7 Pertengkaran Remeh ini Tak Perlu Ada, Jika Hubungan Kalian Sudah Benar-Benar Dewasa

Tanda hubungan dewasa

17Konon katanya, bertengkar dengan pacar itu cara unik kita dalam mencintai. Keindahan pacaran juga akan lebih terasa dengan adanya pertengkaran. Apalagi setelah bertengkar hebat, kamu dan pacarmu akan berbaikan dan kembali mesra layaknya baru jadian.

Advertisement

Namun terlalu banyak bertengkar juga tak baik untuk kesehatan hubunganmu sendiri. Jangan berpikir akan lebih romantis, justru rasa bosan dan hilangnya rasa cinta akan dirasakan. Sesekali pertengkaran dan percekcokan diperlukan supaya kamu dan pacarmu bisa belajar lebih dewasa. Tapi, apa pun alasannya, bertengkar karena 7 hal remeh ini sebaiknya tak dihindari karena tak ada gunanya.

1. Jauhi pertengkaran dengan pacarmu, apalagi bertengkar hanya karena masalah mantan dan masa lalu

Semua orang punya masa lalu, tidak seharusnya itu terus-menerus jadi hambatan | Photo by Blake Carpenter via unsplash.com

Sebelum menjalin hubungan denganmu, kalian tentu memiliki kisah cinta kalian masing-masing. Kamu dengan mantan pacarmu dan dia dengan masa lalunya. Menjadi wajar pula bila kenangan itu tetap tersimpan, meskipun bukan berarti ingin balikan. Meskipun kamu pacarnya, kamu tak perlu meributkan tentang masa lalunya. Sebab di masa lalu, kamu tak ada. Jadi, kecuali dia diam-diam masih berhubungan dengan mantannya, meributkan masa lalu itu tak ada gunanya. Toh, tak ada yang bisa diubah juga.

2. Bertengkar gara-gara masalah lupa tanggal jadian juga tak seharusnya terjadi. Kalian, terlampau dewasa untuk masalah seremeh ini

Banyak yag lebih penting daripada perayaan tiap tahun | Photo by Katerina Holmes via www.pexels.com

Memang perlu untuk mengingat hari indah kamu bersamanya. Tapi bertengkar karena hanya pacarmu lupa tanggal jadian, itu sangatlah tidak masuk akal. Sekalipun dia lupa tentang hari jadi kalian, bukan berarti dia tidak sayang padamu ‘kan? Bisa jadi kealpaannya dipicu oleh berbagai kesibukan ataupun beban pikiran lainnya. Lagipula, tanggal jadian hanya sekadar angka. Pun hubungan yang dewasa tidak ditentukan dari sudah berapa lama kalian jadian. Tapi hubungan yang dewasa ditentukan dengan bagaimana kamu dan pacarmu mengolah emosi saat mengalami permasalahan.

Advertisement

3. Bila ingin langgeng, tentu kalian akan saling memberi kepercayaan. Bukan malah mengekang dan melarang berteman dengan lawan jenis

Semakin erat kekanganmu, semakin mudah dia terlepas | Photo by Bin Thiều via unsplash.com

Bagaimana hubunganmu akan bertahan lama bila kamu dan pacarmu kerap ribut hanya karena masalah sepele, seperti rasa cemburu yang tidak jelas darimana asalnya? Yang ada kalian justru akan terjebak dalam situasi tak nyaman. Larangan demi larangan kamu berikan untuknya, mulai dari dilarang follow cewek di Instagram sampai dilarang makan siang bareng teman sekantor yang lawan jenis. Selain menunjukkan rasa insecure-mu, dia akan gerah juga lama-lama. Karena denganmu, bukan bahagia yang dia dapat melainkan rasa terpenjara dan kehilangan rasa bebasnya.

4. Merasa tak lagi diperhatikan hanya karena pacarmu sibuk, justru akan membuatnya malas bertahan denganmu

Hidup kalian tak terbatas hanya dalam hubungan ini saja | Photo by Israelzin Oliveira via www.pexels.com

Duh, berantem yang seperti ini nih yang membuatmu justru makin dijauhi pacarmu sendiri. Merasa dicuekin dan tidak lagi diperhatikan, padahal pacarmu memang benar sibuk kerja. Komunikasi memang perlu adanya, namun bukan berarti bisa dilakukan setiap menit seperti keinginanmu. Pacarmu pun tidak perlu membuat laporan tentang rentetan kegitannya padamu, dan terus mengingatkan kamu jangan ini itu. Toh, kalian sudah dewasa.

5. Menginginkan untuk berkembang bersama itu baik, bukan berarti kamu bisa bebas menuntutnya tentang banyak hal

Jangan dikte dan tuntut dia untuk jadi sepenuhnya yang kamu inginkan | Photo by Blake Carpenter on Unsplash via unsplash.com

Sebagai pacar, kamu tentu menginginkan hal terbaik untuk pacarmu. Kamu pun menginginkan bisa berkembang berdua dengannya, menjadi pribadi yang lebih baik. Tak heran bila kamu ingin mengajarinya untuk tak cepat puas dengan pencapaian yang sudah kalian dapatkan sekarang. Tapi menuntut dan mendiktenya untuk ini dan itu bukanlah porsimu. Marahlah bila dia memang tidak memiliki tujuan hidup yang jelas ataupun mudah menyerah. Tapi itu tidak sama dengan bersikeras menjadikannya seperti yang kamu inginkan.

Advertisement

6. Pacarmu memang sering berbuat kesalahan, namun tak lantas bisa selalu kamu ungkit kesalahannya

Jangan terbiasa menjadikan kesalahan masa lalu sebagai ‘senjata’ untuk menjatuhkannya di masa depan | Photo by Odonata Wellnesscenter via www.pexels.com

Kamu tuh ya, telat mulu sukanya.
Ya kan aku kena macet, Yang.
Macet mulu sih alasannya. Jangan-jangan kamu ketemu mantan kayak yang dulu itu ya?

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Termasuk kamu dan pacarmu. Namun kesalahan itu cukup dijadikan pelajaran, tak perlu diungkit berulang-ulang. Marahlah bila dia selalu mengulang-ulang kesalahan yang sama, seolah tak ada keinginan untuk berbenah. Tapi tak perlu menyangkut-pautkan segala hal dengan kesalahan yang pernah dia lakukan. Apalagi kalau kamu pun tahu bahwa dia sudah minta maaf dan sudah berusaha memperbaiki dirinya. Kamu pun akan sebal bila diperlakukan sedemikian, bukan?

7. Atau malah tentang bertengkar karena permasalahan yang tidak jelas. Misalnya seperti tuntutanmu supaya dia lebih peka

Tidak perlu buang-buang energi untuk bertengkar karena hal-hal sepele | Photo by freestocks.org via www.pexels.com

Yang kamu kenapa sih diem mulu?
Kamu nggak sadar kesalahan kamu apa?
Lho, emang aku salah apa, Sayang?
Kamu tuh emang enggak pernah peka ya!
Hah?

Mendapatkan perhatian dari pacar tentu adalah salah satu harapanmu. Inginmu, dia mengerti dan lebih peka sekalipun kamu tidak mengatakan apa yang kamu rasakan. Tapi, pacarmu juga bukan cenayang yang bisa tahu apa keinginanmu begitu saja. Sebuah hubungan yang sehat tentu tak bisa mengandalkan feeling dan tebak-tebakan seperti ini. Sebab jika memang ada persoalan, diutarakan dengan baik akan membuat komunikasi semakin lancar dan hubungan lebih menyenangkan.

Pertengkaran memang bumbu sebuah hubungan. Tapi sama seperti sayur yang kebanyakan garam, kebanyakan gula, ataupun kebanyakan rempah, terlalu banyak bumbu juga membuat rasanya jadi eneg. Kamu mau hubunganmu terasa eneg karena terlalu banyak pertengkaran yang sebenarnya tak perlu?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Girl-just-wanna-have-fun

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE