Cuma Pasangan Tangguh yang Bisa Bertahan Saat LDR-an. 8 Rintangan Ini yang Harus Kamu Taklukkan

Punya akhir bahagia perihal hubungan oleh dia yang tersayang, bukanlah hal mudah yang bisa didapat oleh setiap pasangan. Ada banyak misi dengan berbagai beragam tingkat kesulitan yang harus dicari jalan keluar dan diselesaikan bersama-sama. Salah satunya yang seringkali jadi penghalang sekaligus perekat dalam hubungan adalah menjalani cinta jarak jauh.

Cinta jarak jauh yang familiar dengan sebutan LDR di kalangan pasangan muda ini, seharusnya bukanlah menjadi alasan berakhirnya hubunganmu dengan sang pacar. Sulit memang untuk dijalani, tapi hasil akhir manisnya nggak akan mengkhianati. Terlebih lagi, kerekatan hubungan kalian akan semakin susah buat dipisahkan. Untuk kamu dan dia yang sedang menjalani hubungan jarak jauh, hal-hal ini pasti khatam kamu rasakan saban harinya. Selamat senyum-senyum dan tetap semangat menunggu waktu untuk kembali bertemu, ya. 🙂

1. Saat pasangan lainnya menghabiskan waktu berdua di malam Minggu, bagimu dan dia itu hanyalah malam Sabtu yang biasa saja

Telpon aja lah bisanya via www.pexels.com

Sabtu malam adalah sebuah hari yang sakral bagi sebagian besar anak muda. Saat pasangan lain menyebutnya Malam Minggu, kamu yang terpisah jarak olehnya nggak akan lagi menyematkan embel-embel spesial di hari itu.

Gimana nggak, kamu dan dia sedang berjibaku untuk menahan rindu yang dipisahkan oleh jarak ratusan kilometer. Cara untuk menuntaskan rindu di saat seperti ini adalah dengan saling bersua lewat suara. Jadi intim dengan smartphone sambil ketawa-ketawa saat mendengar ceritanya sudah jadi hal yang biasa buat kamu dan dia di kamar.

2. Pacaranmu yang sekarang bisa dibilang hemat dan murah meriah. Ya gimana, jarang keluar barengan

Makan aja jadi irit via www.pexels.com

“Sayang, malam ini mau makan dimana?”
“Ke siomay biasanya gimana?”
“OK yuk!”

Pacaran yang LDR:

“Sayang, menu makan malam tadi sama apa?”
“Beli nasi Nasi Kucing aja nih.”
“Wah, aku juga bikin mi instan di rumah. Hemat ya. Hahahaha!”

Coba kita kalkulasi secara kasar saat pacaran sekota dibandingkan dengan yang LDR-an. Untuk makan malam saja, paling tidak kamu merogoh 50 ribu untuk menyantap dua porsi siomay. Sedangkan saat jauh, dia hanya perlu makan malam dengan berbekal uang 10 ribu, dan kamu bikin mi instan yang harganya nggak sampe gocengan. Hmmm, lebih hemat, ‘kan? Hehehe.

3. Sering dikira jomblo itu sudah biasa. Padahal ada yang menyayangimu jauh di sana

Padahal udah ada yang disayang via unsplash.com

Danisa: Eh, Tan. Kamu lagi nggak deket sama siapa-siapa ‘kan?

Tania: Ada yang aku doakan diam-diam di Semarang sana. Lagi LDR-an. Hehehe.

Sering dikira jomblo dan lagi nggak dekat dengan siapa-siapa sudah khatam kamu rasakan. Kadang, nggak cuma teman yang mengira status hubunganmu seperti masih sendiri. Kadang, orangtua dan saudaramu pun berpikir demikian. Saking lamanya nggak disamperin ke rumah sama si pacar, ya.

4. Menghadiri kondangan sendirian? Sudah biasa berangkat sendiri tanpa ditemani dia yang lagi jauh di sana

Udah biasa via apracticalwedding.com

Ketika undangan nikahan dari teman dekatmu sudah mulai banyak berbondong-bondong memenuhi mejamu, di saat itulah kamu ingin sang pacar ada di dekatmu. Buat nemenin ke kondangan dan mencicipi katering di sana bersama-sama. Tapi, keadaan yang menguatkan hatimu biar nggak merengek ke dia untuk ditemani. Mendengar ucapaan maafnya, buatmu makin kebal buat dateng ke kondangan sendirian.

5. Membolak-balik kalender nggak bisa lepas sebagai kebiasaanmu. Menghitung berapa hari lagi bisa bertemu kembali dengan dia

Menghitung hari via shutterstock.com

Kalender akan menjadi teman baru yang akan sering kamu bolak-balik. Sesederhana ngecek kalender dan menandai berapa hari lagi sang kekasih hati akan kembali pulang. Ngeliatin kalendernya sambil senyum-senyum sendiri jadinya.

6. Kota rantauannya menjadi rumah keduamu. Walau bertemu dua bulan sekali, masih saja nggak tuntas rindunya

Udah jadi rumah baru via www.pexels.com

Kota yang menjadi tempat rantauannya, secara nggak langsung akan menjadi kota kedua yang akan sering kamu sambangi. Tujuannya sederhana, menyempatkan di sela-sela kesibukan buat menuntaskan rindu dengan temu. Yah, paling tidak mengunjunginya 2 sampai 3 bulan sekali sudah kamu jadwalkan sejak jauh-jauh hari.

7. Saat nggak bisa bersua, saling percaya satu sama lain terasa nggak lagi sulit sekarang. Udah biasa kok

Coba jangan mikir yang macem-macem via unsplash.com

Tidak ada yang bilang menjalani hubungan jarak jauh itu semudah memilih lauk yang ada di warteg saat makan siang. Terbesit pikiran yang nggak-nggak tentang keasyikannya di kota rantauan bersama orang baru, sering buatmu tiba-tiba jadi posesif mendadak. Atau sebaliknya, bukan kamu tapi dia yang mulai mengungkapkan kecurigaannya tentang kegiatanmu. Jadi nggak enak dan merenggang nantinya.

Kunci supaya hal kurang menyenangkan ini terminimalisir intensitasnya, pupuk rasa percaya kepada satu sama lain. Awalnya memang sulit, tapi kamu harus mulai berpikiran positif bahwa dia nggak akan berpikiran macam-macam dengan yang lain di sana. Lama-lama, kamu akan dijauhkan dengan pikiran yang nggak-nggak tentangnya kok. Menjalani hubungan jarak jauh nggak akan sesulit dulu lagi. Ya, itu yang akan kamu rasakan nantinya.

8. Malam adalah quality time terbaik untuk kalian berdua. Bertukar cerita lewat video call terasa makin syahdu dan bikin makin rindu saja

Sayang, lagi ngapain?

Suara cerianya jadi energi tak kasat mata yang bisa bikin rindu makin menggebu. Apa daya, karena bertatap muka secara langsung adalah hal yang mustahil, video call adalah jalan tengah terbaik. Sebelum menutup hari dengan beristirahat, membuka Acer Switch 1 -mu dan memulai ritual video call lewat skype nggak akan kamu lewatkan dengannya. Buatmu yang harus melewati zona waktu berbeda karena beda benua, siang malam nggak akan bikin kamu menunda buat video call-an.

Bercerita tentang betapa senang atau beratnya hari yang telah kamu lalui, ngobrol ngalor-ngidul dan ngomongin bosnya, atau sekadar komentar tentang rambut barunya. Nggak akan kehabisan topik saat perbincangan ini dimulai. Memandangi wajahnya berjam-jam pun nggak akan terasa. Iya, nggak terasa kalau baterai notebook-mu sudah tinggal 10 persen.

Dengan Acer Switch 1 dengan baterainya yang tahan hingga 12 jam, nggak akan buatmu heboh dan bingung buat mencari charger. Video call-an nggak akan terganggu keasyikannya. Ditambah lagi 4 mode pemakaiannya yang memudahkanmu untuk kerja yang praktis dan anti ribet. Males pake notebook? Tinggal lepas saja keyboard-nya, karena kamu bisa tetap bekerja dengan layar touchscreen-nya.

 “Notebook-nya bisa dilepas-pasang, kalau rusak gimana?”

Tak hanya kualitas, Acer tidak akan lepas tangan saat Acer Switch 1-mu ini rusak. Kamu bisa mendapatkan produk pengganti nantinya. Selain fleksibel dan praktis, kegiatan menuntaskan rindu bagi pejuang LDR nggak akan terganggu, ‘kan? Makin senang ya mau video call-an pake Acer Switch 1 !

Dari ketujuh kegiatan yang cuma dirasa sama para pejuang LDR, mana nih yang lebih sering bikin kamu bete, ketawa sendiri, sampai makin rindu sama pasangan? Semoga cinta jarak jauhmu dan dia bikin hubungan yang dijalani ini makin serius, ya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis