5 Bentuk Komunikasi Non Verbal Saat Wawancara Kerja yang Patut Menjadi Perhatian

Komunikasi Non-Verbal Saat Wawancara Kerja

Dalam melamar pekerjaan, salah satu proses penting yang perlu dijalani ialah wawancara baik dengan HRD, user, maupun langsung dengan pimpinan di suatu perusahaan. Umumnya, tahapan wawancara dilakukan apabila pelamar telah lolos atau melewati proses seleksi administrasi dan berkas. Dalam tahapan ini, tidak sedikit pelamar yang mengalami kegagalan walau memiliki berbagai pengalaman mumpuni maupun latar akademis dan lainnya yang sesuai dengan perusahaan.

Tentu banyak faktor yang menjadi latar belakang kegagalan pelamar dalam tahap wawancara. Salah satunya ialah karena komunikasi non-verbal yang ditunjukkan saat wawancara, baik yang dilakukan daring maupun luring secara langsung dianggap HRD atau pewawancara kurang baik atau kurang cocok dengan kebutuhan perusahaan. Komunikasi non-verbal sendiri bersifat simbolis dan menjadi representasi bagi hal lain serta lebih reliabel dibanding komunikasi verbal. Berbagai bentuk komunikasi non-verbal juga lebih jujur dan merepresentasikan diri pelamar pekerjaan. Oleh karena itu, tidak heran bila pewawancara akan begitu melihat aspek non-verbal pelamar pekerja, baik bila wawancara dilakukan langsung maupun via daring.

Agar peluang melamar kerja lebih besar diterima, berikut bentuk-bentuk komunikasi non verbal yang perlu diperhatikan.

Advertisement

1. Penampilan Saat Wawancara

Setaranet

Setaranet via https://setara.net

Salah satu bentuk komunikasi non-verbal yang paling terlihat ialah penampilan. Aspek ini merupakan tipe komunikasi non-verbal berupa artefak yang mana merupakan objek personal dan menjadi cerminan identitas. Melalui pakaian yang dikenakan pelamar, dapat memberikan indikasi tertentu terkait pribadinya.

Hindari berpakaian tidak rapi dan santai karena dapat menjadi cerminan bahwa pribadi pelamar tidak serius dalam menjalani proses wawancara. Baiknya pakai kemeja dan bawahan yang pantas, tidak robek-robek dan terlalu santai seperti untuk jalan-jalan. Selain itu gunakan aksesori yang secukupnya atau tidak perlu berlebihan. Penampilan yang sesuai menjadi indikator bahwa pelamar memang sungguh-sungguh serius dalam menjalankan proses wawancara kerja.

Advertisement

Meskipun wawancara nantinya dilakukan via daring, penampilan tentu juga tetap harus diperhatikan. Jangan sampai, karena wawancara via daring, pelamar mengabaikan penampilan yang menjadi aspek penting dalam wawancara komponen komunikasi non-verbal. Hindari menggunakan kaos seperti untuk bersantai.

Untuk itu, penting bagi pelamar untuk mempersiapkan pakaian yang nantinya menjadi representasi diri saat melakukan wawancara. Persiapkan pakaian sedari malam atau beberapa jam sebelum wawancara sebagai antisipasi bila pakaian kurang rapi atau terdapat hal-hal mendadak lainnya.

Tak lupa penampilan wajah juga perlu diperhatikan. Selalu pastikan wajah terlihat segar. Pelamar dapat melakukan riasan sederhana atau setidaknya cuci muka sebelum melakukan wawancara.

Advertisement

2. Gestur Saat Wawancara

Selain penampilan, gestur tubuh bahkan ekspresi wajah juga menjadi poin penting dalam proses wawancara. Dalam tipe komunikasi non-verbal, gestur termasuk dalam tipe kinesika berupa posisi dan gerakan tubuh serta wajah. Tipe komunikasi non-verbal ini memberi tanda secara jelas terkait perasaan pelamar yang sebenarnya. Aspek-aspek di dalamnya seperti bagaimana cara berjalan, posisi tubuh saat duduk, pandangan, ekspresi wajah, cara menatap, dan lain-lain.

Dalam proses wawancara, sedari awal tentu sebaiknya pelamar sudah menampilkan ekspresi wajah yang bersemangat dan tersenyum, tapi tidak berlebihan. Jangan menunjukkan ekspresi ragu atau murung. Pelamar juga berjalan dengan tidak menyeret dan selalu fokus kepada pewawancara. Saat berbicara, pelamar selalu menatap fokus ke pewawancara, jangan sampai melirik ke sana-ke mari. Selain itu, bila duduk posisikan tangan tidak di meja atau melipat tangan di dada.

Apabila wawancara dilakukan via daring, gestur juga tak kalah penting. Segala aspek gestur dalam wawancara langsung juga sebaiknya diterapkan dalam wawancara via daring. Jangan sampai saat wawancara, gestur kita mengindikasikan tidak fokus dengan adanya gangguan dari tempat wawancara di rumah. Oleh karena itu, penting dalam wawancara via daring mengondisikan tempat agar tidak banyak gangguan.

3. Suara Saat Wawancara

Manado tribunnews

Manado tribunnews via https://manado.tribunnews.com

Hal yang tak kalah penting lainnya ialah suara, termasuk di dalamnya intonasi, hembusan nafas, dan lain sebagainya. Berkaitan dengan hal ini, tipe komunikasi non-verbal yang dimaksud ialah paralinguistik. Selalu pastikan suara pelamar terdengar jelas, tapi tidak berteriak. Pelamar juga dapat menekankan kalimat atau kata tertentu bila dirasa perlu dalam menjawab pertanyaan pewawancara.

Bila wawancara dilakukan via daring, pastikan juga sebelum berbicara panjang dapat izin kepada pewawancara untuk tes suara apakah suara pelamar sudah terdengar jelas atau belum. Pastikan mic dalam gadget sudah berfungsi agar nanti proses wawancara dapat berjalan lancar.

Terkait hembusan nafas pun penting. Sebelum melakukan wawancara lakukan pengaturan napas dan jangan sampai terengah-engah saat wawancara. Tenangkan diri terlebih dahulu dan persiapkan mental.

4. Kedisiplinan Waktu

Qerja.com

Qerja.com via https://www.qerja.com

Salah satu penilaian utama dalam komunikasi non-verbal saat wawancara pula ialah kedisiplinan waktu. Hal ini termasuk dalam tipe komunikasi non-verbal chronemic yang mana mempersepsikan waktu untuk mendefinisikan identitas pelamar. Sebaiknya pelamar datang lebih dulu sebelum waktu wawancara dan jangan sampai terlambat. Baik wawancara dilakukan secara langsung maupun daring. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pelamar memang siap bekerja dan memiliki kepribadian yang disiplin.

Kedisiplinan waktu menjadi hal krusial dalam proses wawancara. Hal ini karena berkaitan dengan kedisiplinan nantinya pelamar dalam bekerja bila diterima di perusahaan, semisal dalam mengerjakan pekerjaan, kehadiran di kantor, ketepatan mengikuti meeting, dll. Kedisiplinan waktu akan berimplikasi terhadap persepsi pewawancara terhadap kedisiplinan pelamar dalam hal-hal lainnya. Oleh karena itu pastikan pelamar memang bersungguh-sungguh dan tepat waktu.

Bila pelamar dalam sesi wawancara sudah terlambat, terlebih tidak menginformasikan keterlambatannya kepada HRD atau user perusahaan, bukan tidak mungkin sesi wawancara akan dibatalkan atau pelamar akan dianggap kurang cocok bekerja di perusahaan tersebut.

5. Menghindari Keheningan

Ada kalanya pewawancara mungkin bertanya terkait hal yang membutuhkan pelamar untuk berpikir sejenak, atau bahkan tidak tahu harus menjawab apa. Dalam kondisi tersebut, sangat mungkin terjadi kecanggungan dan keheningan. Keheningan sendiri termasuk dalam komunikasi non-verbal.

Bila terpaksa berada dalam kondisi tersebut, pelamar sebaiknya segera menjawab pertanyaan sesuai kapasitas dan pengalamannya. Jangan sampai menciptakan suasana hening yang terlalu lama. Suasana keheningan yang terlalu lama, akan membuat persepsi bahwa pelamar tidak dapat berpikir cepat dan lainnya.

Untuk itu, bagi pelamar penting untuk selalu melakukan riset terkait perusahaan yang akan dilamar. Selain itu, penting juga untuk selalu ingat dan mampu mengelaborasikan berbagai pengalaman serta informasi terbaru di dunia.

Nah, berbagai bentuk komunikasi non-verbal tersebut dapat dilatih bagi pelamar. Setidaknya pelamar harus mengevaluasi diri terlebih dahulu, apa kelebihan dan kekurangannya. Tidak ada salahnya juga bagi pelamar untuk melakukan latihan baik dengan lawan bicara atau berbicara di depan kaca sebagai bentuk persiapan wawancara bekerja.

Di samping itu, tak lupa latih diri juga dalam komunikasi verbal saat nantinya berkomunikasi berupa tanya jawab atau diskusi dengan pewawancara. Dengan semakin banyak berlatih, pelamar akan semakin terbiasa dan mengetahui lebih jauh tentang dirinya.

Sumber: Wood, Julia. T (2013). Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian (Edisi 6). Salemba Humanika: Jakarta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE