3 Alasan Kenapa KKN di Masa Pandemi itu Wajar Ditiadakan. Daripada Cuma Formalitas, Bikin Capek Aja~

KKN di masa pandemi

Sebagai mahasiswa, kita tentunya udah nggak asing lagi jika KKN adalah salah satu syarat agar kita lulus sebagai mahasiswa. Biasanya, agenda KKN ini dilakukan sebelum kita memasuki fase pengerjaan skripsi. Sesuai dengan namanya, KKN alias Kuliah Kerja Nyata ini merupakan program di mana kita sebagai mahasiswa harus mengabdi, belajar, dan berhubungan langsung dengan berbagai macam lapisan masyarakat. Mulai dari daerah-daerah pelosok atau pinggiran, hingga daerah yang ada di kota-kota besar.

Namun, sejak terjadinya pandemi setahun lebih belakangan ini, agenda KKN bagi mahasiswa malah menimbulkan persoalan baru. Sebagian orang bersikeras bahwa kegiatan ini harus tetap dilakukan, sebagian lagi menganggap bahwa KKN di masa pandemi hanya sekedar formalitas aja. Hingga saat ini, akhirnya juga banyak sih universitas yang ada di Indonesia yang meniadakan jadwal KKN. Mungkin beberapa hal di bawah ini adalah alasan kenapa KKN di masa pandemi wajar ditiadakan.

1. Buang-buang duit buat bikin proker yang akhirnya jadi nggak jelas

Ilustrasi KKN / Credit: Kampungkb bkkbn via kampungkb.bkkbn.go.id

Judulnya aja mengabdi dan memberikan ilmu bermanfaat yang selama ini didapat dari bangku perkuliahan, nggak heran jika KKN harus memiliki berbagai macam proker alias program kerja yang berguna pula. Misalnya, anak kedokteran bikin penyuluhan tentang persiapan kehamilan, anak psikologi bikin talkshow tentang parenting, anak-anak teknik bantu masyarakat untuk membuat sarana dan prasarana publik, dan lain sebagainya. Selama ini, kegiatan KKN memang selalu dilakukan secara offline alias terjung langsung ke masyarakat. Namun, semenjak masa pandemi ini, KKN di berbagai universitas memang dilakukan secara online. Tentu ini merupakan hal yang baru bagi banyak mahasiswa seluruh Indonesia. Tapi ya gitu, sejak KKN barubah sistem pelaksanaannya, kegiatan yang satu ini malah cuma berakhir buang-buang duit dan berakhir nggak jelas. Udah rugi waktu, rugi duit pula~

2. Agendanya terkesan dipaksakan banget, padahal diganti sama kegiatan lain juga bisa

Ilustrasi KKN online / Credit: Urbanasia via www.urbanasia.com

Udah nggak kaget sih kalau banyak yang bilang bahwa kegiatan KKN online di masa pandemi ini kesannya dipaksakan banget. Mulai dari pembuatan program kerja, perencanaan, pemilihan masyarakat sebagai target pengabdian, hingga pelaksaan program. Tapi, ya jangan ditanya lagi sih gimana fakta yang ada di lapangan. Lagian juga aneh, namanya program KKN itu ya harusnya terjun langsung ke masyarakat, dikira zaman sekarang masyarakat di seluruh Indonesia udah melek internet semua apa ya? Jangankan melek internet, lha wong yang belum melek buku sampai sekarang aja juga masih ada kok. Bisa dibilang KKN online di masa pandemi ini terkesan dipaksakan banget pelaksanaannya, padahal aslinya kalau sebagai syarat kelulusan bisa diganti juga lo!

3. Bikin repot warga yang jadi sasaran, apalagi kalau kebanyakan proker yang berkaitan dengan internet. Masa KKN malah bikin repot masyarakat

Ilustrasi agenda KKN / Credit: Radarsulteng via radarsulteng.id

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, udah seharusnya yang namanya KKN itu banyak membantu masyarakat yang dijadikan sebagai sasaran, serta belajar dan juga terjung langsung kepada kehidupan sosial. Tapi, namanya pun masa pandemi, segala aktivitas saat ini dilakukan secara daring atau online. Nah, hal ini nih yang terkadang malah bikin warga yang menjadi sasaran mendadak kerepotan. Udah harus bantuin bikin sukses proker kita, harus belajar internet, dan kadang juga harus keluar duit buat beli paketan internet. Masa KKN yang harusnya membantu dan belajar langsung dari masyarakat malah bikin mereka merasa kerepotan.

Meski saat ini udah banyak banget universitas di seluruh Indonesia yang meniadakan program Kuliah Kerja Nyata, namun faktanya ternyata masih ada beberapa yang memaksakan agenda tersebut, entah itu offline maupun online. Padahal, pro dan kontra perihal KKN online ini sendiri nggak cuma datang dari mahasiswa lo, tapi datang juga berbagai macam lapisan masyarakat, khususnya mereka yang dijadikan sasaran program.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam