4 Hal Ini Terlihat Romantis di Film dan Novel. Padahal di Dunia Nyata Serem Abis!

Romantis di Film

Di film-film percintaan atau novel romantis, kita sering menemukan banyak adegan yang bikin hidung kembang-kempis. Momen-momen sweet yang bikin iri. Dalam hati, kita mulai berpikir “duh, bahagia banget kalau diperlakukan kayak gitu ya”.

Akan tetapi, sebenarnya banyak hal-hal yang terlalu diromantisasi dalam film ataupun novel. Padahal bila terjadi di dunia nyata, mungkin jadinya malah serem sekali. Misalnya beberapa hal ini. Di film dan novel nampak romantis dan indah, tapi di dunia nyata, belum tentu kamu mau mengalaminya.

1. Sudah ditolak berkali-kali tapi tetap ngotot mendekati. Ini bukan romantis, tapi mengganggu abis

Udah ditolak tetap ngotot via www.hancinema.net

Ketika menemukan tokoh yang tetap gencar mendekati meski sudah ditolak berkali-kali, kita mudah menyebutnya keren. Kesannya cinta banget dan pejuang tangguh karena nggak berhenti berjuang meski perasaannya nggak bersambut. Tapi di dunia nyata, sosok seperti ini tentu sedikit annoying (atau malah banyak?). Apalagi kalau mendekatinya dengan terang-terangan dan agresif.

Bukan perkara perjuangan ataupun gampang nyerah atau nggak. Memang sih, cinta itu butuh perjuangan. Dan bukan mustahil perasaan seseorang bisa berubah seiring keadaan. Tapi bukankah perlu juga menghargai keputusan seseorang? Dan bukankah kalau sudah bilang “nggak” tapi tetap dipaksa itu nggak nyaman dan menyebalkan?

2. Mengikuti gebetan ke mana pun dan mengambil foto diam-diam. Bukan soal pengagum rahasia, ini stalker namanya

pemuja rahasia via softwaremonster.info

Tipe-tipe pengagum rahasia ini sering disukai. Bagaimana tetap mencintai meski perasaannya nggak pernah diketahui, sering membuatnya dianggap pejuang sejati. Dia sering mengamati diam-diam, mengoleksi fotonya di dalam kamar dan galeri smartphone, dan mungkin mengirimkan hadiah-hadiah secara rahasia.

Sekarang, bayangkan bila di dunia nyata ada seseorang yang selalu mengamatimu dari kejauhan. Melihat apa-apa saja yang kamu lakukan, mengikutimu dari jarak yang aman, memotretmu diam-diam lalu melihat-lihat fotomu setiap malam, mengikuti semua akun media sosialmu dan diam-diam meninggalkan jejak di setiap postingan, lalu mengirim hadiah-hadiah tanpa nama yang anehnya adalah hal-hal yang kamu suka. Ini sih bukan penggemar rahasia lagi, melainkan sudah termasuk stalker!

3. Dikit-dikit ngambek, dikit-dikit pasang muka cemberut. Ini yang bikin hubungan kayak neraka!

ngambek-ngambekan via beta.genmuda.com

Kalau nonton di film atau baca di novel romantis, scene ngambek-ngambekan ini sering dianggap lucu. Bagaimana si cewek memasang wajah cemberut dan memilih diam, atau menyaksikan bagaimana si cowok melakukan ini dan itu untuk meredakan emosi pacarnya dilihat sebagai keunyuan yang hakiki.

Padahal di dunia nyata, keseringan ngambek ini bisa menjadikan hubungan seperti di neraka. Apalagi kalau ngambeknya diam-diaman dan nggak mau menjelaskan. Sikapnya hanya menunjukkan bahwa “Pokoknya aku marah sama kamu dan kamu harus cari tahu sendiri apa sebabnya!”

4. Pacar yang melarang ini dan itu dengan alasan “demi kebaikanmu karena aku sayang kamu”. Di dunia nyata, ini adalah contoh pasangan yang toxic

pacar yang suka larang-larang via www.hancinema.net

“Aku nggak suka kamu ikut acara itu. Acaranya sampai malam dan aku nggak bisa jemput. Udah ya, nggak usah ikut. Aku khawatir.”

Ironis, masih banyak dari kita yang menganggap sikap posesif pacar itu romantis. Cemburu yang berlebihan dan tanpa alasan, larangan ini dan itu yang nggak bisa dijelaskan, serta ancaman-ancaman bunuh diri jika sampai ditinggalkan. Sikap-sikap itu justru dianggap sebagai bentuk cinta yang sangat besar dan takut akan kehilangan. Padahal nggak juga lo. Cemburu yang berlebihan dan tanpa alasan itu seringnya berasal dari diri sendiri yang insecure dalam diri.

Lagipula, di dunia nyata, tentunya lebih menyenangkan punya pasangan yang suka mengajak kita berdiskusi nggak asal main larang, menanyakan pendapat kita, mau mendengarkan, menerima kelebihan dan kekurangan, serta mendorong kita untuk mengembangkan diri agar lebih baik lagi, bukan?

5. Menghentikan omelan pasangan dengan ciuman atau pelukan. Sekilas sweet, padahal dalam omelan itu ada keberatan yang disampaikan

“Udah-udah, jangan marah” via www.soompi.com

Ketika sedang berdebat dengan sengit, salah satu memberikan argumen dan menyampaikan keberatan, lalu tiba-tiba yang lain menghentikannya dengan ciuman atau pelukan manis seolah bilang “Ssshh…udah-udah, jangan marah-marah”. Adegan ini lumanyan bikin merona, dan penonton atau pembaca menjerit “So sweet!”.

Namun, dalam hubungan di dunia nyata, mendengarkan opini dan isi pikiran pasangan itu perlu. Dengan begitu, sebuah masalah yang diperdebatkan bisa benar-benar diselesaikan. Tapi berusaha menghentikan argumen dengan mencium atau tindakan-tindakan romantis lainnya, adalah pertanda kecil kalau dia nggak mau mendengarkanmu ‘kan? Bisa-bisa untuk ke depan dia pun jadi ‘tuman’: kalau dia marah, cium atau peluk aja, pasti langsung padam amarahnya.

Banyak film percintaan atau novel romantis yang berangkat dari kisah sehari-hari. Namun, nggak semua hal di sana tetap romantis bila dibawa ke dunia nyata. Jadi biarlah apa yang terjadi dalam film tetap di film, di dunia nyata kita tetap harus waspada 😀

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta harapan palsu, yang berharap bisa ketemu kamu.

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi