Kebiasaan Kocak Pengendara Motor Saat Berkendara Sendirian. Mulai dari Halu Sampai Diam-diam Nangis~

Seperti yang kita tahu, sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang masih menjadi idaman bagi warga Indonesia. Selain harganya yang cenderung miring, sepeda motor juga memiliki desain yang ramping hingga cocok untuk blusukan kalau lagi macet. Namun kamu tahu nggak nih, rupanya ada banyak kebiasaan unik yang bisa dilakukan saat kita mengendarai moda transportasi yang satu ini.

Kita bisa melakukan berbagai hal kocak di atas motor seperti yang diam-diam sering dilakukan oleh para  pengendara sepeda motor pada umumnya. Kegiatan-kegiatan tersebut biasanya sering dilakukan saat sedang sendirian membelah jalanan. Kocak memang, tapi hal-hal ini nyatanya memang asik dilakukan. Kamu pasti juga relate dengan hal-hal di bawah ini. Ngaku aja~

1. Konser tunggal di atas motor memang selalu asik dilakukan, kita bebas menyanyikan lagu apa saja tanpa takut dihujat. Kayaknya kalau berkendara sendirian tanpa nyanyi-nyanyi sepanjang jalan berasa ada yang kurang

Agar pengendara lain nggak tau kamu lagi konser / Credit: Twitter

Sudah menjadi rahasia umum kalau pengendara sepeda motor senang bernyanyi sepanjang jalan. Hal ini tentunya bisa menambah syahdu suasana perjalanan, apalagi kalau yang penuh dengan nostalgia. Kamu juga nggak perlu takut dihujat, hanya pastikan saja kalau “konser” yang kamu laksanakan di jalan raya yang ramai. Kalau di jalan desa yang sepi, bisa beda ceritanya.

2. Kamu juga bisa berpidato tunggal atau berlagak menjadi pembicara podcast saat diatas motor. Lumayanlah untuk melatih public speaking~

Lebih baik ngomong sendiri daripada sambil ngobrol / Credit: twitter

Di atas motor memang tak banyak yang bisa kita lakukan. Tapi kalau berbicara, masih bisa untuk dilakukan. Maka dari itu kalau lelah menyanyi, pengendara biasanya akan mulai sesi pidato untuk menyuarakan pendapatnya. Pendapat yang selama ini disimpan, mungkin karena malu atau bingung mau disampaikan dimana, bisa keluar begitu saja. Menjadi pengendara motor tunggal memang bisa membuatmu menjadi sebenar-benarnya diri sendiri. Fix, sepeda motor adalah tempat kedua yang sering memunculkan inspirasi setelah toilet.

3. Ini yang paling sering terjadi pada pengendara sepeda motor tunggal. Kalau bingung menangis di mana, maka menangis di atas motor merupakan nikmat tersendiri. Asli!

Menangis di atas motor / Credit: Instagram indozone

Kalau bingung tidak ada tempat menangis yang kondusif, maka menangis sambil memutari kota merupakan nikmat yang nggak ada duanya. Dengan kecepatan yang lambat, kamu seolah bisa mengajak jalanan untuk menangis bersamamu. Nggak usah pikirkan pengendara lain, cukup gunakan helm berkaca gelap dan nggak usah nolah-noleh.

4. Selain meluapkan emosi dengan tangisan, kamu juga bisa menyalurkan emosi dengan berteriak-teriak di atas motor. Pastikan jalanan ramai sekali atau sepi sekalian

Teriak di atas sepeda motor / Credit: Pinterest

Kalau sudah menangis, maka nggak lengkap kalau nggak dilengkapi dengan jeritan. Diam-diam banyak juga yang suka menjerit karena lelah dengan hidup. Biar aman, biasanya menjerit bisa dilakukan saat jalan sepi atau ramai banget sekalian, biar nggak terdengar. Pokoknya pastikan kalau jeritanmu itu nggak mengganggu konsentrasi pengendara lain, ya!

5. Sehabis lampu merah atau sehabis palang kereta diangkat, maka serasa peperangan dimulai. Bagi yang sering begitu, silahkan mengaku

Halu saat di lampu merah / Credit: Mobil123

Saat lampu merah atau ada kereta lewat biasanya pengendara akan berkumpul terlebih dahulu untuk menunggu. Nah, momen saat lampu menjadi hijau dan palang diangkat maka akan menyerupai scene peperangan dengan kuda, bedanya ini menggunakan motor.

Ada juga yang sering membayangkan diri sedang dalam arena balapan dan diam-diam merasa menang ketika menyelip pengendara lain. Memang mengada-ngada, namanya juga halu~

Mengendarai motor pastinya perlu dilakukan dengan persiapan yang matang dan juga badan yang fit. Daripada bosan lalu mengantuk, maka melakukan berbagai hal diatas nggak ada salahnya kok. Tapi asalkan tetap fokus dan tidak membahayakan. Kalau dirasa kegiatan diatas sudah terlalu mengganggu konsentrasi maka menepi dan berhenti sejenak merupakan pilihan terbaik.