Sebelum Menikah Nanti, Pastikan Kamu dan Dia Sudah Menyepakati Hal-hal Ini

Menikah adalah awal dari sebuah kesepakatan panjang dalam hidup setiap pasangan yang sudah memutuskan untuk menghabiskan sisa hidup bersama. Setelah menikah akan ada lebih banyak hal yang harus disepakati untuk menjalani rumah tangga yang bahagia. Kesepakatan inilah yang akan menyatukan dua pribadi yang berbeda. Tinggal dalam satu atap dengan banyak perbedaan dari pemikiran sampai perbuatan bukan hal yang mudah. Kesepakatan inilah yang nanti jadi penengah.

Advertisement

Nantinya, akan banyak hal baru akan ketahuan setelah kita menikah, terutama hal-hal yang selama ini tidak ditemukan saat pacaran. Saat pacaran semua terlihat indah dan baik-baik saja, tapi begitu menikah yang kita lihat seringkali justru sebaliknya. Kebiasaan yang dulunya masih bisa disembunyikan kini mau tidak mau harus kita beberkan. Padahal perbedaan inilah yang menjadi pemicu perpecahan. Untuk itu perlu ada banyak sekali kompromi agar kehidupan berumah tangga bisa lebih nyaman.

1. Menikah bukan hanya soal menyatukan dua orang, tapi juga dua orangtua. Bagaimana kita akan memperlakukan mereka harus jadi kesepakatan bersama

Kesepakatan untuk membahagiakan orangtua

Kesepakatan untuk membahagiakan orangtua via www.logancoleblog.com

Orangtua dan mertua kita mungkin saja berasal dari budaya yang berbeda. Bahkan meskipun budaya mereka sama bisa jadi kebiasaan di rumah berbeda. Entah itu sesederhana makanan favorit atau seserius standar kesopanan. Perbedaan ini harus dikomunikasikan dengan pasangan agar kita tidak salah saat ingin memberikan penghormatan pada orangtua maupun mertua.

Dan jika kita sudah tahu dengan baik bagaimana cara memperlakukan mereka maka akan lebih mudah mengambil hatinya. Hubungan yang kita jalin pun akan semakin baik antara menantu-mertua maupun orang tua-anak.

Advertisement

2. Kelihatannya sederhana, padahal ini intinya. Bagaimana merawat anak dan mendidik mereka hingga dewasa

Kesepakatan mendidik anak

Kesepakatan mendidik anak via www.logancoleblog.com

Parenting selalu menjadi kunci utama sebuah rumah tangga bisa terbangun dengan baik atau tidak. Karena tujuan utama pernikahan memang memperoleh keturunan. Sejak tahu kalian akan memiliki buah hati mungkin sudah akan terlihat sedikit perselisihan yang akan terjadi.

Disinilah kesepakatan harus mulai dibuat, dari mulai memberi nama anak, bagaimana cara mendisiplinkan anak, dan seterusnya. Perbedaan pendapat dalam parenting hanya akan memunculkan kegagalan karena anak jadi bingung dengan yang dimau orangtua.

3. Uang kalian tidak akan menjadi milik kalian sendiri setelah menikah. Kalian harus sepakat berapa jumlah uang yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan

Advertisement
Keuangan

Keuangan via finance.com

Keuangan rumah tangga selalu menjadi pemicu pertengkaran karena masalah ekonomi memang sangat krusial. Karena itu setelah menikah kalian harus segera bersepakat tentang berapa uang yang akan ditabung, disedekahkan, diberikan ke keluarga, dan yang akan digunakan untuk kebutuhan lainnya.

Bukan berarti perhitungan, tapi kehidupan rumah tangga memang menuntutmu dan pasangan menjadi lebih realistis. Hitung-hitungan pendapatan dan pengeluaran memang harus diperjelas sejak awal.

4. Konflik tak akan mungkin bisa dihindari, tapi dampaknya bisa diminimalisir kalau cara kalian bertengkar sudah disepakati

Bertengkar pun harus ada aturannya

Bertengkar pun harus ada aturannya via elizabethwellsphoto.com

Saat bertengkar yang paling sulit dikontrol adalah emosi. Kalian bisa saja berbuat seenaknya dan baru kemudian menyesal setelahnya. Ini akan berbeda halnya kalau ada aturan yang sudah disepakati. Misalnya kalau yang satunya sudah mulai teriak-teriak maka yang satunya harus diam, siapa yang lebih emosi harus dibiarkan meluapkan dan satunya berusaha mendinginkan suasana. Kalian juga bisa bersepakat sehebat apapun pertengkaran itu, kalian tetap nggak boleh sembarangan mengucapkan kata cerai, karena akan sangat fatal dampaknya.

5. Sering dianggap tabu, pasangan suami istri jarang ada yang berbicara jujur soal seks. Padahal setelah menikah, seks adalah sumber kehidupan yang tak terbantahkan

Seks sangat tabu dibicarakan dalam budaya kita, ketika kita tidak puas dengan pasangan, kita seolah dilarang untuk protes dan hanya bisa menahan kekecewaan dalam diam. Padahal sebagai suami istri sudah sepatutnya kalau kita jadi lebih terbuka tentang seks, apa yang dia suka dan apa yang kita minta harus diungkapkan secara sadar.

Berbicara seks juga bukan hanya berbicara soal urusan ranjang tapi juga termasuk alat kontrasepsi. Misalnya soal pemilihan KB,  kalau cewek nggak mau menggunakan KB pil karena takut gendut maka pasangannya pun tak boleh memaksakan.

6. Hal yang paling sederhana tapi paling banyak memancing keributan adalah perbedaan kebiasaan saat di rumah. Setelah menikah semua itu baru akan ketahuan

446

Urusan rumah tangga jadi urusan bersama via www.logancoleblog.com

Kebiasaan di rumah kamu dan pasanganmu tentu berbeda sebelumnya dan ketika kalian harus tinggal di rumah yang sama kadang akan timbul permasalahan. Hal-hal sekecil menonton televisi, langsung mencuci piring setelah makan, sampai siapa yang bertugas membersihkan rumah akan jadi masalah ketika tidak ada kesepakatan. Kalian mungkin memiliki standar kebersihan, kerapian, dan selera yang berbeda untuk banyak hal. Dan dua-duanya harus saling menyesuaikan.

7. Meski sudah bersatu padu bukan berarti kalian harus membagi semua hal dengan pasangan. Tetap ada privasi hidup yang harus kalian jaga demi kenyamanan

Ada privasi yang mesti tetap dijaga

Ada privasi yang mesti tetap dijaga via www.logancoleblog.com

Apa yang masih harus jadi privasi dan apa yang harus mulai dibagi harus disepakati setelah menikah. Apakah password media sosial masing-masing pasangan harus saling kita tahu? Apakah harus sedetail itu, jawabannya akan berbeda untuk tiap pasangan tergantung kebutuhan kalian.

Privasi adalah ruang untuk “pulang” ketika kalian memiliki masalah dengan pasangan, bukan untuk “pergi”. Jadi jangan manfaatkan privasi untuk hal negatif seperti perselingkuhan misalnya. Itu hal yang sangat kekanak-kanakan.

8. Sebagai tumpuan keluarga, pekerjaan apa yang akan dibidangi oleh suami maupun istri harus ditetapkan. Agar kedua belah pihak bisa sama-sama lepas dari keresahan

Ibu bekerja bukan juga pilihan buruk

Ibu bekerja bukan juga pilihan buruk via ghtclasses.tumblr.com

Bolehkan istri bekerja setelah menikah? Mungkin ini pertanyaan terbesar yang ditanyakan banyak wanita kepada pasangannya dan mungkin juga ini kekhawatiran banyak pria. Kesepakatan kalian berdua harus benar-benar jelas setelah menikah karena dampaknya akan sangat besar bagi keluarga. Masalah terkait pekerjaan juga termasuk aturan jam pulang malam suami. Seberapa sering dia boleh pulang malam harus dibatasi agar dua-duanya sama-sama nyaman dan merasa aman.

Ada banyak hal lain yang sebenarnya juga harus disepakati saat kalian menikah nanti, tapi semua itu kembali lagi ke pribadi masing-masing karena tiap pasangan memiliki masalah dan kebutuhan yang berbeda.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ceritagrammer

CLOSE