Yang Penting dari Wisuda Itu Ijazahnya, Bukan Pendampingnya. Kenapa Harus Galau Nggak Punya Pendamping Wisuda?

“Cieee, yang bentar lagi sarjana… Udah punya pendamping wisuda belum?”

“Belom lah. Aku ‘kan jomblo.”

“Lah, terus nanti ditemenin siapa?”

“Ayah-Ibu, lah.”

“Hahahah… Kok ditemenin orangtua? Itu ambil ijazah atau ambil rapot?”

Advertisement

Kehadiran seorang pendamping (alias pasangan, alias pacar) di hari kamu resmi jadi sarjana adalah isu besar di mata banyak orang. Mungkin karena wisuda selalu dikaitkan dengan momen besar berikutnya dalam kehidupan, yaitu pernikahan. Mungkin juga karena hari wisuda adalah momen yang tepat untuk mengenalkan pacar ke orangtua. Mungkin karena… Nggak tahu, deh. Mungkin karena orang-orang iseng aja bikin istilah “pendamping wisuda”?

Kamu yang belum punya pendamping saat wisuda nanti, nggak usah galau karena hal ini ya. Biarin aja deh teman-teman kamu ngeledek kayak apa. Yang paling penting dari wisuda itu ijazahnya, bukan pendampingnya! Ngapain galau cuma gara-gara nggak punya pendamping wisuda?

Wisuda itu hari bahagia. Ada pendamping atau nggak, keberhasilan menyudahi pendidikan tinggi akan tetap membuatmu bangga

Foto sama orangtua juga bisa bagus, kok!

Foto sama orangtua juga bisa bagus, kok! via instagram.com

Percayalah, ada-tidaknya pendamping wisuda nggak akan banyak mempengaruhi kebahagiaanmu nanti. Perasaanmu di hari itu tetap akan bangga karena kesuksesanmu menyudahi pendidikan tinggi. Belum lagi ada teman-teman satu angkatan yang minta foto-foto, teman-teman dari SD sampai SMA yang menyempatkan datang dan memberi bunga, dan orangtua yang sepanjang hari memancarkan wajah bangga. Mungkin sekarang kamu galau karena tak punya pendamping di sisi. Tapi saat wisuda nanti, kamu akan lupa pada semua kegalauan ini.

Advertisement

Di pagi hari setelah kamu mandi, mengenakan kemeja/kebaya, lalu membalut diri dengan toga, yang bakal kamu rasakan ya cuma bahagia.

Lagian wisuda itu ya dijalani sendiri. Saat kamu dipanggil ke panggung, memangnya ada yang ikut mendampingi?

‘Pendamping wisuda’ itu cuma istilah bikinan orang aja. Saat namamu dipanggil untuk berjabat tangan dengan rektor/dekan nanti, memangnya pacarmu boleh ikut mendampingi? Ya engga lah~~ Dia bakal duduk di barisan belakang, terpisah dari para wisudawan. Itupun kalau dia punya undangan masuk gedung. Banyak universitas yang hanya memberikan setiap wisudawan dua buah undangan. Satu untuk Bapak, satu buat Ibu. Alhasil, nggak akan ada undangan yang tersisa untuk pacarmu.

Jadi santai aja kalau kamu belum punya pendamping wisuda. Ada atau tidaknya dia, namamu tetap akan dipanggil ke atas sebagai sarjana.

Advertisement

Terus nanti mau foto-foto di luar gedung wisuda sama siapa? Ya sama teman, lah… Punya ‘kan ya? 🙂

Foto sama teman-teman juga bisa bagus! (kredit: Milcha VD)

Foto sama teman-teman juga bisa bagus! (kredit: Milcha VD)

Jangan khawatir karena nggak punya pendamping. Kalau soal foto-foto (atau cokelat, bunga, dan kado-kado wisuda yang lainnya), ada sahabat dan keluarga yang sudah siap sedia. Keluar dari gedung wisuda, kamu nggak akan sendirian kayak anak ayam hilang, kok. Sudah ada banyak temanmu yang menunggu ingin mengambil gambar bersamamu, yang terlihat ganteng/super cantik di hari itu. Sudah ada orangtuamu juga yang memakai jas dan kain spesial demi foto studio bersama keluarga.

Wisuda adalah momen yang menyibukkan. Selepas upacara, orangtua akan buru-buru mengajakmu makan di luar untuk merayakan gelar. Kakak/adikmu akan mengeluh “Duuuuh, panas nih! Cepetan yuk jalan-jalan!” Mana sempat kamu berpikir kenapa sekarang nggak punya pasangan?

Daripada pusing mikirin siapa yang akan mendampingi nanti, lebih baik pacu dirimu untuk bisa cepat selesai

Selesaiin dulu deh... (Kredit: Milcha VD)

Selesaiin dulu deh… (Kredit: Milcha VD)

Kalau sekarang kamu masih berjuang dengan skripsimu, fokuskan diri untuk menuntaskan tugas yang satu itu. Memikirkan kenapa kamu belum punya pendamping wisuda cuma buang-buang waktu. Ada yang lebih penting dari sekadar angan-angan untuk punya seseorang yang dikenalkan pada orangtua di hari wisuda nanti. Dan hal yang lebih penting itu adalah kepastian kapan wisudamu.

Biarin aja jomblo, yang penting kamu jomblo berijazah. *tsaaaaaah*

Lagipula, konsep “pendamping wisuda” itu fana. Lebih penting cari yang akan mendampingimu nanti di pelaminan sana

Nggak usah galau gara-gara belum punya pendamping wisuda. Konsep “pendamping” di situ hanyalah fana. Bukannya berdoa supaya mereka yang udah punya pendamping akhirnya putus. Tapi — kecuali kalian sudah suami-istri — apapun masih bisa terjadi. Hehe.

Dan kalau foto keren kamu sama sang pendamping wisuda jadi sia-sia karena akhirnya dia berhenti mendampingi… gimana? Nggak lucu ‘kan ya?

Makanya, nggak usah ngetawain yang belum punya pendamping wisuda. Hehehehe.

Daripada galau karena pendamping wisuda, mending cari yang siap mendampingimu di pelaminan sana. Daripada berharap punya yang fana, lebih baik cari yang selamanya. HAHAHAHAHAHA.

Udah, nggak usah galau-galau lagi. Yang penting kamu sudah sukses memperpanjang nama! Dengan atau tanpa pendamping wisuda… Selamat, ya! 😉

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ophelia of the postmodern age.

CLOSE