Bagi para perantau, melaksanakan ibadah puasa di tanah rantau adalah hal yang sudah biasa, apalagi mahasiswa. Namun kali ini, mengingat pandemi COVID-19 yang tengah terjadi, bulan Ramadan menjadi terasa berbeda dari tahun sebelumnya.
Nah beberapa hal ini sudah pasti dirasakan mahasiswa yang melaksanakan ibadah puasa di tanah perantauan.
1. Mengerjakan tugas dengan kondisi kelaparan
Kondisi ini biasanya dihadapi oleh mahasiswa yang mengerjakan tugas di jam-jam puasa. Tidak seperti saat-saat sebelum bulan puasa dimana mengerjakan tugas sambil makan diperbolehkan, kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa yang menjalankan ibadah puasa.
2. Telat bangun sahur karena kecapekan
Karena banyaknya kegiatan dan tugas yang harus ditanggung, mahasiswa di tanah perantauan kadang bisa terlambat bangun untuk melakukan santap sahur meskipun sudah dibangunkan. Kecapekan bisa jadi faktor karena banyaknya tenaga yang terforsir untuk mengerjakan rutinitas di bulan puasa.
3. Tidak ada acara bukber atau reuni angkatan
Larangan mudik & social distancing saat ini menjadi alasan mengapa acara bukber atau reuni angkatan di bulan puasa harus ditiadakan. Acara kumpul-kumpul sama temen akhirnya hanya sebatas angan-angan.
4. Ngabuburit sambil mengerjakan tugas
Mengisi waktu ngabuburit dengan mengerjakan tugas adalah pilihan terbaik bagi mahasiswa yang ingin menggunakan jam malamnya untuk bersantai. Selain tugas bisa selesai tepat waktu, kegiatan ini bisa menghilangkan kegabutan.
5. Lembur sampai sahur
Bagi para mahasiswa deadliners, lembur sampai terdengar himbauan sahur dari marbot masjid merupakan hal yang sudah biasa. Jadi, sambil nunggu sahur sekalian Ngerjain tugas buat dikumpul esok paginya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”