Suka dan Sering Nonton Drama Korea? Galau Begini Nggak Setelah Dramanya Tamat?

Dari sekian banyak drama yang diproduksi di negeri ini, juga negeri-negeri lain di luar sana, entah mengapa drama yang diproduksi dari Negeri Ginseng memiliki peminat yang luar biasa. Memang, tak semua orang suka dan menikmatinya. Tapi kebanyakan perempuan, walau ngakunya nggak suka, tapi ketika dipaksa nonton sama temennya juga bakal ikutan baper.

Nah, buat yang udah maniak banget nih sama yang namanya drama Korea, disini Hipwee mencoba merangkum kegalauan-kegalauan apa saja yang biasanya kamu rasain pasca menikmati drama yang sering hadir dalam 16-20 episode ini. Coba cek deh, bener nggak sih?

Nonton drama Korea itu sama seperti baca novel bagus. Pengen cepet-cepet tau endingnya tapi nggak pengen tamat

kaya baca buku yang kamu banget

kaya baca buku yang kamu banget via i.huffpost.com

Ini nih yang seringkali jadi kegalauan pertama para penikmat drama Korea. Sama halnya saat membaca novel yang menarik lantaran ceritanya bagus dan sesuai banget sama kehidupan yang tengah dijalani (Ciyeeee). Karena ngerasa sesuai sama kehidupan diri sendiri itulah, makanya ingin segera mengetahui gimana endingnya. Tapi bahkan ketika endingnya udah ketahuan pun, kamu nggak mau drama itu kelar kan? kamu nggak mau drama itu tamat kan?

CAUTION : Drama Korea bisa bikin orang berubah jadi makin sensitif. Apalagi yang udah sensitif, nggak kebayang deh kalau jadi super sensitif

dikit-dikit mewek

dikit-dikit mewek via cdn.skim.gs

Memang nggak ada teorinya. Tapi percayalah, hal ini tuh nyata. Hampir pasti semua drama Korea akan setuju. Misalnya, si Dina dulu orangnya termasuk tipe cewek yang nggak berperasaan. Tapi setelah ‘mendalami’ drama Korea, hal-hal kecil yang dia lihat bakal menyentuh hatinya dan bikin dia mewek.

Kesimpulannnya mungkin gini ya, cara komunikasi mereka yang ada di dalam drama itu tuh membentuk perspektif tersendiri dalam diri penonton atau penikmatnya. Misalnya lagi nih pas ada adegan anak SMA yang lagi pegangan tangan. Entah kenapa penontonnya bakal menganggap momen itu so sweet, padahal coba deh bandingin sama sinetron Indonesia, atau kejadian asli kaya gini yang kamu lihat di depan mata. Pasti bakal bilang, “Dih apaan sih!”

Butuh waktu lama buat move on dari ceritanya. Kayak kebayang terus aja

this is korean drama!

this is korean drama! via pinterest.com

Kenapa hal ini bisa seringkali terjadi? Sampe akhirnya diputer lagi, diputer lagi, sama kaya balikan lagi balikan lagi. Ealah! Karena kamu, penontonnya sudah terlanjur ngerasa jatuh cinta sama karakter dan jalan ceritanya, jadi bahkan hingga beberapa tahun setelahnya pun kamu masih bakal nonton lagi di leptop. Iya gitu.

Setelah drama selesai kamu bakal tetap jatuh cinta. Karakter cowok Korea emang sempurna

cowok Korea begini bikin nggak melting?

cowok Korea begini bikin nggak melting? via 3.bp.blogspot.com

Nggak galau kalau udah begini? Nggak mungkin! Yang udah punya pacar pasti jadi ngebanding-bandingin si tokoh cowok dalam drama Korea itu sama pasangannya. Nah yang masih jomblo, mumet deh kalau sampe kriteria cowok idaman mu bener-bener sama dengan karakter dalam drama. Ya kali, mau cari kemana???

Karena faktor itu lah drama Korea jadi begitu dicintai, selain cara penyampaiannya kepada penonton lho ya. Dan ketika drama Korea yang biasanya tiap episode berdurasi 60 menit itu usai, kamu bakal lebih sering lagi berkhayal tentang cowok idamanmu dalam drama itu. Tapi percayalah ladies, 99,99% di belahan dunia manapun nggak akan ada lelaki macam itu. Sesempurna itu.

Denger soundtrack dari drama yang udah kelar bikin kamu baper. Langsung flashback ke cerita drama yang kamu tontonin terus itu

02_1_650

Ini cuma dari musiknya lho, dari lagunya aja bisa bikin emosi. Katanya sih katanya, mendengarkan soundtrack drama Korea itu bagai terkena sihir yang bisa buat kamu flashback alias mengingat berbagai hal dan kejadian yang terjadi di drama itu

Karena tahu bahwa drama Korea tak akan ber season-season seperti sinetron Indonesia. Itu juga bikin galau!

Udah jadi rahasia umum lah ya, drama Korea itu digemari karena ceritanya nggak berbelit-belit, dan episodenya nggak kepanjangan (apapun yang terlalu itu nggak baik). Nah, karena tau kalau Descendants of the sun misalnya tak akan ada season 1 sampai 7, disitulah kamu akan semakin galau karena merindukan karakter-karakter mereka.

Drama yang bagus bisa bikin galau juga ketika di Korea masih running, tapi di Indonesia kamu harus satu minggu kemudian untuk episode selanjutnya

ST_20160320_GNSUN1HOY_2148860

Disinilah otak kamu akan bekerja dan menganalisis apa-apa yang akan terjadi pada episode selanjutnya. Sembari nunggu gitu ~~~ Sama kaya nunggu pacar yang LDR-an udah tiga tahun, rasanya dag-dig-dug kalau ternyata dia minta mandeg lantaran sudah punya yang lain di kota dia. #ehh

Galau terakhir adalaaaah, waktu kamu masih sibuk kerja di kantor padahal drama Korea favoritmu yang selalu ditunggu sudah tayang

rtete

Taruhan seribu persen, kamu bakal kepikiran setiap saat seperti kepikiran pacar anak kamu di rumah neneknya (buat yang sudah punya anak ya)

Finally, dengan adanya drama Korea ini, kamu jadi punya inisiatif untuk menjadi lebih kreatif. Misalnya nih, buat kamu yang emang dari sononya suka nulis. Lalu kamu suka karakter dalam salah satu drama Korea. Disitulah, kamu bakal mernulis dan membuat cerita lain dengan membayangkan si karakter tadi. Dan jadilah yang kini sedang hits disebut fanfiction ~~~

Pasti nih para haters drama Korea bakal bilang kamu-kamu-kamu ini lebay. Well, dan jawabannya cuma satu,

Kalian belum tahu rasanya aja gimana nonton drama Korea sesungguhnya…

Sebab, menikmati drama Korea, berkhayal dan menggalauinya, menurut para penikmatnya akan membuat BA-HA-GI-A. Makanya, walau banyak kegalauan yang dirasa setelahnya, mereka ya tetep nonton aja. Karena katanya sih, mereka menikmati semua rasa yang ada. Ciyeee~~~ Ini nih kegalauan yang membahagiakan namanya.

Satu yang kudu ditekankan. Meski demikian, meski begitu menikmati segala rasa yang tercipta, kamu juga mesti sadar kalau semua yang kalian ‘baperi’ itu adalah sebuah DRAMA, bukan REALITA.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.