Kepada Para Cewek , Jangan Salahkan Kami Para Cowok yang Memilih Untuk Pergi Jika Hubungan yang Bisa Kalian Tawarkan Hanya Sebatas Kakak-Adekan

“Makasih banyak ya, Ji. Kamu baik banget sama aku”
“Halaah… Gak papa, Rul. Buat kamu apa sih yang nggak”
“Kamu tuh udah kuanggap kakak kandungku, Ji. Makasih ya… 🙂 ”
“I… Iya, Rul. Hehehe” (Dalam hati nangis tersedu-sedu)

Kakak-adekan itu bermakna seorang kakak atau adek yang tidak ada hubungan darah, tidak ada hubungan keluarga namun ‘dianggap’ seperti keluarga sendiri oleh salah satu pelakunya. Konteks dari kakak-adekan ini biasanya masuk pada konteks hubungan antara cowok dan cewek. Nah, sejatinya kakak-adekan ini adalah kedok hubungan semu yang biasanya diajukan oleh si cewek kepada cowok yang sudah deketin dia sedari dulu.

Buat para cowok yang pernah atau malah sedang merasakan hubungan semu ini, tentunya mereka sakit hati. Karena hubungan kakak-adekan ini adalah hubungan palsu yang paling menyiksa, mending akhirin aja.

Ditolak karena dianggap ‘hanya’ kakak atau adek itu sakitnya bukan main dan menempatakan cowok di posisi yang absurd

Gara-gara ditolak

Gara-gara ditolak via fiksee.com

Silahkan survey saja setiap cowok yang pernah atau sedang menjalani hubungan laknat ini, kebanyakan dari mereka akan menjawab kalau mereka awalnya terjebak dalam hubungan ini karena sudah ‘ditolak’ terlebih dahulu saat menyatakan cinta. Ditolak ini bukan berarti selalu setelah nembak loh ya. Bahkan karena sudah terlalu nyaman dan ragu untuk menyatakan itu juga sudah termasuk ‘ditolak’. Nah, dari sini saja sudah terlihat betapa menyakitkannya hubungan laknat ini. Awalnya kan cowok ingin jadi pacar, ketika ‘ditolak’ bayangkan gimana sakitnya hati kami!

Status kakak-adekan adalah pemberi harapan palsu nomer satu. Mau pergi tapi sayang, mau setia tapi gak pernah dianggap lebih dari saudara

Mau pergi sayaang... :(

Mau pergi sayaang… 🙁

Dianggap sebagai kakak atau adek itu awal dari sakitnya status palsu ini. Karena status kakak-adek adalah pemberi harapan palsu nomer satu. Meski sekarang kamu bilang bahwa kamu bisa menikmatinya, lama-lama cowok bakal ngenes juga. Cowok manapun pasti lama-lama akan bingung dengan status menyakitkan ini. Mau pergi dan mencari hati yang lain tapi sudah terlanjur sayang dan nyaman. Tapi kalau pergi dan ternyata si cewek sebenarnya sayang dia sendiri kan galau jadinya. Kan kurang ajar!

Tak ada cowok di dunia ini yang ikhlas hanya dianggap sebagai saudara. Meski kami ‘terlihat’ pasrah, dalam hati ini ada rasa marah

Sebenarnya kecawa loh

Sebenarnya kecawa loh via destiisnawati.wordpress.com

Jujur saja, setiap cowok yang sedang dekat dengan seorang cewek, dia pasti ingin hubungan ini lebih dari sekadar sahabat atau cuma dianggap saudara. Silahkan tanya pada setiap cowok yang ada, tak ada diantara mereka yang ikhlas hanya dilihat sebagai saudara. Mungkin diluar kami terlihat pasrah, namun dalam hati pasti ada rasa kecewa, sedih sampai rasa marah. Kami ini ingin nyari pacar, bukan nyari saudara. Dengan melihat kami tak lebih dari ‘saudara’, pupus sudah semua harapan buat ngajak kencan berdua. Mana ada ‘saudara’ yang bisa diajakin kencan dengan perasaan? 🙁

Berbeda dengan cewek, kakak-adekan bagi cowok sejatinya hubungan yang paling mustahil. Kami tak punya pandangan lain soal hubungan selain aku dan kamu

Hubungan itu aku dan kamu sebagai pacar. Bukan sodara jadi-jadian

Hubungan itu aku dan kamu sebagai pacar. Bukan sodara jadi-jadian

Banyak cewek yang berpikiran bahwa masih mungkin untuk menjalin hubungan antara cowok-cewek tanpa ada perasaan yang timbul diantara keduanya. Namun sejatinya perlu ditekankan bahwa cowok tak akan pernah bisa menjalaninya. Dalam benak setiap cowok, hubungan itu hanya soal aku dan kamu. Tak ada orang lain di dalamnya yang bisa mengganggu hubungan kita. Kalau hanya sekadar kakak atau adek saja, masih ada kemungkinan besar cewek akan berlabuh kepada hati cowok yang dipandang sebagai pacar nantinya. Selama statusnya masih kakak-adekan, pikiran cowok gak bakal pernah tenang.

Bukan berarti kami tak menghargai dianggap lebih dari sekadar teman. Hanya saja rasanya berat jika harus berjuang untuk hal yang mustahil terjadi

Gak adil!

Gak adil! via mialiamani.com

Kami para cowok itu sangat menghargai kok kalau kami dianggap lebih dari sekadar teman. Siapa sih yang gak seneng kalau dianggap lebih dari temen sama cewek yang dia sayang? Hanya saja, kalau dianggap sebagai saudara ini kami jadi bingung gimana ngeresponnya. Kami ingin dianggap lebih dari sekadar teman itu maksudnya ya pacar. Karena dengan menjadi pacar, kami bisa lebih total menunjukkan rasa cinta kami tanpa ada rasa khawatir kamu memilih lainnya. Ego kami tak bisa membagi antara sayang dan rasa ingin memiliki. Kalau cuma sekadar ‘saudara’, itu hanya akan membuat kami sakit hati.

Jangan salahkan  kami jika akhirnya kami memilih untuk pergi. Kami masih ingin menikmati indahnya hubungan percintaan seperti orang lain

Jangan salahkan jika aku akhirnya pergi ke lain hati

Jangan salahkan jika aku akhirnya pergi ke lain hati via www.huffingtonpost.com

“Mas Oji, lagi dimana? Bisa jemput aku?”
“Oh, aku lagi kencan sama pacar baru nih. Hehe”

Suatu saat nanti, kalian para cewek akan sadar bahwa kehilangan dengan menganggap kami tak lebih dari saudara, kalian akan sadar bahwa perasaan sayang yang kami berikan tak akan bisa kalian dapatkan dari orang lain. Kala kami pada akhirnya muak dengan hubungan tanpa masa depan ini, kami juga akan memutuskan untuk pergi. Sejatinya, cowok punya ego yang harus dan selalu ingin kami turuti. Kalau kamu tak menganggap kami sebagai pacar, ya kami akan pergi mencari cewek lain yang bisa menganggap kami sebagai pacar.
Tolong mengerti keputusan kami saat pada akhirnya kami memutuskan untuk pergi. Jangan menganggap kami sebagai pemberi harapan palsu karena kalian yang lebih dulu menyakiti hati kami. Daripada menganggap kami saudara, tolong sekalian saja menolak kami dengan tegas. Dengan begitu, kami aka lebih tenang karena sudah ada penutup diantara kita~ :’)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.