Mengenang Tamagotchi, Gadget Legendaris Anak 90-an yang Bikin Kita Ngerepotin Orang Tua

Generasi 90-an memang selalu penuh dengan kenangan-kenangan manis yang nggak pernah terlupakan. Padahal kalau dipikir-pikir sebenarnya kenangan tersebut merupakan hal-hal receh yang biasa terjadi di jumpai di masa-masa tersebut. Salah satunya adalah permainan khas anak-anak pada zaman itu. Kamu tentu masih ingat banget sama yang namanya Tamagotchi, gawai ala bocah gaul lawas yang bikin kita semua mendadak keren pada waktunya.

Advertisement

Sebelum mengenal gawai canggih seperti sekarang ini, anak generasi 90-an udah lebih dulu mengenal Tamagotchi. Sebuah gim konsol seukuran genggaman tangan yang berisi permainan unik dan menyenangkan. Meskipun gimnya terasa membosankan karena cuma begitu-begitu aja, tapi sensasinya saat memiliki dan bisa pamer ke temen-temen lainnya itu yang nggak bisa dibandingkan dengan hal apa pun.

1. Bagi yang punya, pasti dibawa ke mana-mana buat ajang pamer, soalnya siapa pun yang punya bakal dikerubutin banyak temen

Potret Tamagotchi / Credit: Sukaon

Selain permainannya yang unik, sisi lain dari Tamagotchi yang bikin bocah-bocah pada tertarik adalah bentuk dan desainnya yang lucu-lucu banget. Dibuat menyerupai bentuk sebuah telur, Tamagotchi memiliki warna-warna yang beragam dan tentunya meriah banget. Harganya pun juga macam-macam, mulai dari 15 ribuan sampai 50 ribuan tergantung serinya. Makanya nggak heran kalau anak-anak zaman dulu sering banget bawa ini ke mana-mana dan kapanpun saat lagi main. Soalnya, siapa pun yang punya permainan satu ini pasti bakal dikerubungin sama bocah-bocah lainnya.

2. Saking ngetrennya barang ini, dulu belinya dibela-belain ngerengek ke orang tua, bahkan nggak jarang bikin mereka stres. Maaf, ya, Pak, Bu πŸ™

Belinya aja butuh perjuangan / Credit: Pinterest

Namanya juga anak kecil alias masih bocah, kalau punya keinginan pasti ngadunya sama orang tua. Masalahnya, setiap kali kita hendak meminta mainan yang satu ini, pasti jawabannya selalu sama, selalu aja β€˜tidak’. Padahal mah kita udah kepengen banget sampai nggak tahu lagi gimana cara menggambarkannya. Kalau dipikir-pikir sih padahal harga segitu juga nggak mahal-mahal banget lo. Apa karena dulu kita nggak bisa cari duit jadi mikirnya segitu itu murah, ya. πŸ™

Advertisement

3. Paling pusing kalau seharian lupa ngasih makan hewannya, terus akhirnya berujung sakit. Repot bener!

Game Tamagotchi / Credit: Artforia

Bagi yang belum tahu atau mungkin lupa, inti dari permainan Tamagotchi ini adalah kita disuruh merawat hewan yang ada di dalamnya. Mulai dari ngasih makan, memandikan, dan segala macam layaknya kita lagi ngurusin hewan beneran di dunia nyata. Tapi memang di situlah letak asyiknya dan sekaligus juga tantangannya. Biasanya, kalau ada apa-apa, misalnya hewan kita butuh makan, maka Tamagotchi akan bunyi dengan sendirinya kayak alarm. Apesnya sih kalau lagi sibuk ditinggal main layang-layang, lupa ngasih makan seharian, hewannya akhirnya sakit. Iya, bisa sakit lo!

4. Makin rewel lagi kalau hewan piaraannya mati gara gara nggak bisa dimainkan berhari hari, atau ada temen iseng mencet tombol reset. Emosi bener!

Permainan legendaris / Credit: Twitter

Hewan sakit sebenarnya masih belum terlalu bikin jengkel, tapi yang paling males kalau misalnya hewan kita mati gara-gara Tamagotchinya nggak bisa dimainkan berhari-hari. Biasanya sih kalau kayak gitu karena baterainya habis, sedangkan nyari cadangannya nggak gampang karena bukan baterai biasa. Udah gitu, selalu aja ada temen iseng yang suka diem-diem mencet tombol reset dan bikin kita ngulang semuanya dari awal lagi. Emosi banget nggak sih rasanya. :’)

Meski nggak banyak orang yang memainkannya kayak zaman dulu, namun untuk mencari Tamagotchi saat ini nggak terlalu susah kok. Kamu masih bisa menemukannya di grup-grup Facebook, atau bahkan toko-toko online yang menjual barang lawas. Siapa tahu beruntung, kan~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE