Pengumuman SBMPTN, Momen yang Deg-degannya Lebih dari UN. Siap-Siap Lagi nih!

Momen pengumuman SBMPTN

Anak-anak sekolahan di seluruh Indonesia, khususnya anak SMA sejak beberapa waktu belakangan ini tentunya patut merasa gelisah dan deg-degan melebih biasanya. Pasalnya, pada hari Senin mendatang adalah waktu di mana hasil SBMPTN atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri akan segera diumumkan. Momen ini menjadi salah satu saat-saat paling menegangkan sepanjang sejarah sebagai anak sekolahan.

Advertisement

Padahal, biasanya yang menjadi citra horor sepanjang sekolah adalah momen Ujian Nasional. Namun, setelah dirasa-rasakan ternyata pengumuman SBMPTN ini lebih bikin nggak bisa tidur bagi sebagian besar anak sekolah. Bagi yang udah pernah merasakan sih pastinya nggak asing lagi dengan sensasinya. Akan tetapi, bagi yang baru saja mau merasakan pengalaman ini tentu kamu bakalan menghadapi hal-hal konyol di bawah ini.

1. Anak-anak yang biasanya nggak pernah beribadah mendadak jadi rajin

Ilustrasi kegiatan di masjid / Credit: Disdik Jabarprov via disdik.jabarprov.go.id

Sebagai salah satu momen yang paling horor sepanjang masa sekolah, SBMPTN ini mampu mengubah anak-anak yang biasanya masa bodoh dengan urusan agama mendadak jadi paling peduli. Anak-anak yang sehari-harinya nggak pernah berdoa dan beribadah tiba-tiba rajin banget. Kalau nggak ada Corona, mungkin masjid-masjid di sekolah bakalan penuh banget sama bocah-bocah yang sebelumnya nggak pernah salat sih 😀

2. Sebelumnya nggak pernah nge-chat orang tua, tiba-tiba sering banget minta dodoakan. Datang kalau ada maunya aja, dasar!

Tiba-tiba ngechat orang tua / Credit: Seventeen

Fenomena yang kedua ini juga biasanya muncul seiring dengan ajaibnya momen menjelang pengumuman SBMPTN serentak. Bocah-bocah yang sebelumnya nggak pernah ngechat orang tua, tiba-tiba dengan pedenya sering tanya kabar, sok-sokan basa-basi, dan lain sebagainya. Ujung-ujungnya sih minta didoakan biar dapat yang terbaik. Heleeeh, padahal mah sebelumnya nanya kabar juga nggak pernah. Datang-datang pada minta didoakan 🙁

Advertisement

3. Dulu sih masih ramai euforia kelulusan dengan konvoi di jalanan, mungkin kali ini anak sekolah bakalan ramai-ramai bikin konten di media sosial sebagai bentuk perayaan. Lagian juga udah nggak zamannya lagi konvoi di jalan raya, norak~

Ilustrasi momen kelulusan / Credit: Jabarekspress

Beda dulu, beda pula dengan sekarang. Sebelum wabah Covid melanda, euforia perayaan kelulusan dan juga pengumuman SBMPTN biasanya kerap dilakukan dengan cara kumpul-kumpul, konvoi di jalanan, atau seru-seruan bareng teman satu angkatan. Namun, setelah adanya Corona semua mendadak berubah. Kayaknya sih ke depannya kita bakalan lebih sering melihat konten-konten kreatif anak-anak SMA yang baru aja lulus dan diterima di universitas yang diharapkan sebagai bentuk euforia mereka. Ada bagusnya juga sih, daripada konvoi di jalanan malah bikin bising dan macet, udah gitu norak banget pula.

4. Sedikit bikin lega bagi banyak orang, pasalnya mau diterima di universitas mana aja sekarang rasanya juga sama. Orang kuliahnya masih online

Ilustrasi momen SBMPTN / Credit: Detik via news.detik.com

Hal yang satu ini kayaknya sedikit banyak bikin beberapa orang merasa lebih lega saat momen pengumuman SBMPTN sih. Kalau biasanya momen ini jadi ajang buat gengsi-gengsian terkait universitas yang berhasil didapat, sekarang mah boro-boro bisa begitu. Jangankan mau pamer satu sama lain, toh sekarang kalau dipikir-pikir juga nggak ada bedanya. Mau yang kuliah di universitas terkenal atau yang biasa-biasa aja rasanya juga sama. Sama-sama tetap kuliah online, kan?

Advertisement

Apapun itu, semoga nanti hasil yang telah diumumkan menjadi kabar gembira buat semuanya. Kalau memang beruntung nggak perlu sedih dan patah semangat. Ingat, yang namanya SBMPTN itu nggak melulu faktor akademik kok, tapi ada faktor keberuntungan juga.

Ikuti Instagram @wolesjon , biar nggak ketinggalan informasi seputar cowok dan dunia hiburan lainnya, kuy!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE