Fase Paling Menyebalkan bagi Anak Kos, Bukan Hanya Sebatas Saat Ditagih Uang Bulanan

Merantau ke kota lain dan hidup dengan cara ngekos adalah pengalaman berharga yang nggak semua orang mampu nikmati. Entah urusan pendidikan, pekerjaan, hingga urusan lain sekalipun, hidup di kota lain dengan cara ngekos adalah pilihan yang banyak dilakukan orang sejak lama. Selalu ada tantangan tersendiri yang bagi anak kos sering dianggap sebagai ujian hidup. Mulai dari emosi saat jauh sama keluarga, belajar gimana caranya berhemat, dan yang terpenting adalah bertahan hidup di kota orang.

Advertisement

Dari sekian banyak hal yang dianggap sebagai ujian, salah satu yang dianggap paling nyebelin adalah ketika ditagih uang bulanan oleh pemilik kos. Nggak dimungkiri lagi jika hal tersebut memang sudah menjadi kewajiban bagi semua penghuni kos. Masalahnya, sering kali tagihan tersebut datang di saat yang nggak tepat. Uang bulanan udah hampir habis, kiriman belum ada, sedangkan posisi udah di akhir bulan. Wajar kalau persoalan yang satu ini sering bikin pusing para anak kos.

Ada yang lebih nyebelin lagi, yaitu ketika kamu berada di fase malu kalau minta duit sama orang tua, tapi kalau nggak minta nggak bisa survive

Ilustrasi masalah keuangan / Credit: Pexels Cottonbro

Usia-usia 20-25 tahun memang jadi cobaan tersendiri bagi banyak orang, apalagi yang memilih hidup jauh dengan orang tua. Biasanya, di umur segitu kita masih mengenyam bangku perkuliahan, dan mungkin tengah memasuki awal dunia kerja. Pemasukan pun tentu nggak seberapa, untuk makan sehari-hari aja harus ngirit maksimal. Pada masa-masa inilah yang sering bikin anak kos jadi bimbang. Minta duit sama orang tua udah malu karena merasa seharusnya udah bisa hidup sendiri, tapi kalau nggak minta juga nggak bisa survive di tempat lain. Ngeselin banget pokoknya fase-fase seperti ini.

Nemu duit di kantong aja berasa menang undian berhadiah. Padahal aslinya juga duit sendiri

Ilustrasi mencuci pakaian / Credit: Pexels Tima Miroshnichenko

Keadaan semacam ini biasanya selalu dialami oleh anak-anak kosan yang tengah merantau jauh dari keluarga. Fase di mana segala hal bikin bimbang dan serba salah, mau pilih opsi A nggak bisa, giliran pilih opsi B takut orang lain kerepotan. Saking bikin pusingnya ketika berada di posisi yang satu ini, banyak dari kita yang saat nemu duit di kantong udah berasa kayak menang undian berhadiah. Paham gimana rasanya, kan? Nggak bisa diungkapkan pakai kata-kata karena saking senengnya. Padahal mah itu duit juga milik sendiri yang nggak sadar belum dikeluarin dari kantong celana sebelum dicuci. Hidup kok begini banget, ya? :’)

Advertisement

Setiap diajakin temen nongkrong selalu pakai alasan lagi puasa Senin-Kamis biar dikira mendekatkan diri sama Tuhan. Soalnya mau bilang menjauhkan diri dari kesengsaraan akhir bulan udah malu duluan :’)

Ilustrasi nongkrong sama teman / Credit: Pexels Sam Lion

Perkara duit bagi anak kos ini memang selalu menjadi urusan pelik. Masalahnya bisa merembet ke mana-mana dan nggak terduga. Ngaku deh, kalian yang pernah ngekos pasti pernah juga melewati masa-masa konyol ini, kan? Masa di mana setiap diajak nongkrong di luar sama temen entah apapun tujuannya pasti ada-ada aja alasan untuk menolaknya. Mulai dari pakai alasan yang seadanya sampai yang diada-adain kayak misalnya lagi puasa Senin-Kamis. Niatnya  sih pasti biar dikira mendekatkan diri sama Tuhan. Padahal, aslinya cuma karena gara-gara malu kalau ngomong mau hemat duit biar bisa hidup sampai akhir bulan.

Kalau udah kepepet sama keadaan, nggak ada salahnya minta bantuan sama orang tua kok. Tenang, nggak perlu gengsi

Ilustrasi minta duit / Credit: Pexels Karolina Grabowska

Keadaan semacam ini memang jadi jebakan buat anak-anak kosan. Minta duit salah, nggak minta duit juga makin berabe. Ingat, kalau memang udah kepepet sama kebutuhan, sebenarnya nggak ada salahnya juga minta bantuan sama orang tua. Toh yanag namanya orang tua juga pasti nyari rezeki buat anak-anaknya. Nggak perlu gengsi dan malu, selagi itu duitnya dipakai benar-benar sih nggak jadi masalah. Nah, yang jadi masalah ini kalau bilangnya mau buat urusan skripsi ternyata buat ikut judi bola. Itu baru namanya anak nggak ada akhlak!

Memilih untuk hidup mandiri dengan tinggal di kosan adalah sebuah pilihan dewasa. Banyak fase menyebalkan yang harus kita lalui. Namun, justru dari sinilah proses pendewasaan kita berlangsung. Berkat ujian-ujian inilah kita bisa menjadi orang yang mandiri dan penuh tanggung jawab.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE