Dia dan Mantanmu Itu Berbeda — Stop Membandingkan Cinta Sekarang Dengan Cinta Sebelumnya!

Kejahatan paling akut dalam hubungan adalah membandingkan. Beberapa dari kita bahkan tak sadar kerap melakukannya. Apalagi jika salah satu pernah mengalami luka yang luar biasa menyakitkan. Luka itulah yang membuat kita ketakutan. Bayang-bayang selalu datang dan seakan berbisik bahwa dia yang sekarang akan sama-sama membuatmu terluka.

Advertisement

Harapan-harapan yang tidak terwujudkan dengan yang lama, akan kamu limpahkan begitu saja pada pasangan yang sekarang. Dan jika pasanganmu sekarang tidak dapat mewujudkannya, dengan semena-mena kamu akan berkata: “Ah, sama saja….” Padahal, setiap kisah cinta yang kita jalani adalah sebuah cerita otentik yang tidak dapat dibanding-bandingkan begitu saja. Sebabnya…

Dia yang sekarang jelas tidak sama dengan pacarmu yang dulu. Justru dia punya energi anyar untuk membantu menyembuhkanmu

Waktu terus berjalan. Pertemuan terus terbarukan

Waktu terus berjalan. Pertemuan terus terbarukan via www.linkedin.com

Manusia diciptakan tidak sama. Masing-masing memiliki keistimewaannya. Oleh karena itulah tidak sepantasnya kamu membandingkan hari ini dan masa lalu; dirinya dan mantanmu. Percayalah, lukamu tidak akan meluas hanya karena menjalani cinta yang baru. Justru sebaliknya, seharusnya kamu mampu berpikiran bahwa ini adalah angin segar. Jika kamu masih berpikiran bahwa akan ada luka-luka baru, maka dirimu masih hidup di masa lalu.

Hiduplah hari ini, setiap manusia, termasuk kekasihmu, memiliki energi positif yang dapat menyembuhkan luka. Jangan ditutup-tutupi, sampaikan dalam sikap dan perilaku bahwa kamu memiliki rasa kecewa yang perlu bantuan untuk disembuhkan.

Advertisement

Kecewa memang membuat trauma. Namun, sadarlah dia sedang berusaha membuatmu sembuh dari luka

Dia sedang berusaha, jangan membuatnya kecewa

Ya, trauma seakan-akan menghalangimu untuk melihat hal-hal positif. Oleh karena itulah, mata batinmu tak dapat merasakan apa yang sedang diusahakan oleh kekasihmu. Cobalah lihat kembali kesabaran, kesungguhan, dan ketenangan dalam menemanimu untuk menyembuhkan luka.

Bayangan kamu sedang menjalani hubungannya dengannya, namun pikiran dan hatimu tidak bersamanya. Seharusnya, dia berhak untuk tak menggubris segala keluh kesahmu atas luka lama. Sadarlah, bahwa masih ada seseorang yang benar-benar mencintaimu. Mengapa hati dan pikiranmu justru ada pada luka yang dipupuk oleh kekasihmu yang lama?

Dia sama sekali tak bersalah atas kecewamu pada mantan. Membandingkannya hanya sikap seorang pengecut yang tak memiliki perasaan

Advertisement
Lihatlah ke dalam diri sebelum menyalahkan sejarah hati

Lihatlah ke dalam diri sebelum menyalahkan sejarah hati via loveizlyf.blogspot.co.id

Sudahlah, dia juga tak bersalah atas luka lamamu. Jangan membawanya pada masa lalu yang diapun sama sekali tak tahu menahu soal itu. Jika kamu masih berbuat demikian, maka pantaslah dirimu disemati label pengecut. Pribadi yang berkarakter akan paham bagaimana cara memisahkan perasaan masa lalu dan hari ini. Kamu masih memiliki peluang untuk memaafkan masa lalumu dan melihat yang sekarang sebagai obat untuk menghapus kekecewaan.

Jikapun dia belum sanggup mengisi harapan-harapanmu, cobalah bantu dia untuk membuat itu terwujud. Jangan hanya menyalahkan begitu aja dan mulai membandingkan dengan keadaan yang lama. Dia akan tersinggung dan menganggapmu bukan seseorang yang pantas buat dirinya.

Kamu boleh mengeluh karena pernah disakiti. Kini bayangkan rasanya jadi dia yang tidak dicintai sepenuh hati

Jangan pupuk kekecewaan

Jangan pupuk kekecewaan via jaeschaefer.com

Jika yang kamu lakukan hanyalah fokus pada luka lama, dan melupakan siapa yang sedang bersama, maka janganlah terkejut ketika suatu saat kekasihmu pergi meninggalkanmu. Dia akan merasa bahwa dirimu tak dapat disembuhkan olehnya. Jika sudah demikian, janganlah pernah menyesal untuk yang kesekian kali. Jadikanlah pelajaran bahwa merasakan luka lama dalam jangka waktu panjang tidak akan berbuah apapun selain penyesalan.

Kamu seharusnya dapat menghalau ketakutan yang menguasai diri. Semua itu hanya fiksi. Yang nyata adalah dia yang sekarang telah mengisi hati

Singkirkan ketakutanmu

Singkirkan ketakutanmu via favim.com

Ketakutanmulah yang paling berkuasa untuk membuatmu terus trauma. Cobalah lihat ke sekitar. Masih banyak kebaikan yang diciptakan dunia dan masih begitu banyak manusia yang terluka lebih sakit dari dirimu oleh perang, kejahatan, dan bentuk lain dari kejamnya dunia.

Penderitaanmu tak seberapa dibanding apa yang mereka rasakan.

Ini membuktikkan bahwa ketakutanmu hanyalah fiksi semata. Bayang-bayang masa lalu terlampau kuat menyusun pikiranmu hingga mampu merekayasa kekhawatiran yang tak masuk akal. Ingat dia dan masa lalumu jelaslah berbeda. Bersyukurlah bahwa masih ada seseorang yang bersedia menemanimu.

Sejarah hanya akan berulang ketika kamu tinggal di dalamnya. Hiduplah sekarang dan beri waktu agar luka lama menyembuhkan dirinya

Syukuri yang kamu jalani hari ini

Syukuri yang kamu jalani hari ini via techgirl.co.za

Rasa takut pada luka lama hanya membuatmu hidup di masa lalu. Dengan begini, dirimulah yang sebenarnya akan mengulang sejarahmu sendiri. Ketakutanmu akan terjawab dan terwujud persis apa yang telah kamu alami di masa lalu.

Bukti logis yang dapat dijamah mata adalah kekasihmu yang mulai kecewa dan meninggalkanmu. Peristiwa itu akan membuatmu luka, bukan? Terbukti, yang kamu takutkan sungguh-sungguh terjadi. Ini semua turut dipengaruhi oleh alam bawah sadarmu yang ketakutan hingga melepaskan energi negatif. Itulah sebabnya harapanmu terwujud : tersakiti kembali.

Sampai kapan kamu akan hidup dalam pelukan masa lampau? Lepaskanlah pelukannya, bebaskan pikiranmu, dan sambutlah harapan baru. Percayalah, pengalaman memang sepatutnya membuat kita waspada, namun peristiwa mencinta adalah momentum original yang sulit terulang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE