7 Alasan Jangan Main-main dengan Kata Putus Saat Marahan. Katanya Sayang, tapi Kok Putusnya Diobral?

Mengobral kata putus saat marahan

Yaudah kita putus aja!

Layaknya batu kerikil di sepanjang perjalanan, pertengkaran dalam sebuah hubungan itu memang tak bisa dihindari. Lewat pertengkaran ini pula kamu dan dia bisa saling mengenal satu sama lain. Namun saat emosi sama-sama memuncak, pertengkaran kalian pernah tak menemukan kata damai. Bahkan kalian justru berakhir dengan marahan dan aksi saling diam.

Momen ini pun kadang kamu gunakan sebagai aksi merajuk yang keterlaluan. Kamu merajuk dan bermain-main dengan kata putus untuk kepuasan hati sebagai seorang pacar. Iya, kamu selalu puas dengan bermain kata putus karena pacarmu selalu balik lagi ke kamu. Lalu bagaimana jika semesta mengubah jalan pikirannya? Mungkin kamu dan dia tak lagi bersama. Untuk itu, bermain-main dengan kata putus itu sama sekali nggak ada faedahnya. Buat kamu yang masih bertanya mengapa, baca dulu hal-hal di bawah ini. Siapa tahu kamu jadi tersadar dan nggak dikit-dikit minta putus lagi.

1. Kalau ingin menguji keseriusan pacar, bukan begini caranya. Masih ada cara lain yang lebih elegan selain mengumbar putus saat marahan

Ingin tahu keseriusannya bukan dari sini via unsplash.com

Dikit-dikit mengancam minta putus sering kali diibaratkan sebagai sebuah pengujian. Kamu menggunakan alasan menguji keseriusan pacar agar bisa melontarkan kata putus saat marahan. Padahal ada berbagai macam cara yang lebih elegan untuk menguji keseriusan pacarmu. Salah satunya dengan melihat hal-hal yang pernah dia lakukan untukmu. Kalau selama ini dia tulus membersamaimu dan nggak pernah bertingkah yang merugikanmu, jelas sudah kan keseriusannya? Tak perlu menggunakan alasan minta putus segala demi tahu seberapa serius dia denganmu.

2. Mengobral kata putus merupakan bukti nyata bahwa kamu belum dewasa. Kalau dikit-dikit minta putus, bagaimana bisa punya masa depan berdua?

Tanda kamu belum dewasa via unsplash.com

Menjalani hubungan secara dewasa biasanya lebih memiliki kesempatan untuk seterusnya bersama. Sebab hubungan yang dewasa ini jelas jauh dari drama. Tapi kamu yang dikit-dikit minta putus ini mencerminkan hubungan yang tak dewasa. Kamu lebih mementingkan ego dan gengsi daripada pacarmu sendiri. Buktinya kamu tak segan-segan meminta putus hanya karena masalah yang belum terselesaikan. Kalau dikit-dikit minta putus begini, kesempatan untuk bersama sampai nanti akan semakin kecil terbuka.

3. Main-main dengan kata putus itu nggak ada manfaatnya. Kamu justru dianggap pribadi yang sering menekan pasangan

Nggak ada manfaatnya via unsplash.com

Segala sesuatu yang dilakukan memang harusnya punya manfaat. Agar kamu tak sia-sia mengeluarkan tenaga dan waktu serta tak ada orang yang merasa dirugikan. Sekarang coba kamu renungkan lagi. Permintan dikit-dikit putus ini apakah ada manfaatnya bagi dirimu dan pacar? Kalaupun ada manfaatnya pasti kecil sekali dan lebih banyak merugikan. Sudah minim manfaat, kamu juga akan mendapat predikat yang kurang menyenangka, yaitu suka menekan pacar.

4. Dikit-dikit minta putus saat marahan jelas bukan prestasi. Justru itu sesuatu yang layak kamu banggakan, tapi perlu dikurangi

Bukan sesuatu yang pantas dibanggakan via unsplash.com

Kalau alasanmu dikit-dikit minta putus hanya untuk memiliki sesuatu yang dibanggakan, mungkin kamu perlu kurangi dari sekarang. Sebab hal yang kamu lakukan itu jelas bukan prestasi. Kamu justru mencederai hubungan kalian dari dalam. Sebab kata putus harusnya dihindari, bukan diulang-ulang sebagai bentuk ancaman seperti ini. Kalaupun kamu mau punya prestasi dalam hubungan, buang jauh-jauh kata putus agar nantinya bisa sama-sama bersanding di pelaminan. Itu baru sebuah hal yang patut dibanggakan.

5. Bisa jadi cintamu dengan pacar akan dipertanyakan. Sebab kalau kamu benar-benar cinta, kata putus tak akan keluar begitu saja

Jangan-jangan ini hanya kedokmu? via unsplash.com

Dikit-dikit minta putus juga bisa diindikasikan rasa cintamu yang murai surut. Iya, masalahnya sekarang bukan lagi di pacar. Tapi padamu yang diam-diam sudah tak lagi cinta hanya saja tak mau mengakuinya. Mungkin kamu tak mau sendiri karena belum siap melepas status pacaran. Atau bisa jadi kamu sebenarnya nggak mau merasa bersalah dan ingin diputuskan duluan. Padahal  di tiap pertengkaran, kamu selalu bawa-bawa kata putus sedangkan pacarmu justru yang coba menenangkan.

6. Kamu nggak akan pernah tahu isi kepala pacarmu. Kalau dia benar-benar sudah lelah, bisa jadi kata putus darimu segera dia iyakan

Bisa jadi dia lelah akan semua ini via unsplash.com

Alasan lain jangan main-main dengan kata putus adalah kamu nggak pernah tahu apa sebenarnya isi kepala pacarmu. Biarpun dari luar dia terlihat tak mau kehilanganmu, tapi siapa tahu jauh di lubuk hati, dia sudah lelah sekali. Lelah dengan drama yang kamu ciptakan dan tak habis-habis ini. Parahnya, kalau kamu tak juga sadar sementara pacarmu sudah di penghujung sabar, bisa jadi dia akan rela melepaskanmu. Niat awal yang hanya main-main berbuah retaknya hubungan kalian. Seram bukan?

7. Kamu juga bisa jadi pihak yang paling menyesal. Karena sudah seenak hati bilang putus demi menuruti gengsi diri

Awas nanti menyesal via unsplash.com

Kalau pacarmu mengikuti permainan mending putus aja ini, kamu bisa jadi pihak yang paling menyesal. Sebab kata putus yang keluar dari mulutmu itu sebenarnya hanya gertakan saja. Tapi malah dianggap serius pacarmu. Apa yang dulu dibangun bersama, hancur seketika. Sirna sudah segala mimpi yang dulu sempat dibayangkanberdua.

Sudah nggak ada manfaatnya, dikit-dikit minta putus juga membahayakan hubungan kalian dari dalam. Kalau semesta sedang tak ramah, kata putus ini ibarat mantra Avada Kedavra di film Harry Potter. Mematikan sekali! Semoga kamu yang dulu doyan main-main dengan kata putus segera berbenah diri. Kalau kata sayang lebih manis didengarkan, kenapa harus putus yang lebih sering dilontarkan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.