Pacaran Nggak Seberapa Lama, Tapi 6 Alasan Ini yang Bikin Lukanya Lebih Dalam

Dalam sebuah hubungan selalu ada dua pilihan, kalau nggak putus ya menikah. Tentu nggak ada pasangan yang menginginkan hubungan yang sudah mereka jalin berakhir sia-sia. Tapi apa boleh buat jika takdir tidak mempersatukan? Toh setidaknya sudah sama-sama saling mempertahankan.

Advertisement

Tidak peduli sudah berapa lama keduanya saling bersama, luka pasti akan tetap ada. Waktu memang bukan jaminan kadar cinta yang akan seseorang rasakan. Kadang rasa sakit yang dalam justru lebih dirasakan oleh mereka yang masa pacarannya baru seumur jagung, bukannya yang sudah tahunan.

Ah tapi bukannya yang sudah menjalin hubungan bertahun-tahun memiliki ikatan yang lebih kuat? Bukannya kenangan yang mereka ciptakan lebih banyak?

Tapi memang ada alasan yang menyebabkan mereka yang pacaran sebentar lalu putus, malah lebih susah moveon-nya. Biar kamu makin paham bahwa cinta memang tidak bergantung pada waktu, simak 6 alasan ini dulu.

Advertisement

1. Tentu sakitnya akan lebih terasa, karena ditinggalkan saat sedang sayang-sayangnya

masih sayang-sayangnya

Masih sayang-sayangnya via elizabethwellsphoto.com

Masa pacaran yang baru berjalan beberapa bulan, membuat kamu dan dia baru merasakan yang indah-indahnya saja. Kalian baru memasuki masa-masa penjajakan, saling mengenal dan menyamakan persepsi. Ibaratnya, kamu dan dia memang sedang sayang-sayangnya.

Namun, bagaimana bila hubungan yang baru mekar itu tiba-tiba harus berakhir? Entah karena kamu dan dia tidak menemukan kecocokan atau salah satu dari kalian ternyata memilih kembali pada masa lalunya. Putus sudah pasti jadi pilihan.

Rasanya jangan ditanya lagi. Putus saat sedang sayang-sayangnya pasti sakitnya luar biasa. Banyak impian yang belum terwujud bersama, lalu mesti berhenti seolah belum terjadi apa-apa. Kamu dipaksa berhenti, bahkan saat baru mulai berjuang.

Advertisement

2. Baru pacaran sebentar, tentu belum banyak keburukan yang tampak dari keduanya. Dia terlihat bagaikan sosok sempurna

masih jaim

Taunya yan baik-baik aja via www.logancoleblog.com

Ah, namanya juga pasangan baru. Belum banyak kejelekan pasangan yang sama-sama diketahui. Sosoknya masih terlihat sempurna di matamu. Membuatmu merasa beruntung bisa bersamanya.

Sementara hubungan yang sudah terjalin bertahun-tahun, tentu keduanya sudah merasa kebal dengan keburukan masing-masing dan membuat mereka saling bisa memaklumi. Berbeda cerita dengan mereka yang baru saja menapaki kisah cinta, lalu harus bubar di tengah jalan. Tentunya, yang terbayangkan saat keduanya berpisah hanyalah kebaikan demi kebaikan yang pernah dirasakan. Tidak ada setumpuk alasan yang membuat mereka bisa segera mengikhlaskan perpisahan yang terjadi.

3. Jangankan sering bertengkar, sekalinya ribut eh langsung bubar~

barusan pacaran udah bubar aja

barusan pacaran udah bubar aja via dylandsara.com

Baru menjalin kisah cinta, tentu masalah dalam hubungan belum banyak terjadi. Jarang bertengkar, bahkan mungkin belum pernah terjadi pertengkaran. Sekalinya diterpa badai, kamu dan dia sama-sama memilih menyudahi. Berawal dari yang indah-indah, lalu pada akhirnya disudahi dengan kalimat “Kita putus aja ya,”.

Kenapa lukanya malah lebih dalam? Karena sebelumnya kamu dan dia terlihat baik-baik saja. Tak ada masalah. Tapi sekalinya bermasalah, kalian menyerah. Tak pelak banyak tanya bermunculan, “Udah? Cuma gini aja? Dia nggak ada usahanya buat aku?”

Rasanya upayamu untuk mulai berbenah terasa sia-sia. Karena dia ternyata tak segigih keliatannya.

4. Kebahagiaan punya pacar baru berlangsung begitu cepat bagaikan kilatan cahaya. Setelahnya, kamu kembali berhadapan dengan kesendirian

udah ilang lagi

udah ilang lagi via logancoleblog.com

Punya pacar baru tentu membuat kamu merasa bahagia nggak terkira. Apalagi kalau udah lama sendiri. Semenjak ada dia, kamu jadi ada yang menemani.

Tapi baru saja merasakan hubungan baru yang sudah lama kamu idamkan ini, harus dihadapkan kembali pada kenyataan pahit. Ibaratnya luka lama belum kering, tapi ada luka baru yang harus menganga lagi. Rasa sakit hati pun jadi berkali-kali lipat lebih perih.

5. Kamu pun mulai berpikir “Ternyata dia seperti lainnya. Sama saja,”

ternyata dia sama saja

Ternyata dia sama saja via www.logancoleblog.com

Memulai sebuah hubungan, tentu disertai harapan baru. Kesalahan yang dulu jangan sampai terulang lagi. Di awal hubungan, dia jelas harapan bagimu. Seseorang yang nanti menjadi penyeimbang dalam hidupmu. Namun hubungan yang harus kembali kandas bahkan saat baru berjalan sebentar, membuatmu harus mengubur harapan yang pernah kamu banggakan itu dalam-dalam.

Kini di matamu, dia sama saja seperti yang lainnya. Dialah yang kesekian kalinya bertanggungjawab atas terkuburnya harapanmu yang paling besar.

6. Kalian masih sering menghabiskan waktu berdua. Tapi baru sebentar bahagia, harus kandas begitu saja

belum ngerasain bosan

belum ngerasain bosan via www.logancoleblog.com

Waktu bagi kamu dan dia masih menjadi hal yang begitu berharga. Kalian masih sering-seringnya setiap akhir pekan menghabiskan waktu berdua, yang kalau salah satu membatalkan, bisa menyebabkan pertengkaran besar. Dalam kamus kalian berdua, belum ada yang namanya bosan. Sekalinya ada waktu untuk sebuah pertemuan, maka akan kalian upayakan mati-matian.

Namun ketika kebahagiaan ini harus berakhir dan membuatmu harus merasakan kerinduan saat tak ada lagi sosoknya, upaya mengikhlaskan tak semudah yang orang kira. Kamu butuh waktu yang lama untuk menerimanya. Karena masih ada rasa sakit saat harus melepaskan dia yang pergi begitu saja.

Waktu tentunya bukan jaminan. Mau sebentar atau lama, kalau semuanya sudah terlalu dalam, rasa sakitnya pun bisa sama saja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Girl-just-wanna-have-fun

CLOSE