5 Hal Ini Hanya Dirasakan oleh Alumni Anak Kosan

Fenomena menjadi anak kos adalah hal yang lumrah. Bagi sebagian perantau, menjadi anak kos merupakan pilihan wajib. Tidak ada pilihan lain.

Jika di daerah asal, saban hari hanya bertemu dengan orang-orang yang itu-itu saja, di perantauan akan bertemu dengan orang-orang asing yang tidak bisa ditebak watak dan kebiasaannya. Mungkin akan bertemu dengan tetangga kamar yang menyenangkan dan asyik diajak diskusi atau sekadar tukar pikiran. Ada juga tetangga kamar yang menyebalkan. Wajar dan itulah tantangan sebagai anak kosan. Banyak diliputi ujian kesabaran.

Menjadi anak kos artinya kamu siap bersosialisasi. Anggap saja sedang bersimulasi menjadi manusia yang kuat dan mandiri.

Apakah Sobat Hipwee ada yang merupakan anak kos? Atau alumni anak kosan? Pasti pernah dong merasakan lima hal berikut? Keep scrolling, ya!

Advertisement

1. Punya tetangga kamar yang jarang buang sampah

Foto oleh Juan Pablo Serrano Arenas

Foto oleh Juan Pablo Serrano Arenas via https://www.pexels.com

Memilih jadi anak kos berarti Sobat Hipwee siap menanggung segala konsekuensinya, termasuk bertemu dengan tetangga kamar yang unik. Misalnya, tetangga yang malas buang sampah.

Sampah memang menjadi persoalan yang sangat krusial. Tahukah SoHip, sampah tidak hanya jadi masalah anak kosan saja tetapi juga dunia? Hingga saat ini, persoalan sampah dunia masih belum ada solusinya.

Advertisement

Sampah yang dibiarkan tidak dibuang dan menggunung tentu lama-kelamaan akan menimbulkan bau tidak sedap. Bau tersebut sudah dipastikan akan amat mengganggu. Adapun pihak yang dirugikan adalah tetangga kamar lainnya. Maka, salah satu cara untuk menghindari itu terjadi adalah menegur si pemilik sampah. Apesnya, jika doi ternyata tebal telinga alias kebal teguran dan tetap tidak mau buang sampah.

Ya sudah deh, siapkan kesabaran ekstra ya, Sobat Hipwee.

2. Gantungan dan jepitan baju jadi harta bersama

Advertisement
Foto oleh Airin Party

Foto oleh Airin Party via https://www.pexels.com

Entah dari mana rumusnya diperoleh, tapi di setiap kosan pasti ada penghuni yang menganggap beberapa barang adalah harta bersama. Jadilah, gantungan dan jepitan baju yang hilang merupakan hal biasa. Ditanyakan pun rasanya percuma karena sejumlah penghuni ada yang merasa barang-barang remeh tersebut adalah milik bersama.

Apa yang biasanya Sobat Hipwee lakukan jika kenyataannya demikian? Mungkin ada dari SoHip yang mengikhlaskan dan menganggap sebagai sedekah. Ada juga yang boleh jadi mengamankan gantung dan jepit baju, daripada niatnya beramal, tapi ujung-ujungnya sakit hati.

3. Sabun, detergen, hingga pasta gigi adalah barang-barang yang paling cepat habis

Foto oleh Ron Lach

Foto oleh Ron Lach via https://www.pexels.com

Sebagai anak kos, barang-barang kebutuhan dasar seperti sabun, detergen, dan pasta gigi merupakan barang yang disayang-sayang digunakan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghematan. Jadilah, setiap mencuci pakaian hanya menggunakan detergen secukupnya. Saat pasta gigi mendekati kondisi kritis alias hampir habis, maka ujungnya pun kerap kali digulung agar sisa-sisa pasta gigi tidak mubazir, dan sebagainya. Itulah yang kita lakukan terhadap barang-barang kita.

Sayangnya, mungkin akan ada penghuni yang tidak peka atau masih menganggap harta bersama. Tak ayal, sabun, detergen dan pasta gigi adalah tiga kebutuhan dasar paling cepat habis sebab digunakan semena-mena oleh penghuni lain. Positive thinking-nya adalah barang kali penghuni lain sedang kehabisan uang sehingga tidak bisa membeli keperluan dasarnya. Tapi kalau sudah berkali-kali, apa namanya?

Yang SoHip harus lakukan adalah, pertama, beri teguran. Kedua, amankan. Jika tidak menginginkan barang-barangmu cepat habis sementara kamu harus berhemat.

4. Jemuran sering kali raib, kemudian muncul lagi

Foto oleh Skitterphoto

Foto oleh Skitterphoto via https://www.pexels.com

Dari sekian banyak kejadian unik di kosan, jemuran sering kali raib menjadi fenomena yang tidak kalah membingungkan? Bukankah seharusnya setiap penghuni hafal jemuran masing-masing? Positive thinking-nya, boleh jadi tidak sengaja terangkat saat sedang terburu-buru. Akan tetapi, kalau kejadian hilang dan kembalinya jemuran memakan waktu hingga dua hari atau lebih, gimana?

Sedikit pesan, jagalah barang jemuran Sobat Hipwee masing-masing. Angkat jemuran jika dirasa sudah kering dan jangan dibiarkan menggantung di jemuran dalam waktu lama. Pertama, agar menghindari kesalahan terangkat penghuni lain. Kedua, memberi ruang pada penghuni lain untuk menjemur pakaian mereka.

5. Berlaku seenaknya terhadap tetangga kamar

Foto oleh Piotrek Wilk

Foto oleh Piotrek Wilk via https://www.pexels.com

Setiap penghuni kos pasti mempunyai kepribadian berbeda-beda. Introver atau ekstrover. Sering menegur atau memilih mendiamkan. Tak jarang ditemui pula penghuni kos yang sering berlaku seenaknya terhadap tetangga kamar. Semisal, menyetel musik kencang-kencang di saat kamar sebelah sedang belajar kala mempersiapkan ujian.

Sesama penghuni kos seharusnya saling menjaga privasi dan menghormati. Memedulikan satu sama lain adalah kunci kenyamanan selama di perantauan. Jangan melakukan hal-hal yang bisa jadi memancing ketidaksukaan.

Mungkin kita tidak bisa mengubah tabiat seseorang, tapi kita dapat mengendalikan diri sendiri. Satu hal penting yang diperlu diperhatikan, selalu posisikan diri sendiri sebagai orang lain saat akan melakukan suatu hal harus diprioritaskan agar semua penghuni tidak terbebani.

Itulah 5 hal-hal absurd yang acap kali dirasakan anak kosan atau mantan anak kosan. Ada Sobat Hipwee yang sefrekuensi? Atau pernah mengalaminya belum lama ini? Boleh banget share ceritanya di kolom komentar yaa, SoHip.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis

CLOSE