Nggak Terima Hape Disita, Murid Hampiri Gurunya Sambil Bawa Arit. Miris Banget Melihatnya…

Murid bawa arit

Dari kecil kita selalu diajarkan orangtua untuk menghormati guru. Sebab tanpa guru mungkin pengetahuan kita nggak sebanyak sekarang. Selain mengajarkan ilmu pengetahuan, guru juga berandil dalam terbentuknya karakter kita yang sekarang.

Advertisement

Kita banyak berhutang budi pada gurunya. Beruntunglah mereka yang sadar akan hal itu. Sebab kini banyak murid yang kurang ajar kepada gurunya. Seperti kejadian dalam video yang sedang viral di media sosial.

Video murid membawa arit ke sekolah menjadi viral. Diduga hanya karena nggak terima hapenya disita, murid ini berani mengancam gurunya dengan senjata tajam

Sebuah video murid menantang gurunya viral di media sosial. Entah siapa yang mengunggahnya pertama kali, tapi kejadian dalam video ini bikin kita miris. Terlihat dalam video seorang murid (antara 14-17 tahun) berjalan tegap sambil membawa sebilah arit rumput seperti sedang mencari seseorang.

Advertisement

Nggak lama berselang perekam video (diduga guru) beranjak dari tempat kerjanya menghampiri muridnya lalu melemparkan sebuah hape. “Nyoh tak balekke, jipuk gek mulih. Pindah sekolah.. ra usah sekolah neng kene” (Ini kukembalikan, ambil terus pulang. Pindah sekolah.. nggak usah sekolah di sini), kata sang guru.

Padahal aturan maupun penyitaan hape sebenarnya hal yang lumrah terjadi di sekolah, apalagi kalau gawai memang disalahgunakan. Kenapa ya murid tadi nggak terima sampai segitunya?!

Biar nggak ganggu fokus belajar via www.tribratanewsbantul.com

Nggak ada guru yang menyita sesuatu tanpa sebab. Asumsinya hape murid yang disita barangkali dianggap mengganggu jalannya pelajaran. Bukankah hal semacam ini wajar? Nggak seperti dulu, sekarang beberapa sekolah telah memperbolehkan muridnya membawa hape.

Kecuali (mungkin) di pesantren, barang yang disita oleh guru biasanya dikembalikan esok atau setelah dipanggil orangtua. Apa yang dilakukan sang murid terang keterlaluan menantang gurunya dengan arit. Ini sekolah woy bukan ladang perkebunan!

Advertisement

Kasus-kasus semacam ini tampaknya semakin marak. Bukan cuma kurangnya rasa hormat antara guru dan murid, kekerasan fisik oleh wali murid pun beberapa saat lalu ramai jadi pembahasan

Guru diserang oleh dua wali murid di sekolah via www.tribunnews.com

Sebelum ini banyak bermunculan kasus serupa, murid kurang ajar kepada guru. Kalau sekadar membantah mungkin masih bisa dimaklumi. Murid nakal itu biasa. Nah ini sampai bawa arit menantang gurunya? Sikap yang sama sekali nggak hormat. Hati guru mana yang nggak miris melihatnya.

Mungkin kamu bisa bilang “murid kayak gitu panggil aja orangtuanya lalu keluarkan dari sekolah”. Murid nakal mesti ditegur orangtua, tapi kenyataan berkata lain. Banyak kasus viral ketika guru memanggil orangtua justru sang guru lah yang dimarahi. Bahkan sempat ada kasus guru dipukuli orangtua murid yang nggak terima anaknya dihukum. Hmm.. pelik!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE