Deretan Alasan Absurd Kenapa Tanaman Janda Bolong Bisa Mahal. Padahal Bolong lo, Nggak Utuh~

Janda bolong mahal

Kabar mengejutkan kali ini datang dari dunia tanaman hias, setelah dulu pernah ngetren yang namanya gelombang cinta, kemudian monstera, kali ini ada pula tanaman unik bernama janda bolong (Monstera adansonii) yang juga masuk dalam marga monstera. Kabarnya, tanaman dengan ciri khas bentuk daunnya yang berlubang seperti bekas gigitan ulat ini dibanderol dengan harga ratusan hingga puluhan juta rupiah. Apalagi yang jenis mutasi variegata alias warna daunnya yang berbeda, kemungkinan besar sih mendengar nominal harganya aja udah bikin ngelus dada.

Advertisement

Melejitnya harga janda bolong akhir-akhir ini pun akhirnya membuat banyak orang jadi bertanya-tanya tentang ada apa gerangan yang membuat tanaman satu ini begitu istimewa. Padahal kalau dipikir-pikir juga cuma tanaman hias biasa lo. Tapi mungkin ini bentuk rezeki para penjual tanaman hias sih. Beberapa hal di bawah ini mungkin jadi alasan kenapa janda bolong begitu mahal di pasaran.

Menyandang nama unik, yaitu janda. Coba kalau pakai nama “remaja bolong”, mungkin nggak akan semahal itu. Soalnya pengalaman hidupnya udah banyak banget

Salah satu alasan kenapa janda bolong bisa mahal banget sih mungkin karena namanya yang janda kali, ya. Otomatis udah dianggap berumur, punya banyak pengalaman hidup serta jungkir baliknya hingga pahit dan manisnya. Coba bayangin kalau itu namanya adalah remaja bolong, kayaknya sih nggak bakalan setenar janda bolong. Masuk akal kan? Sampai sekarang aja nggak ada yang menemukan tentang siapa yang pertama kali memberi nama janda bolong lo. Kepikiran dari mana coba ngasih nama tanaman dengan istilah itu, ada-ada aja orang Indonesia, ya. 🙁

Karena daunnya yang bolong, kalau nggak bolong cuma mirip daun pisang sih mungkin~

Keunikan daunnya. via www.popularitas.com

Alasan kedua yang menjadikan kenapa janda bolong bisa mahal adalah karena daunnya yang memang bolong atau berlubang. Di situlah letak keunikannya, lha wong biasanya kita kalau punya tanaman hias terus lihat ada daunnya yang berlubang aja mendadak bingung karena mikirnya pasti dimakan ulat. Lha kok ini malah yang berlubang malah pada dicari-cari. Kayaknya makin ke sini efek orang gabut karena corona semakin macam-macam bentuknya, contohnya ya perkara yang satu ini. Coba kalau misalnya daun si janda bolong itu nggak berlubang sama sekali, kayaknya sih jatuhnya malah cuma mirip daun pisang. Kalau begitu ceritanya kan jadi nggak ada harganya~

Advertisement

Banyak orang gabut di masa pandemi, makanya pada naikin tren-tren yang nggak terduga

Ilustrasi gabut. via nypost.com

Namanya pun juga lagi masa pandemi, pasti macam-macam juga dampaknya. Salah satunya adalah bikin orang-orang mendadak jadi gabut, apalagi kalau sekarang diharuskan banyak melakukan kegiatan dari rumah. Makanya nggak heran jika masyarakat berbondong-bondong mencari hiburan yang bisa menyegarkan kegiatan sehari-hari dari rasa suntuk. Bercocok tanam tanaman hias ini adalah salah satunya yang lagi banyak banget digemari. Sekarang udah pada semakin percaya, kan, kalau kekuatan orang gabut itu ternyata malah bisa jadi ladang penghasilan bagi banyak orang di luar sana.

Namanya juga tren tanaman hias, sekarang yang mahal janda bolong, besok udah bisa beda lagi

Tren tanaman hias. via www.jd.id

Mengingat dan berkaca dari tren tentang tanaman hias beberapa tahun belakangan, nggak heran jika jenis-jenis tertentu mendadak naik di pasaran. Jika dulu mungkin kita mengenal gelombang cinta sebagai tanaman hias dengan harga yang begitu fantastis, sekarang mungkin lagi zamannya si janda bolong ini. Nggak menutup kemungkinan juga sih jika beberapa waktu ke depan udah beda lagi yang naik ke permukaan. Tunggu aja sih, siapa tahu nanti rumput alang-alang juga bisa jadi mahal, atau mungkin putri malu?

Boleh-boleh aja kok sebenarnya kalau kamu pengin mengoleksi tanaman yang memang lagi ngetren banget ini. Apalagi kalau kamu punya duit banyak dan nggak mikir berkali-kali kalau mau beli tanaman mahal. Tapi ingat, berkaca pada kasus-kasus sebelumnya, yang namanya tren tanaman kayak gini nggak selamanya bakal di atas lo. Ada waktunya dia nanti bakal turun, jangan terlalu cinta mati deh~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE