5 Cara Mengatasi Dari Rasa Penolakan Pada Situasi Tertentu

Sebuah penolakan memang hal yang menyakitkan, tapi kamu bisa mengatasinya

Kita mungkin pernah mengalami yang namanya penolakan. Entah itu penolakan dari saran yang kita berikan kepada orang lain, penolakan karena mengungkapkan perasaan jatuh cinta atau segala apapun bentuk penolakan. Hal yang di luar dugaan kita seketika membuat kecewa dan sedih atas apa yang terjadi.

Sebenarnya kita tahu apapun bentuknya penolakan membuat kita jadi terpuruk. Secara tidak langsung sebagian dari kita menyakiti dirinya sendiri. Pentingnya buat kamu nih, cara agar mengatasi rasa penolakan, yuk simak 5 poin ini, ya!

1. Relaksasi dengan mengambil napas perlahan adalah sebuah langkah awal

Photo by Maria Verkhoturtseva from pexels

Photo by Maria Verkhoturtseva from pexels via https://www.pexels.com

Saat kamu mengalami penolakan cobalah untuk merelaksasi diri kamu, ambil napas perlahan dan keluarkan sampai kamu merasa tenang. Hal ini, tentunya akan menjadi langkah awal ketika rasa penolakan yang sedang kamu alami terjadi.

Dengan cara kamu melakukannya justru akan membuat kamu merasa lebih baik dan bisa berpikir jernih. Tidak hanya itu, saat kamu merasa penolakan terjadi pada diri kamu kemudian kamu menerapkannya mungkin dapat sedikit mengurangi rasa kecewa kamu.

Advertisement

2. Renungkan Hal yang Sudah Terjadi

Photo by Lad Fury from pexels

Photo by Lad Fury from pexels via https://www.pexels.com

Pasti kamu pernah mengingat hal-hal yang membuat kamu sedih dan kecewa atas penolakan yang sudah terjadi. Jika kamu mampu mengingatnya tanpa ada rasa untuk menyakiti dirimu sendiri, alangkah lebih baiknya kalau kamu merenungkan perkataanmu.

Mungkin saja cara kamu dalam berbicara kepada orang lain kurang berkenan atau menyenangkan atau waktunya yang belum tepat. Coba deh, sekali-kali kamu renungkan sebagai bentuk penyembuhan diri kamu ke depannya.

3. Atasi Rasa Kecewa dan Amarah yang Timbul Dalam Diri Dengan Me Time

Photo by Nikita Polyakov from pexels

Photo by Nikita Polyakov from pexels via https://www.pexels.com

Perasaan kecewa, sedih, dan marah adalah hal yang manusiawi kok, semua orang bisa merasakan itu. Tapi sebagai manusia, kita tidak bisa sepenuhnya benar-benar merasakan apa yang orang lain rasakan dan alami, kita hanya sekadar merasakan dari rasa sedikit yang orang lain rasakan. Ambilah waktu untuk menyendiri, ada kalanya kamu butuh waktu sendiri tentu saja hal ini sangat membantu kamu merelaksasi pikiran dan perasaan kamu.

Misalnya saja pergi ke tempat yang belum pernah kamu kunjungi, makan-makanan yang kamu suka untuk bisa membuat mood kamu ceria lagi dan melakukan hobi yang kamu suka.

Advertisement

4. Cobalah Belajar Menerima Rasa Penolakan dan Memperbaikinya

Photo by Son Tung Tran from pexels

Photo by Son Tung Tran from pexels via https://www.pexels.com

Hal yang tidak mudah tapi kamu bisa melakukannya, menerima. Apapun bentuknya sebuah penolakan yang sedang terjadi dalam diri kamu cobalah untuk kamu menerimanya.

Di saat kamu menerima, tentu saja ini akan mempengaruhi diri kamu sehingga ada perasaan lega  karena sepenuhnya kamu bisa memaafkan diri kamu sendiri juga. Dengan cara kamu belajar menerima, kamu akan menemukan sosok diri kamu bertambah kuat.

5. Melangkah Kembali

Photo by Ron Lach from pexels

Photo by Ron Lach from pexels via https://www.pexels.com

Terkadang setelah kamu jenuh karena merasa sedih dan kecewa, kamu butuh yang namanya motivasi. Motivasi yang membangun akan membuat kamu merasa lebih baik, sehingga akan mengubah kamu untuk bisa melangkah lagi.

Mungkin hal ini sangat sulit untuk dilakukan tapi kamu harus bisa melalui itu semua dan tetap berjalan ke depan. Biarkan apa yang sudah berlalu menjadi pelajaran yang bisa kamu pelajari untuk kehidupan kamu ke depannya.

Belajar dari rasa penolakan yang sering kamu alami setelah itu kamu akan tahu letak kesalahan dari bentuk penolakan yang terjadi di hidup kamu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE