Film Horor tentang Urban Legend Terseram di Thailand. Berani Nonton?

Ngomongin film horor, kawasan Asia bisa dibilang gudangnya. Salah satu negara dengan produksi film horor yang paling menakutkan adalah Thailand. Selain cerdik mengolah iklan dengan ide out of the box, industri sinema Thailand teruma horor memang nggak perlu diragukan. Penggemar film horor pasti mengakui bahwa film-film horor Thailand selalu khas dan seram.

Advertisement

Bahkan, film horor Thailand dinilai punya sensasi tersendiri kepada para penikmatnya. Mulai dari alur cerita hingga pengemasan visualnya. Apa saja film horor Thailand dengan hantu urban legend? Simak ulasannya, yuk.

1. Jangan terkecoh sama posternya, Pee Mak ternyata mengangkat urban Legend Thailand yang ditakuti, yakni Nang Nak

Pee Mak

Para pemain Pee Mak | Credit: IMDB

Sekilas sih, film Pee Mak (2013) memang nggak terlihat seperti film horor. Secara plot, film ini juga dibumbui banyak adegan romantis. Nggak sedikit orang yang menganggap film ini kurang menantang adrenalin. Namun, jangan salah sangka. Film ini cukup mengerikan, apalagi hantu urban legend yang menjadi tema sentral.

Tahu nggak kalau istri Mak dalam film ini sebenarnya hantu? Mak yang baru pulang dari perang nggak sadar kalau istrinya yang mengandung sudah meninggal. Di Thailand, Nang Nak adalah hantu perempuan hamil yang sudah meninggal. Nak termasuk hantu khas di negara tersebut.

Advertisement

2. The Mother mengisahkan seorang ibu yang hidupnya secara nggak langsung terhubung dengan Kuman Thong, urban legend Thailand nih

Kuman Thong

Film The Mother tentang hantu Kuman Thong | Credit: Kincir.com

Buat kamu yang menyukai film horor, sebaiknya tonton keseruan film The Mother. Beberapa orang yang pernah menonton film ini merasakan perasaan intimidasi yang cukup kuat, apalagi kalau sudah punya bayi. Kok bisa? Tentu saja, soalnya film ini memang berkaitan dengan hantu anak-anak.

Jadi, film ini mengisahkan seorang perempuan yang ketergantungan narkoba dan berhalusinasi sampai-sampai ia dirawat di rumah sakit. Dalam halusinasinya, perempuan tersbeut bertemu dengan hantu ibu yang konon anaknya dijadikan Kuman Thong. Di budaya Thailand, Kuman Thong meripakan arwah anak-anak yang digunakan sebagai jimat untuk meraih kesuksesan. Hiiii… Ngeri~

3. Di Inhuman Kiss, hantu Krasue membuat siapa pun merinding, apalagi bentuknya mirip kuyang

Inhuman Kiss

Hantu Krause | Credit: IMDB

Advertisement

Sebenarnya, film Inhuman Kiss nggak dominan cerita horornya. Kisah romantis di dalamnya nggak kalah menarik untuk diikuti. Namun, film ini tetap memberikan nuansa kengerian yang bikin bulu kuduk merinding. Mengapa? Pasalnya, ada hantu Krasue, salah satu urban legend Thailand, yang menjadi tokoh utama.

Sai diceritakan nggak bisa menolak takdirnya sebagai keturunan Krasue. Sebagai manusia sekaligus Krasue, Sai mengalami kondisi dilematis, apalagi Sai memiliki naluri untuk mencintai laki-laki. Selain ngeri, film ini juga membuat penonton merasa sedih dengan kisah cinta Sai. Apalagi mengingat, Sai bukan tokoh yang jahat di film ini. Kita jadi bersimpati sama hantunya.

4. Hantu urban legend paling membekas di Thailand ternyata pernah dikisahkan dalam Phobia 2

Phobia 2

Poster Phobia 2 | Credit: IMDB

Phobia 2 mengisahkan seorang anak yang nggak sengaja membunuh ayahnya. Setelah kejadian itu, sang ibu memasukkan anak itu ke sebuah kuil. Pey, nama anak tersebut, ternyata memang punya peringai buruk. Di kuil, Pey sengaja memakan sesajen untuk Pret. Nah, di Thailand, ada hantu yang namanya Pret atau Preta. Saking legendarisnya, hantu ini dibuatkan festival oleh masyarakat Thailand.

Pret digambarkan sebagai hantu dengan kaki panjang dan mulut kecil. Ia suka makan. Pret adalah arwah yang dihukum karena melakukan kejahatan berkali-kali.

Kemudian, gara-gara Pey bertindak keterlaluan dan sering mengabaikan perkataan biksu, akhirnya dikutuk menjadi hantu Pret. Akibatnya runyam juga, ya, SoHip. Kira-kira bagiamana nasih Pey selanjutnya? Daripada membaca spoiler, kamu tonton filmnya sampai habis. Cus~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE