4. Memperebutkan suatu barang sudah biasa, tapi pada akhirnya kakak orang yang selalu mengalah untuk adiknya
bantal aja rebutan via www.emeronlovely.com
Itu punya ade ibu, kakak mah gitu main ambila aja barang-barangnya ade.
Lha, kamu emangnya nggak gitu juga. Kemaren itu pinjem komik nggak bilang-bilang.
Sepele banget emang pertengakaran kalian, berebut barang aja bisa sampai adu celoteh, tarik menarik barang itu, kejar-kejaran, atau bisa sampai saling mencubit. Kalau kamu ingat-ingat sekarang, hal semacam ini lucu sekali. Apalagi pada akhirnya ayah atau ibu meminta kakak untuk mengalah denganmu. Kamu serasa jadi pemenang, tapi setelah itu ada rasa bersalah juga dengan kakakmu. Dan akhirnya, kamu sendiri berusaha untuk akur dan mendekati kakakmu itu.
5. Kamu sering kesal jika dibandingkan dengan sosok kakak. Tapi setelah dewasa kamu pun sadar, sosoknya memang ditempa untuk menjadi panutan adik-adiknya
I love you, kakak via imperfecthope.tumblr.com
Dek kamarnya dirapiin dong, tuh lihat kamarnya kakak aja rapi. Masa kamu kamarnya kayak kapal pecah gini.
Makannya belajar yang rajin kayak kakak, biar bisa bagus nilainya. Kakak aja bisa dapet rangking satu, masa kamu nggak.
Meski selalu diminta mengalah atau disalahkan saat bertengkar denganmu. Kakak tetap saja jadi sosok andalan keluarga. Ayah ibu seringnya menjadikan kakak sebagai sosok perbandingan dari mulai hal A sampai Z. Dulu kamu sempat sebal sekali rasanya jika harus dibanding-bandingkan. Tapi, sekarang setelah dewasa kamu pun mengerti, jika kakakmu ini memang ditempa oleh ayah ibu untuk jadi panutan adik-adiknya. Sebab kelak jika kamu melakukan kesalahan, kakakmulah yang akan disalahkan oleh ayah dan ibu.
Hal-hal sepele ini juga yang membenarkan banyak ungkapan, jika ikatan saudara itu sampai kapanpun akan selalu lebih kuat. Mau kamu dulu ribut seperti apa dengan kakakmu, yang penting setelah itu sampai sekarang kalian saling merangkul. Uuuuhhhh I love you, Kakak..
