Mulai Gelaran Musik Jazz sampai Batik Carnival, 5 Festival Budaya di Solo Ini Sayang Dilewatkan

Festival budaya Solo

Kota Solo mungkin dikenal dengan beragam kulinernya yang siap memanjakan lidah para wisatawan. Namun, Solo juga menyimpan berbagai macam festival budaya yang siap untuk memanjakan mata warga Solo dan wisatawan lho~

Nah, berikut ini beberapa festival budaya berskala internasional yang diadakan di Kota Solo setiap tahunnya.

1. Musik jazz di Kota Solo bisa kamu nikmatin di Mangkunegaran Jazz Festival

Mangkunegaran Jazz

Mangkunegaran Jazz via https://www.piknikdong.com

Advertisement

Bagi kamu yang menikmati alunan musik jazz mungkin kamu bisa mengunjungi Mangkunegaran Jazz Festival di Kota Solo.

Festival musik ini diadakan satu kali dalam setahun. Tentunya setiap tahun, festival ini diadakan di Puro Mangkunegaran.

Bintang tamu yang mengisi juga membuat festival ini semakin keren lho. Seperti Mangkunegaran Jazz Festival 2019 yang mengundang Ardhito Pramono sebagai bintang tamu dari negara sendiri dan Lianne La Havas sebagai bintang tamu internasional

Advertisement

Ssst… asal kamu tau, acara ini gratis-tis-tis!

2. Solo International Performing Arts (SIPA) menampilkan berbagai macam pertunjukan seni

Solo International Performing Arts (SIPA)

Solo International Performing Arts (SIPA) via https://www.netralnews.com

Solo International Performing Arts atau yang lebih dikenal dengan SIPA merupakan event tahunan di Kota Solo yang menampilkan berbagai macam pertujukan seni. Mulai dari seni tari, bernyanyi, dan lain-lain.

Advertisement

Tak hanya itu, pengisi acaranya pun berasal dari nasional maupun internasional. Wah, kebayang kan meriahnya kayak apa?

Festival ini gratis untuk dikunjungi oleh seluruh masyarakat. Biasanya festival SIPA berlangsung selama 3 hari pada bulan September.

3. Pecinta seni menari harus coba menikmati tarian selama 24 jam non-stop di Solo Menari 24 Jam

Solo Menari 24 Jam

Solo Menari 24 Jam via https://www.lpmvisi.com

Pernah membayangkan nggak sih pertunjukan tari yang berlangsung selama 24 jam?

Yup, di Kota Solo ada lho, festival budaya yang menyajikan tarian selama 24 jam non-stop.

Solo Menari 24 Jam biasanya diikuti oleh ribuan penari yang siap memberikan penampilan terbaiknya kepada pengunjung. Penari yang tampil juga berasal dari berbagai macam daerah maupun mancanegara lho!

Acara ini merupakan acara yang diselenggarakan satu kali dalam setahun dan hanya 24 jam. Tidak ada tiket masuk untuk menikmati tarian yang beragam penari.

Boleh banget nih, jadi salah satu bucket list kamu ketika berkunjung ke Kota Solo.

4. International Mask Festival, pertunjukan seni topeng berskala internasional lho!

International Mask Festival

International Mask Festival via https://www.suara.com

International Mask Festival atau IMF merupakan pertunjukan seni yang selalu diadakan setiap tahunnya di Kota Solo.

Uniknya, pertunjukan seni ini menggunakan topeng yang memilki arti tersendiri dalam setiap bentuknya. IMF menampilkan berbagai macam tarian dalam negeri maupun luar negeri dengan topeng sebagai atributnya.

IMF biasanya berlangsung selama 2 hari dan lagi lagi, acara ini bebas untuk dinikmati oleh masyarakat.

5. Karnaval kelas dunia untuk memperkenalkan batik yaitu Solo Batik Carnival

Solo Batik Carnival

Solo Batik Carnival via https://beritagar.id

Batik tentunya tidak asing lagi bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Solo. Namun, pernahkah kamu melihat berbagai macam kreasi batik yang akan dipamerkan di beberapa titik kota?

Coba deh ke Solo Batik Carnival. Festival budaya ini menunjukkan berbagai macam kreasi batik dalam sebuah karnaval yang akan mengelilingi beberapa titik jalanan Kota Solo, salah satunya Jalan Slamet Riyadi.

 

Masih banyak lagi festival budaya lainnya yang akan kamu temui apabila menjelajah Kota Solo. Untuk mengetahui agenda festival-festival di atas kamu bisa mengulik informasi tersebut melalui situs-situ pariwisata ataupun situs resmi event Kota Solo sendiri. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement
Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE