainya Doraemon Nggak Pernah Muncul di Hidup Nobita. Dari yang Suram Sampai Bahagia

Siapa sih yang nggak tahu Doraemon? Komik asal Jepang ini terkenal banget dan udah diadaptasi jadi berbagai karya, mulai dari anime sampai film. Ceritanya yang simpel berfokus pada Nobita, anak SD yang sering disebut bodoh dan cengeng. Suatu hari hidupnya berubah saat Doraemon, robot cerpelai dari abad ke-22, datang dan mengeluarkan berbagai alat ajaib buat menyelamatkan hidup Nobita yang nelangsa.

Advertisement

Tapi pernah nggak sih kamu bayangin, gimana seandainya Doraemon nggak pernah datang ke kehidupan Nobita? Apa dia bisa bertahan di dunia yang keras dan kejam ini? Yuk, simak empat kemungkinannya!

1. Seandainya nggak ada Doraemon, mungkin Nobita bakal lebih mandiri karena harus berjuang sendiri. Akhirnya dia jadi ilmuwan yang menciptakan alat-alat ajaib!

Nobita belajar | Credit: Amino Apps via aminoapps.com

Coba deh perhatikan cerita-cerita di komik dan anime “Doraemon”. Setiap kali Nobita punya masalah, pasti dia langsung lari ke Doraemon dan minta bantuan pakai alat-alat ajaib. Kebiasaan ini bikin dia manja dan ketergantungan nih! Seandainya nggak ada Doraemon, mungkin Nobita malah jadi anak yang lebih mandiri.

Nobita sadar kalau dia harus belajar dengan rajin biar bisa survive di kehidupan yang keras. Pelan-pelan, dia pun jadi anak yang pintar, melebihi Dekisugi. Terus Nobita diterima di sekolah dan kampus yang bagus. Setelah lulus, dia milih kerja jadi ilmuwan. Nobita pun menciptakan berbagai penemuan yang berguna kayak alat-alat ajaibnya Doraemon.

Advertisement

2. Tanpa Doraemon, Nobita bisa dirundung terus oleh teman-temannya. Akhirnya dia jadi orang dewasa yang minderan dan pemurung, terus jadi pengangguran~

Dirundung Giant. | Credit: Kuaibao via kuaibao.qq.com

Ini kemungkinan suramnya nih, karena nggak ada Doraemon yang selalu ngebelain, akhirnya Nobita kena bully terus oleh Giant dan Suneo. Dia pun tumbuh jadi orang dewasa yang gampang minder dan pemurung. Akibat depresi, Nobita memutuskan buat drop out dari sekolah atau kampusnya dan mengurung diri selama bertahun-tahun di rumah. Tetangganya sering nyindir Nobita sebagai pengangguran. Duh, sedih banget. 🙁

3. Karena nggak punya teman lain, Nobita makin akrab sama Shizuka. Akhirnya mereka nikah muda di usia belasan tahun dan membangun bisnis bareng-bareng

Pernikahan Nobita dan Shizuka | Credit: Wallpaper Cave via wallpapercave.com

Shizuka kasihan karena Nobita nggak punya teman di sekolah. Apalagi dia sering dirundung oleh Giant dan Suneo. Dengan sifat keibuannya, Shizuka ngedeketin Nobita dan mereka berteman akrab. Bahkan dia nggak peduli sama Dekisugi lagi. Setelah lulus SD, Shizuka dan Nobita ngelanjutin ke SMP dan SMA yang sama. Mereka saling jatuh cinta dan akhirnya pacaran.

Nah, masalah muncul waktu mereka milih kuliah di kampus yang beda. Shizuka harus pindah ke kota lain dan mereka terpaksa LDR. Karena nggak tahan jauh-jauhan, akhirnya Nobita nekat ngelamar Shizuka dan mereka nikah di usia 19 tahun. Nggak gampang sih, tapi mereka berjuang bareng-bareng sampai akhirnya lulus kuliah. Terus membangun usaha berdua deh. Hmm, jadi relationship goal~

Advertisement

4. Skenario terakhir, kehidupan Nobita jadi biasa-biasa aja tanpa Doraemon. Akhirnya dia jadi karyawan kantoran dan punya rutinitas yang sama kayak kita

Nobita bosan | Credit: Wallpaper Cave via wallpapercave.com

Tanpa Doraemon, kehidupan Nobita bakal biasa-biasa aja kayak kehidupan kita semua. Setelah lulus kuliah, dia milih jadi karyawan kantoran kayak ayahnya. Setiap hari capek kerja dan dimarahin bos. Waktu jam pulang, udah nggak ada tenaga lagi buat ngelakuin hobi dan akhirnya cuma scrolling medsos. Ketawa-ketawa waktu baca thread di Twitter yang nggak jelas, terus lanjut maraton nonton serial Netflix. Gitu terus diulang-ulang sampai bosan.

Dari semua skenario itu, mana yang jadi favoritmu? Atau mungkin kamu terpikir skenario lain yang nggak kalah menarik? Yuk, kita berkhayal~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tinggal di hutan dan suka makan bambu

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE