5 Hal yang Perlu Kamu Perhatikan Saat Mengkritik Pasangan, Biar Tak Menyinggung Perasaan

Mengkritik pasangan dengan cara yang baik

Sesayang-sayangnya kamu dengan pasangan, tetap saja akan ada waktu kamu merasa berat hati saat harus mengkritik sesuatu dari dia yang mungkin bisa menyinggung perasaan dan menyakiti hatinya. Kamu pun sadar bahwa manusia memang nggak ada sempurna, tapi apa salahnya kalau kita mencoba menjadi yang lebih baik. Selagi masih bisa dilakukan, kenapa nggak? Kamu dan dia pun masih sama-sama butuh memperbaiki diri agar hubungan bisa berjalan sebaik mungkin.

Advertisement

Baik kamu atau pun dia pasti akan sulit melihat kesalahan sendiri kalau nggak orang yang lain yang melihatnya. Itulah kenapa dalam setiap hubungan butuh kritik sebagai bentuk evaluasi. Kalau kamu pun nggak mau dikritik, bagaimana akan tahu apa yang ternyata salah dari dirimu? Begitu juga pasanganmu. Biar kamu nggak merasa berat hati saat ingin mengkritik pasangan, coba perhatikan 5 hal ini saat mengkritik pasangan agar tak menyinggung perasaan.

1. Sebelum mengkritik dia, kamu juga harus mengintropeksi diri sendiri. Biar dirimu pun tahu kekurangan atau salahmu

Intropeksi diri dulu via Www.pexels.com

Semut di sebrang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak. Keselahan orang lain kamu bisa liat, tapi kesalahanmu sendiri nggak kamu sadari. Jelas dong, kamu perlu sadar diri sebelum mengkritik pasanganmu. Apakah yang kamu lakukan selama ini sudah benar? Apakah kamu sudah lebih baik darinya?

Cari penyebabnya juga kenapa dia bisa melakukan sesuatu hal yang membuatmu ingin sekali mengajukan protes kepadanya, bukan nggak mungkin kalau semua yang terjadi memang karena sikapmu sendiri. Mengintropeksi diri sebelum mengkritik dia adalah langkah pertama yang harus kamu terapkan karena hal itu akan mencegah masalah yang lebih besar nantinya

Advertisement

2. Kamu pun harus menyeimbangkan pujian dan kritik agar penyempaiannya lebih enak di hati, serta tak terkesan dirinya selalu salah dimatamu ini

Seimbangkan dengan pujian via Www.pexels.com

“Kamu tuh bijak banget sebenernya kalau kita lagi berantem, tapi kamu kurang perhatian”

Sebaiknya dahulukan pujian sebelum mengkritik sikapnya, penyampaiannya akan terasa lebih enak bukan? Hal itu nggak akan membuat dirinya merasa buruk, karena kamu juga menyampaikan apa yang jadi kelebihannya. Terkadang basa-basi itu perlu ketimbang langsung menyalahkan.

Memberinya pujian juga akan membuat kamu lebih mudah menggiring dia untuk bisa memahami apa yang kamu sampaikan. Kalau bisa, tawarkan bantuan untuk membuatnya berubah jadi lebih baik. Coba bayangkan kalau kamu langsung mengkritik dia tanpa memikirkan perasaannya? Bukan nggak mungkin kalau dia jadi tersinggung dan masalah semakin besar.

Advertisement

3. Lihat sikon saat ingin mengkritik, dengan begitu dia bisa menerima kritikmu dan nggak merasa terpojokan

Cari timing yang pas via Www.pexels.com

Walaupun kamu punya segudang omongan yang harus kamu utarakan terhadap pasanganmu, sebaiknya kamu perhatikan dulu situasi dan kondisi saat kamu ingin menyampaikan protesmu itu. Jangan sampai salah timing, dan mengatakannya di saat suasana hatinya sedang nggak baik.

Bisa jadi malah semakin merusak mood pasangan dan membuatnya enggan mendengar semua yang kamu katakan atau bahkan merasa sangat terpojokan dengan apa yang kamu katakan, padahal kamu nggak berniat seperti itu. Cari waktu dan tempat yang kondusif untuk berbicara dari hati ke hati untuk bisa tetap menjaga perasaannya.

4. Jangan berasumsi semaumu sendiri, tapi coba lihat juga realitanya, biar tak terkesan hanya menyalahkan dirinya

Ingat sisi baiknya via Www.pexels.com

Masalah yang dipendam lama akan menimbulkan asumsi yang nggak baik tanpa kejelasan, untuk itu mengapa kamu perlu membicarakan di waktu yang tepat sebelum asumsi buruk yang kamu buat-buat sendiri mempengaruhi pikiranmu. Atur gaya bicaramu dan tetap tenang, agar nggak membuat dia seakan paling dosa disini.

Sebelum kamu menghakimi kesalahannya dan berasumsi negatif, ingat lagi kebaikan yang pernah dia lakukan untukmu. Setidaknya dia masih punya sisi positif dari dia yang bisa kamu jadikan bahan pertimbangan sebelum melontarkan sebuah kritik. Dia adalah orang yang kamu pilih untuk mengisi hatimu, sudah pasti kamu punya alasan sendiri kenapa kamu memilihnya. Ingat lagi hal itu, biar emosimu berkurang.

5. Setelah kamu puas menyampaikan apa yang kamu rasa, beri dia waktu untuk menjelaskan versi sudut pandangnya

Liat penjelasannya via Www.pexels.com

Nggak hanya diseimbangkan dengan pujian, tapi kamu juga perlu menyiapkan saran yang baik tentang bagaimana dia harus merubah kejelekannya yang nggak bisa dibiarkan itu. Setelah kamu puas bicara, giliran kesempatannya bicara. Dengarkan penjelasannya, kenapa dia bisa melakukan hal yang mengganggumu.

Dari responnya, kamu pun jadi paham seperti apa situasi yang sedang dia hadapi dan hal itu bisa menjadi sarana untukmu agar bisa memahaminya lebih dalam. Mendengarkan alasannya, membuat dia merasa dihargai.

Mengkritik orang yang kita sayangi memang nggak mudah, butuh keberanian dan strategi ini-itu agar perasaannya tetap terjaga dan kritik yang kita berikan bisa berdampak baik untuknya. Bukan malah jadi bumerang untuk hubungan sendiri. Kalau cara yang kamu lakukan sudah benar, nanti juga dia paham apa dan bagaimana harus merubah kejelekannya. Setidaknya dari kritik yang baik, membantunya untuk berkembang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE