Pacaran Itu Nggak Jauh Beda Sama Kerja. Biar Survive, 5 Skill Ini Wajib Kamu Punya

Tips Agar Hubungan Awet

Karena manusia diciptakan berpasang-pasangan adalah dogma, maka pacaran adalah salah satu jalan pemenuhannya. Dalam kenyataannya, pacaran ternyata nggak jauh beda dengan kerja. Ada skillskill tertentu yang harus dimiliki agar hubungan tidak sesingkat Minggu ke Senin.

Advertisement

Tidak hanya sebatas jago memprediksi arus lalu lintas agar nggak telat jemput pujaan hati. Atau sekadar multitasking membalas chat di sela meeting. Atau, paham rasi bintang agar mampu menebak hati si pasangan. Ada softskill lain yang lebih penting, yang perlu diasah dan diutamakan jika ingin bertahan dalam sebuah janji cinta. Berikut terangkum lima di antaranya:

1. Mampu Mengatur Waktu dan Menentukan Skala Prioritas dalam Hubungan

manajaemen waktu via new-qa.hellogiggles.com

Dalam menjalani pacaran, tanpa disadari kamu akan menghadapi dua kenyataan yang berbeda. Kamu akan menjalani kehidupan sebagai individu sekaligus partner-seseorang. Karenanya, harus bisa mengatur waktu. Dalam menjalankan pekerjaaan di luar urusan asmara, tentunya kamu tidak mau, dong, kebingungan sendiri sebab mengalami fase krisis dalam memosisikan diri, karena tidak mengatur waktu?

Dalam hal ini, manajemen waktu adalah kata lain dari prioritas. Kamu harus menentukan yang satu lebih utama ketimbang yang lain. Contohnya dengan mengutamakan waktu untuk bekerja, sekolah dan menyeimbangkannya dengan aktifitas pacaran. Jika hal ini sudah dikuasai, percayalah, hari-harimu akan lebih seimbang, sehingga persoalan tak akan membuatmu keteteran.

Advertisement

2. Hubungan selalu tentang dua orang. Karenanya, seperti dunia kerja, tanggung jawab adalah kewajiban yang utama

tanggung jawab via fmc.cusonet.com

Menjalin hubungan adalah kesepakatan dua orang yang saling bekerja sama dalam merajut asmara. Dalam hubungan, kedua pasangan memiki tanggung jawab yang sama. Daripadanya, kompromi dan komitmen adalah wajib dalam hubungan. Karena, itu bisa mencegah adanya pasangan yang terlalu dominan dalam peranan. Awal mula kandasnya asmara adalah ketika salah seorang gagal dan merasa terbebani tanggung jawabnya.

Sama seperti di bidang pekerjaan. Setiap pekerja memiliki tanggung jawab yang sama dengan pekerja lain dalam usaha meningkatkan kinerja sebuah perusahaan. Nah, di dalam pacaran, yang diusahakan bersama oleh pasangan adalah kebahagian dalam menggapai akad di kemudian hari di hadapan keluarga.

3. Seperti Kata Bapak Ir. Soekarno, Harus Berdikari!

Advertisement

berdikari! via www.bustle.com

Selayaknya Ir. Soekarno mengumandangkan prinsip politik Berdikari, dalam pacaran, pasangan juga harus mandiri dan melepas ketergantungan pada satu pihak. Memang, kehidupan tak bisa lepas dari peran orang lain. Namun, bukan berarti kamu selalu bergantung pada orang itu dan melupakan potensi yang dimiliki. Kebahagiaan dalam sebuah hubungan mestinya dapat tercapai dengan menjadi pribadi yang mandiri.

Lagi pula, dalam hidup akan selalu ada ruang yang hanya bisa kamu nikmati sendiri, yang tak dimengerti orang lain. Jika prinsip mandiri tidak diterapkan dalam hubungan, maka sikap egois akan hadir merusak warna yang telah dirajut berdua. Ada masanya dalam sebuah hubungan, kamu perlu melepaskan diri dari pasangan untuk memaknai dirimu sendiri. Dengan penerapan prinsip mandiri, tiap pasangan memiliki waktu untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dalam hubungan.

4. Harus Mampu Mengelola keuangan. Sehingga meski gaji belum seberapa, tetap bisa selamat sampai bulan berikutnya

jago atur uang via www.freepik.com

Bukan rahasia kalau pacaran itu juga butuh modal. Bahkan mungkin biaya kencan yang kamu keluargkan itu sudah bisa jadi properti bila kamu tabung setiap bulan. Karena itu, jago mengatur keuangan juga jadi salah satu syarat untuk bisa bertahan. Keterbukaan antar pasangan juga perlu dilakukan, agar tidak ada satu pihak yang kemudian merasa terbebani.

Tak perlu melanggengkan stigma patriarki romantic-heteroseksual bahwa “cowok yang harusnya bayarin tiap kencan”. Kenapa tidak dibicarakan dan membuat ruang terbuka agar kedua belah pihak bisa berkontribusi sama besarnya? Soal pekerjaan, perkara keuangan ini juga sering jadi hambatan. Terutama fresh graduated, kadang bingung antara pemenuhan kebutuhan dengan gaji pas-pasan karena masih minim pengalaman. Yah, pada akhirnya, butuh lebih dari sekadar nilai cum laude untuk mengatasi persoalan ini.

5. Komunikasi adalah koentji. Termasuk yang paling penting di atas semuanya

komunikasi tatap muka via www.brightervision.com

Di dunia kerja, kamu tidak melakukan semua hal sendirian. Kenyataan ini seperti pisau bermata dua. Satu sisi, itu memudahkan karena beban kerja dibagi-bagi. Namun, di sisi lain itu juga menambah beban untuk bisa berkomunikasi, menyampaikan pendapat, mengemukakan permasalahan, karena rekan kerjamu bukan cenayang yang bisa mengerti laporan sebelum kamu utarakan.

Dalam hubungan pun sama. Obrolan dan komunikasi adalah satu hal utama yang mesti dimengerti. Harusnya, kalian bisa belajar untuk saling mengemukakan apa yang disenangi dan apa yang dibenci. Belajar menyelesaikan permasalahn tanpa harus mengeluarkan kata-kata kasar. Pun belajar menghargai pasangan dengan cara memberi kabar tanpa harus diminta. Tanpa itu semua, hubungan seperti kursi panas, yang mana kamu bisa didepak karena tidak lolos evaluasinya.

Dalam menjalin hubungan, tentu masih banyak hal atau skill yang mesti kamu kuasai dalam usaha menjaga keharmonisan. Namun, lima di antaranya, yang terpenting untuk dikuasai, bahkan untuk praktik dunia kerja sekalipun, sudah kamu baca dan bisa terapkan. Semoga setiap kamu yang berpasangan selalu bertahan dalam bahagia hingga hari H, ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE