Saya kerap memperhatikan beberapa anak kecil yang tengah bermain dengan Ayah dan Ibunya. Disayang dan dikasihi dengan penuh cinta. Betapapun banyak tingkah anak kecil Ayah dan Ibu dengan sabar akan mencurahkan segala sayangnya. lantas kenangan-kenangan masa kecil terlintas dengan cepat seperti sebuah trailer film.
Umur bergerak maju dan kau pun melewati fase, lahir, sekolah dan akhirnya akan bekerja. kasih sayang dari kedua malaikat yang dipanggil dengan sebutan 'Ayah' dan 'Ibu' sebenarnya tak banyak berubah tak peduli berapapun angka umur-mu. kedua malaikat itu tetap mencintai kita dengan penuh. Tak peduli kau menang atau kalah, kau adalah juara di hatinya, di hati Ayah dan Ibumu. Rasakan, betapa berapa kali hidup menjatuhkanmu, kau selalu akan disembuhkan Ayah dan Ibumu lewat hangat kasih dan lembut cinta mereka. Malaikat tak selalu indah atau sempurna, sekali ini mereka hadir dalam nama 'Ayah' dan 'Ibu'.
1. Sejauh Apapun Kaki Melangkah, Ayah dan Ibu Tetaplah Rumah Untuk Kau Kembali
Seberapa jauh kau sudah melangkah, meninggalkan rumah, bertambah umur dan menyibukkan diri dengan segala cita-cita? Coba kau jawab, jawaban apapun atas pertanyaan di atas, kedua malaikat ini tetap akan mengusahakan rumah untuk kau kembali, rumah untuk berdiskusi, rumah untuk selalu mendukungmu. Sedari kecil dan sampai kapanpun kedua malaikat 'ayah' dan 'ibu' akan selalu menyediakan rumah. Namun kedua malaikat berharap kau mampu untuk mandiri. Kemandirian adalah rumah yang kau bangun sendiri dan mampu membuat tersenyum bangga kedua orang tuamu.
2. Ayah dan Ibu Selalu Memberikan Cinta Terbaiknya
Jika kau merasa ada kurang dari Ayah dan Ibu, artinya ada yang salah dalam sudut pandangmu, renungkan lebih dalam lagi. Mereka selalu memberikan cinta terbaiknya. Malaikat bekerja dengan cara-cara paling luar biasa. Ayah dan Ibu selalu mengusahakan yang terbaik dalam hidupnya hanya untuk membuat hidup kau lebih baik. Malaikat dalam nama 'Ayah' dan 'Ibu' mengorbankan apapun demi kau, permata hatinya. Cara terbaik membalas, segala cinta ayah dan Ibu adalah pencapaian dan usaha tanpa jeda untuk memperbaiki diri dan komunikasi penuh cinta darimu.
3. Waktu Selalu menjadi Saksi Bagaimana Ayah dan Ibu selalu Menjadi Malaikat Bagi Setiap Anak
Waktu adalah saksi paling kuat bagaimana cinta itu mengalir. Ayah dan Ibu dalam situasi dan kondisi apapun selalu saja mengutamakan kebahagiaan anaknya. Ayah dan Ibu adalah malaikat yang selalu mendorong waktu agar anak kebanggaannya tetap pada jalurnya. Waktu adalah saksi paling kuat atas sebuah cinta.
Waktu pula yang membatasi kita membalas segala bentuk cinta. usahakan yang terbaik, minimal pastikan kepada mereka kita selalu bisa melewati badai dan dalam kondisi yang baik-baik saja. kabarkan bahwa kita selalu mampu melipat masalah menjadi pencapaian.
4. Sejak Lahir, Ayah dan Ibu Sudah Menjadikan Setiap Anaknya Juara
Juara, iya kaulah kebanggaan mereka. nama-nama yang di bawa setiap anak adalah panggilan juara bagi setiap Ayah dan Ibu. Ayah dan Ibu sudah tau bahwa kaulah kebanggaannya. Malaikat yang dipanggil Ayah dan Ibu akan menceritakan bagaimana setiap anaknya adalah juara, menceritakan kepada siapapun yang akan mendengarkan. Maka dari itu adalah tugas setiap anak, menjaga label juara tetap ada padanya, menjaga nama baik diri sendiri adalah bentuk pembalasan paling baik bagi Ayah dan Ibu.
5. Ayah dan Ibu, Malaikat dengan Segala Kasih
Sebagai manusia tentu tak ada Ayah dan Ibu yang sempurna, tapi cinta Ayah dan Ibu kepada anaknya, penulis rasa adalah salah satu hal tertulus yang ada pada dunia ini. Kasih sayang itu mengalir deras dan tanpa henti, betapa Ayah dan Ibu sudah jadi malaikat, bahkan sebelum kau punya nama. Konon katanya ketika Ayah dan Ibu memanggil dengan sebutan “Nak” maka saat itu segala cinta yang ada padanya tumpah kepadamu.
Sejenak rasakanlah bahwa Tuhan sudah memberikan kedua malaikat terbaiknya, cinta tertulus pada dunia ini. malaikat itu kau panggil dengan sebutan “Ayah” dan “Ibu”.
“Terimakasih, Ayah..Ibu” 🙂
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”