Mengenang Betapa Berharganya Sim Card Jadul Bagi Generasi 90-an, Mewah Pada Zamannya!

Perkembangan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat dan terus mengalami perubahan yang begitu signifikan. Tak hanya gadget aja yang terus mengalami kemajuan, namun juga sim card yang menjadi salah satu komponen utama. Jika dulu kita familier dengan bentuk sim card yang lebih besar, kini kita berada pada zaman di mana ukuran sim card lebih kecil namun pilihannya lebih beragam.

Ngomong-ngomong tentang sim card juga, generasi 90-an punya kenangan tersendiri dengan benda yang satu ini. Dulu, di era 2000-an awal sim card memiliki eksistensi yang lumayan hype di kalangan luas. Selain menjadi kebanggaan tersendiri karena harganya yang benar-benar mahal, jenis sim card tertentu memiliki daya tarik sebagai benda koleksi.

Tak seperti sekarang yang sudah semakin beragam mereknya, dulu sim card hanya tersedia dalam beberapa pilihan merek saja

SIm card jadul / Credit: Twitter txtfrombrand

Sebagai pengguna gadget untuk kebutuhan sehari-hari, kini kita bisa dengan mudahnya memilih dan membeli sim card sesuai dengan kebutuhan. Jika dirasa merek A mahal, masih ada merek B, C, dan seterusnya. Berbeda keadaannya dengan zaman itu, di mana sim card hanya didominasi oleh merek tertentu saja. Belum lagi kalau ngomongin tentang harganya yang berbeda jauh dengan sim card zaman sekarang.

Zaman tersebut kita baru bisa membeli sim card dengan merogoh kantong minimal 400 ribuan. Itu baru yang nomernya biasa-biasa aja, kalau nomer cantik jangan ditanya lagi, harganya bisa 2 sampai 3 kali lipat harga normal. Untuk membelinya pun terkadang nggak selalu ready stock dan harus datang langsung ke gerai resminya. Waktu untuk memesannya terkadang bisa sampai hitungan bulanan. Semakin ke sini, untungnya membawa perubahan yang semakin baik. Hanya dengan uang 5 ribuan aja sekarang kita udah bisa membeli sim card. Nggak harus ke gerai resminya pula, cukup datang ke konter HP pinggir jalan dijamin pilihannya lengkap!

Sekarang orang berlomba-lomba cari sim card dari provider yang sinyalnya stabil dan layanannya murah, dulu sih pokoknya utamakan nomer cantik

Sim card jadul / Credit: Twitter _keongbalap

Beda zaman, beda tren, beda pula kebutuhannya. Kini kita nggak peduli dengan nomer HP cantik. Pokoknya asal providernya lancar, sinyal stabil, dan layanan yang diberikan murah pasti banyak peminatnya. Maklum, kebutuhan internet zaman sekarang udah berasa seperti kebutuhan makanan. Orang kalau nggak buka internet sehari aja terkadang ada yang dirasa kurang.

Kalau dulu, nomer HP cantik menjadi salah satu alasan utama kenapa sim card jenis tertentu banyak diburu. Nggak peduli harganya sampai jutaan, tetap ada aja yang cari. Punya sim card dengan nomer yang unik di zaman itu rasanya seperti memiliki standar kekayaan tersendiri. Lumayan, bisa buat flexing ke teman-teman lain.

Menjadi barang koleksian yang begitu berharga. Siapa yang dulu pernah bikin gantungan kunci pakai bekas sim card? Ngaku!

Packaging sim card jadul / Credit: Twitter Febreiyan

Nasib bekas bungkus sim card sekarang jauh berbeda dengan zaman dulu. Di era tahun 2000-an awal, semua bagian dari bungkus simcard ibarat barang langka yang harus dilindungi di museum. Mulai dari kardusnya yang disimpan rapat-rapat karena desainnya yang sayang banget jika dibuang, hingga potongan kotak sim card itu sendiri yang dikoleksi penuh dengan rasa bangga. Maklum, packaging sim card di era itu dibuat dengan eksklusif dan mewah, tak seperti zaman sekarang yang cukup dibungkus dengan desain packaging yang seadanya.

Nggak heran jika di zaman itu orang-orang rela menyimpan bekas potongan kotak sim card hanya untuk dikoleksi secara pribadi dan dijadikan sebagai gantungan kunci maupun dijual kembali. Jangan salah, semakin banyak kotak bekas sim card yang dijadikan kunci pada waktu itu akan menambah tingkat kekerenan seseorang.

Uniknya, lebih dari 10 tahun telah berlalu, kini benda-benda tersebut ternyata juga masih banyak disimpan oleh sebagian orang. Entah itu karena alasan sebagai kenangan sim card yang pertama kali dibeli atau alasan lainnya, pokoknya sampai sekarang masih ada aja yang menyimpannya secara utuh. Jangan-jangan orang tuamu juga masih menyimpan, coba ditanya deh!?