Mas Pur Adalah Satu dari 7 Lelaki Simbol Perjuangan Cinta dalam Sejarah Dunia Hiburan Kita yang Nyata~

Mas Pur dan para lelaki simbol perjuangan cinta lainnya

“Aku harus melihat kamu bahagia. Meskipun kamu bahagianya sama orang lain, bukan sama aku. Tapi satu hal yang harus kamu ingat, di sini ada hati yang selalu dengan tulus menyayangi kamu.” Mas Pur, 2018.

Advertisement

Belakangan ini, sosok Mas Pur jadi viral dan menghiasi lini masa medsos kita. Bukan tanpa alasan, tapi kata-kata yang diucapkan Mas Pur seperti yang di atas dalam sinetron Tukang Ojek Pengkolan, sadis menyayat hati. Kisah cinta Mas Pur dan Novita pun jadi sorotan warganet. Nggak sedikit lho yang baper. Buat yang pengen lihat lagi adegan dramatis Mas Pur, coba ditonton lagi nih.

Jauh sebelum Mas Pur jadi simbol ketulusan dalam mencinta, lelaki lain juga pernah berjuang dan menorehkan namanya sebagai legenda di dunia hiburan kita. Merekalah para lelaki yang berkarakter dan tahu betul bagaimana menghadapi cinta. Meski sempat jadi idola pada zamannya, kamu perlu tahu tentang mereka. Kali ini Hipwee Hiburan bakal kasih kamu daftar lelaki simbol perjuangan cinta di ranah hiburan Indonesia. Cekidot!

1. Simbol perjuangan cinta yang sangat legendaris, Rhoma Irama. Bahkan sampai sekarang masih ditirukan bagaimana dia berujar, “Ani … cukup, Ani!”

Rhoma dan Anie waktu lagi akur. via www.cakmol.top

Kisah Rhoma Irama si Raja Dangdut dengan Ani memang nggak pernah ada matinya. Pada tahun 70-an silam, kedua tokoh ini adalah ikon romantisme dan perjuangan cinta dua insan muda. Mulai dari film Penasaran, Gitar Tua, hingga Kemilau Cinta di Langit Jingga sukses diperankan oleh duo maut ini. Sosok Rhoma sebagai lelaki berkepribadian tegas, cerdas, dan jago musik ini sempat jadi idola cewek-cewek gaul pada masanya.

Advertisement

2. Sebagai ikon cowok nakal menggemaskan, Indonesia juga punya Boy dalam film Catatan si Boy. Meski tampan dan punya semuanya, cinta nggak selalu mudah baginya~

Rambutnya gondrong belakang. via bogor.tribunnews.com

Ketampanan Boy yang diperankan oleh Onky Alexander memang paripurna. Nggak heran kalau sosok Boy jadi rebutan banyak cewek pada masanya. Hingga akhirnya Boy berubah jadi nakal, Boy tetap jadi idola. Namun bagi Boy sendiri, cinta nggak pernah terasa mudah. Untung Boy selalu punya kawan baik yaitu Emon, yang memberikan nasihat-nasihat bijak layaknya dokter cinta.

3. Cinta kandas tanpa persetujuan orang tua sempurna terwakilkan oleh cerita Galih dan Ratna. Galih adalah simbol ‘protes’ terhadap gaya perjodohan masa lampau

Anak SMA zaman dulu garang, ya! via news.bbmessaging.com

Film Gita Cinta dari SMA secara tepat bisa menggambarkan bagaimana remaja pada masa itu. Galih yang digambarkan sebagai cowok dari keluarga kurang berada secara mentah nggak diterima oleh keluarga Ratna. Alasan perbedaan etnis juga salah satu penyebabnya. Ini adalah simbol protes terhadap cara pandang sosial yang salah. Cinta terus-terusan terhalang restu orang tua, sedih. 🙁

4. Anak betawi cerdas, ulet, cekatan, dan jadi rebutan tentu nggak mudah dilupakan. Si Doel nggak mungkin nggak masuk daftar lelaki pejuang cinta legendaris

Ketika tahi lalat di dagu lagi manis-manisnya. via www.lanangindonesia.com

Walau dari keluarga Betawi biasa dan kurang berada, sosok si Doel yang diperankan oleh Rano Karo berhasil jadi solusi bagaimana seharusnya anak muda hidup pada zamannya. Nggak hanya tampan lalu sudah, si Doel jadi sosok cool dan idaman mertua banget. Nggak heran Sarah dan Zaenab berlomba buat merebut hatinya.

Advertisement

5. Ketika geliat perfilman Indonesia mati suri, tokoh Rangga dalam Ada Apa dengan Cinta sukses banget bikin cewek meleleh

Kemarahan dan ambisi dalam satu ekspresi. via www.genmuda.com

Pintar menulis dan berpuisi, cuek dan romantis jadi satu dalam sosok Rangga. Selain rambut keritingnya yang bikin nggak bisa lupa, saking legendarisnya kisah Rangga dan Cinta, sineas sampai bikin versi lanjutan dari film Ada Apa dengan Cinta. Tapi Cinta yang geregetan karena lama nggak melihat Rangga pun berkata, “Apa yang kamu lakukan ke saya itu … jahat!”

6. Si peramal yang kalimat andalannya, “Aku ramal, kita akan bertemu di kantin.” Tentu saja, Dilan itu fenomenal!

Juara bikin baper; Dilan. via sumut.pojoksatu.id

Galih dan Ratna milenial adalah Dilan dan Milea. Bukan lagi membahas soal terhalang restu orang tua, namun lebih kepada keadaan yang memaksa. Nggak lupa ada bumbu-bumbu kelabilan anak remaja, seperti tawuran, hingga cemburu-cemburuan. Dilan jadi sosok nakal yang keras kepala, tapi setia dan nakal, tapi tampan. Kayak siapa, ya? 😀

7. Siap-siap untuk sosok sederhana yang tulus dan romantis, apa adanya dan representatif. The one and only, Mas Pur!

Yang kuat, ya, Mas Pur! via media.iyaa.com

Bagaimana kisah Mas Pur dan Novita jadi viral di Indonesia ini bukan tanpa alasan lho. Kisah cinta mereka itu sangat dekat dengan realitas masyarakat zaman sekarang. Sudah saling mencinta, tapi ternyata urusan menikah, biayalah yang berbicara. Mas Pur yang hanya seorang tukang ojek pun nggak bisa berbuat banyak. Sinetron Tukang Ojek Pengkolan akhirnya sukses menggambarkan jeritan jomblo-jomblo kebelet nikah dalam satu scene saja.

Tokoh cowok dalam sebuah kisah cinta memang selalu identik dengan perjuangan. Setiap generasi tentu memiliki isu-isu sosial dan kebiasaan masing-masing yang bagaimanapun bisa nyambung dengan tokoh dan kisah cinta yang dimainkan. Dalam kasus Mas Pur, dia nggak hanya memberikan kata manis, melainkan juga memberikan gambaran realistis tentang perjuangan cowok-cowok masa kini yang terganjal masalah serius; kalah cepet dengan yang berduit. Maka, untuk seluruh lelaki di Indonesia yang sedang berjuang, menabunglah! 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE