Sering Diminta Nasihat Cinta, Tapi Minim Pengalaman Hubungan. Hal-hal Ini Pasti Sering Kamu Rasakan

Nasihat cinta

Teman: (nangis tersedu-sedu) Gue belum bisa move on dari dia. Gue mesti gimanaaaa? Please, kasih tau gue, gue harus gimanaaa? Biar lupa sama dia???

Kamu: Gini ya, semakin lo berusaha buat ngelupain dia, justru lo akan terus keingetan sama dia. Jadi, biarin aja semuanya mengalir apa adanya. Saat lo keingetan dia, yaudah lo biasa aja. Itu kan cuma sesaat aja. Cari kesibukan baru dan gue yakin seiring berjalannya waktu, lo pasti bisa move on.

Teman: Gitu ya? 🙁 Iya sih lo bener.

*padahal kamu udah 5 tahun ngga pacaran atau bahkan belum pernah pacaran sama sekali*

Khatam teori dan pengalaman adalah salah satu syarat mutlak menjadi seorang penasihat. Namun, bagaimana jika kamu didaulat menjadi seorang penasihat dengan hanya bermodal teori semata? Yakni lebih tepatnya menjadi penasihat cinta dengan minim pengalaman soal hubungan. Akan ada hal yang membuatmu bersyukur karena tidak mengalaminya, tapi bukan sekali kamu merasa iri. Adakalanya kamu ingin merasakan hal konyol seperti bagaimana sedihnya patah hati sampai terlukanya di-PHP-in. Nah, kali ini Hipwee mencoba membahas hal-hal yang sering dirasain kamu yang sering didaulat jadi penasihat cinta.

1. Kamu selalu handal dalam memberi petuah bijak soal percintaan pada teman-teman yang hubungannya bermasalah. Ngga heran teman-teman kamu selalu minta saran

Entah kenapa, orang-orang datang kepadamu untuk saran cinta~Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash via unsplash.com

Teman 1: Gila, lo emang bijak banget ya.

Teman 2: Kita liat aja, dia bakal bijak apa engga saat punya pacar nanti.

Kamu: (cuma bisa ketawa garing).

Sudah tidak terhitung berapa banyak teman yang langganan mencurahkan isi hatinya padamu. Terkadang nggak peduli waktu. Dari mulai pagi, sore, bahkan larut malam saat kamu lagi ngantuk-ngantuknya. Tapi kamu nggak pernah ngeluh karena ada keseruan tersendiri saat mendengar cerita mereka.

Seorang teman cowok yang datang dengan kesedihan sehabis ditolak, kamu semangatin dengan kalimat klise mati satu tumbuh seribu. Teman lain yang galau antara menyatakan atau memendam, kamu kasih dia pilihan kemungkinannya cuma ada dua sih, diterima atau nyiapin diri untuk ditolak. Kepada teman cewek yang tengah patah hati sehabis diselingkuhin kamu kuatkan dengan kalimat seenggaknya lo beruntung dikasih kesempatan sama Tuhan cuma 3 bulan untuk mengenal cowok macem dia. Entah itu tergolong nasihat yang ampuh atau bukan, mereka selalu memilih kamu untuk dijadikan teman berkonsultasi soal asmara.

2. Padahal kamu sendiri minim pengalaman soal hubungan. Bahkan nggak tahu bagaimana rasanya diselingkuhin atau di-PHP-in

Kamu punya banyak referensi tentang cinta, meskipun sama sekali bukan dari pengalaman pribadi. Hehe. Photo by Sincerely Media on Unsplash via unsplash.com

Idealnya seseorang yang dijadikan konsultan adalah mereka yang khatam soal teori dan pengalaman. Tapi bagaimana dengan kamu yang kerap dimintai nasihat soal percintaan padahal minim pengalaman. Kamu sendiri lupa kapan terakhir kali pacaran, 6, 7, atau 8 tahun yang lalu.

Atau bahkan ada diantara kamu yang belum pernah pacaran sama sekali. Tentang bagaimana sakitnya diselingkuhin atau nyeseknya cuma dikasih harapan palsu, cuma bisa kamu jangkau dengan logikamu. Nggak jarang juga kamu berusaha membayangkan perihnya luka mereka yang tersakiti dengan mencoba mendengarkan lagu yang galau akut. Sebuah film pun bisa menambah teorimu soal asmara. Sedikit banyak cerita fiksi dari novel, film, atau lagu menginspirasimu untuk menguatkan mereka.

3. Kadang kamu bingung sendiri tentang bagaimana nasihat bijak itu keluar dari mulutmu dengan lancar. Saat kamu sendiri ngga pernah merasakan

Bisa lancar berbagi saran ketika teman berbagi masalah percintaan mereka. Photo by Bewakoof.com Official on Unsplash via unsplash.com

Baik kamu atau teman-temanmu sama-sama heran dengan nasihat bijakmu. Bagaimana bisa kamu yang minim pengalaman justru bisa menyikapi dengan bijak persoalan asmara. Ketika mereka tengah berkeluh kesah padamu, dengan mudahnya kamu bisa menenangkan mereka. Entah kamu dapat inspirasi dari mana petuah-petuah bijak tersebut, yang seakan mengalir lancar dari mulutmu.

4. Bisa jadi kamu khatam soal teori percintaan karena tanpa disadari kamu adalah seorang pengamat yang detail

Mungkin juga kamu adalah pengamat yang baik. Photo by Jean Gerber on Unsplash via unsplash.com

Karena kamu mampu mengamati persoalan dengan detail bisa jadi adalah jawaban mengapa kamu mumpuni soal teori percintaan. Kamu bisa membingkai dua sisi dari setiap permasalahan cinta yang dialami oleh teman-temanmu. Bahwa nggak selamanya putus cinta itu hanya menyisakan luka, kamu paham betul. Kamu berusaha memperlihatkan sisi positif dari putus cinta kepada temanmu yang baru saja diselingkuhin. Menurutmu berpisah adalah jalan terbaik dari pada terjebak dalam hubungan yang nggak sehat, demi memutus mata rantai kebohongan.

5. Karena kamu cukup mampu membuat teman-temanmu nyaman saat bercerita, tak jarang julukan sebagai pendengar terbaik disematkan padamu

Karena jadi pendengar yang baik itu karakteristik langka, kamu yang minim pengalaman cinta pun tetap jadi tempat curhat. Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash via unsplash.com

Bukan hanya juara bertutur tentang cinta, kamu juga adalah seorang pendengar cukup yang baik. Terkadang kamu sengaja membiarkan beberapa teman bercerita dengan berapi-apinya, karena kamu paham mereka cuma hanya butuh didengarkan. Kamu juga sadar bahwa nggak semua orang butuh nasihat. Karenanya terkadang kamu hanya menyimak dengan hati kisah cinta mereka.

6. Menjadi seorang penasihat cinta tentu ada suka dukanya. Kadang kamu bersyukur tidak pernah mengalami hal-hal yang menyakitkan itu. Namun tak jarang kamu merasa iri karena hanya juara soal pengetahuan tapi minim pengalaman

Senyumin aja ketika mereka bercerita. Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash via unsplash.com

Sebagai seorang yang dianggap bijak soal cinta oleh teman-temanmu, tentu ada suka dan dukanya. Kamu senang bisa sedikitnya membantu menguatkan mereka yang tengah terluka. Kamu juga jadi bersyukur dengan statusmu sekarang yang minim pengalaman, karena kamu merasa belum tentu bisa sekuat mereka ketika menghadapi persoalan cinta. Namun, bukan sekali juga kamu merasa iri hanya khatam soal pengetahuan tapi minim pengalaman. Sempat terbesit dalam benakmu tentang bagaimana ya rasa sakit yang sesungguhnya saat diselingkuhin, sakitnya ditikung teman sendiri, atau sekadar galaunya patah hati. Mungkin itu konyol, tapi setidaknya kamu pernah ingin untuk merasakannya.

Dalam dunia percintaan, seorang penasihat sekaligus pengamat seperti kamu sangat diperlukan. Karena di antara jiwa-jiwa yang terluka itu harus ada setidaknya satu orang (beruntunglah itu kamu) yang bisa menguatkan. Walaupun mungkin kamu hanya jago dalam teori tapi minim pengalaman cinta, nggak masalah. Kamu pun secara nggak langsung belajar dari cerita mereka, sehingga nanti saat kamu punya hubungan, kamu bisa menyikapi permasalahan dengan bijak. 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belum bisa move on dari Firasat-nya Dewi Dee.