5 Bahasa Cinta yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal Antara Orang Tua dan Anak

Bahasa Cinta Antara Orang Tua dan Anak

Seperti yang kita ketahui seorang anak dilahirkan dengan keunikannya yang berbeda-beda. Tanpa kita sadari seorang anak juga memiliki kekuatan emosional yang ada di dalam hatinya. Kekuatan emosional ini sering kali digunakan anak untuk mendorong dirinya melalui kehidupan sehari-hari yang penuh dengan tantangan dan rintangan di masa remaja ataupun pada saat masih kanak-kanak. Dari sinilah orang tua memiliki peranan dan kewajiban untuk dapat mengarahkan emosi tersebut sebagaimana mestinya agar anak dapat mencapai potensi diri mereka.

Seorang psikolog bernama Abraham Maslow (1967) menyampaikan gagasannya bahwa tujuan dari manusia yang berkomunikasi antara satu sama lain adalah untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Berbagai kebutuhan ini yang menjadi poin utama di mana sebuah hubungan interpersonal penting untuk dimiliki oleh setiap orang.

  • Mulai dari kebutuhan fisiologis, di mana seorang bayi akan menangis ketika merasakan lapar dan haus.
  • Kebutuhan rasa aman, ketika anak kecil memanggil orang tuanya karena takut akan gelap.
  • Kebutuhan untuk memiliki, saat anak memiliki keinginan untuk diakui dalam keluarganya, anak tersebut akan cenderung aktif berbicara, merespon, dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang tuanya.
  • Kebutuhan untuk mendapatkan harga diri, ketika orang tua menyampaikan kepada anaknya bahwa ia adalah anak yang baik dan cerdas maka di situlah anak akan mendapatkan harga dirinya.
  • Kebutuhan aktualisasi diri, aktualisasi diri dapat dikatakan sebagai proses pengembangan diri dengan menggali bakat, potensi, dan kemampuan seseorang. Terkadang anak akan melakukan proses aktualisasi diri dengan mencoba hal yang sebelumnya tidak pernah dilakukan atau dengan belajar dan meniru perilaku orang lain contohnya, ketika ia memiliki ayah yang selalu bersyukur, penuh kasih sayang, dan murah hati, secara tidak langsung anak akan mengikuti perilaku sang ayah.

Menurut Gary Chapman dalam bukunya yang berjudul The 5 Love Languages of Childern (2016). Ia berpendapat bahwa terkadang orang tua hanya memberikan cinta bersyarat, seperti cinta yang diberikan saat mendapat penghargaan ataupun saat sang anak dapat mengikuti perintah kemauan orang tuanya, tetapi lupa untuk memberikan cinta tanpa syarat. Cinta tanpa syarat yang dimaksud adalah cinta yang diberi penuh kepada anak secara apa adanya tanpa adanya syarat tertentu yang harus dilakukan oleh sang anak.

Tentunya memang tidak dapat dipungkiri bahwa cinta bersyarat juga penting untuk melatih kedisiplinan dan rasa tanggung jawab terhadap diri sang anak, tetapi hal ini baru dapat dilakukan ketika orang tua sudah menjalankan cinta tanpa syaratnya terlebih dahulu karena dilain sisi, ketika anak tidak dapat merasakan cinta tanpa syarat, akan ada kemungkinan besar anak merasakan kesepian, merasa tidak dicintai, cenderung tidak nyaman saat bersama orang tua, adanya rasa takut, atau bahkan sampai menimbulkan kebencian kepada orang tuanya sendiri.

Nah, pada dasarnya seorang anak dapat merasakan dan memiliki cara pandang yang berbeda-beda saat ingin mendapatkan cinta dari orang tuanya. Berikut 5 bahasa cinta yang dapat diterima oleh anak, sehingga mampu mempengaruhi hubungan interpersonal dengan orang tuanya.

Advertisement

1. Sentuhan Fisik

Photo by Getty Image

Photo by Getty Image via https://www.gettyimages.com

Hal yang paling mudah dilakukan oleh orang tua untuk memberikan cinta tanpa syaratnya adalah dengan sentuhan fisik karena pada dasarnya orang tua tidak memerlukan alasan atau syarat tertentu untuk memberikan kontak fisik terhadap anaknya. Sentuhan fisik ini sering kali dilakukan secara sengaja atau tidak contohnya, saat anak sibuk mengerjakan tugas sekolah, sentuhan lembut pada kepala sang anak akan memberikan sebuah kenyamanan. Anak akan merasakan bahasa cinta dari orang tuanya, tetapi sering kali orang tua tidak menyadari hal-hal kecil seperti itu. 

Orang tua juga terkadang mengalami dilema dengan anak laki-lakinya. Apakah anak laki-laki membutuhkan sentuhan fisik? Lalu bagaimana jika sentuhan fisik dapat membuat anak laki-laki menjadi anak yang feminin?

Advertisement

Menurut penelitian Dr. Ross Campbell, anak perempuan dan laki-laki sama-sama membutuhkan sentuhan fisik karena setiap individu pastinya membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya, tetapi perlu dingat juga tidak semua anak memiliki bahasa cinta sentuhan fisik.

2. Kata-Kata

Photo by Parent Map

Photo by Parent Map via https://www.parentmap.com

Dalam memberikan rasa cinta, orang tua dapat mengkomunikasikannya melalui kata-kata. Sebagian anak akan merasa bahwa dirinya telah dicintai hanya dengan kata-kata, seperti mengucapkan semangat saat anak mengerjakan tugas, kata-kata pujian atas keberhasilan anak, atau sekadar ungkapan kalimat kasih sayang “I love you”. Perlu kita ketetahui, volume suara juga mempengaruhi hubungan orang tua dan anaknya, seperti tinggi rendahnya suara akan menimbulkan penyampaian makna yang berbeda-beda pada setiap katanya.

3. Waktu Berkualitas

Photo by Family Inc

Photo by Family Inc via https://www.familyia.org

Waktu yang berkualitas adalah salah satu bahasa cinta yang dapat diterima oleh anak. Dengan kehadiran orang tua yang dapat meluangkan waktu bersama, anak akan merasa bahwa dirinya penting dan merasa dihargai. Poin utamanya terdapat pada kualitas waktu yang dilakukan secara bersama-sama. Waktu yang berkualitas dapat orang tua ciptakan di mana saja tanpa perlu pergi ke luar rumah ataupun tempat istimewa lainnya, bahkan bermain bersama di rumah, berbagi cerita pemikiran dan perasaan antara satu sama lain atau menghabiskan waktu liburan bersama, anak dengan bahasa cinta ini sudah dapat merasakan bahwa dirinya dicintai dengan sepenuh hati oleh orang tuanya.

Advertisement

4. Hadiah

Photo by freepik

Photo by freepik via https://www.freepik.com

Memberikan sebuah hadiah kepada anak bisa menjadi bahasa cinta yang sangat berarti. Sebagian anak beranggapan bahwa hadiah yang diberikan oleh orang tuanya sebagai bentuk rasa peduli terhadap dirinya dan sebagai simbol kasih sayang. Ketika menghadapi situasi seperti ini, orang tua tidak perlu secara terus-menerus memberikan hadiah yang mahal untuk menyenangkan hati sang anak. Hadiah kecil pun akan sangat berharga ketika dibungkus dengan ungkapan cinta.

5. Pelayanan

Photo by Cybersafety

Photo by Cybersafety via https://cybersafetynet.net

Pada dasarnya orang tua pasti akan melakukan pelayanan yang terbaik untuk anaknya. Bahasa cinta yang satu ini dapat dilakukan secara step by step. Langkah awal yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan memberikan pelayanan sesuai dengan umurnya, ketika masih balita, orang tua melayani anak dengan merapihkan tempat tidurnya, tetapi ketika sudah berumur 10 tahun pelayanan tersebut harus dihilangkan karena sang anak sudah dapat merapihkan tempat tidurnya sendiri. Langkah kedua adalah mengajarkan anak untuk dapat melayani dirinya sendiri dan langkah terakhirnya, yaitu mengajarkan anak untuk dapat memberikan pelayanan terhadap orang lain.

Pada akhirnya, ketika sudah mengetahui 5 bahasa cinta yang dapat dimiliki oleh sang anak, para orang tua dapat memberikan kasih sayangnya melalui bahasa cinta yang sesuai dengan bahasa cinta utama sang anak. Dengan begitu, bahasa cinta tersebut akan diterima dengan baik serta hubungan interpersonal antara orang tua dan anak juga akan berjalan dengan harmonis.

Source:

Julia T. Wood (2013). Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian Edisi 6. Salemba Humanika: Jakarta.

Gary Chapman dan Roos Campbell. (2012). The 5 Love Languages of Children. Nortfield Publishing: Chicago.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

CLOSE