5 Pekerjaan yang Sering Kali Dianggap Remeh. Padahal Usaha yang Dilakukan Sama Kerasnya Dengan Pekerjaan Lain

pekerjaan yang dianggap remeh orang

Lingkungan kerja yang kurang nyaman seringkali membuat kita meragukan pilihan kita sendiri. Merasa tidak mampu, dan pada akhirnya berujung malu. Banyak hal yang harus menjadi pertimbangan terutama lingkungan pekerjaan yang akhir-akhir ini seringkali membuat harga diri menurun. 

Seringkali pertanyaan seperti , sekarang kamu kerja apa?  Berapa gajinya? emang cocok untukmu? Apa nggak nyesel? Pertanyaan- pertanyaan tersebut seringkali membuat tertekan, tetapi hanya dengan ditanya seperti itu mereka bisa memahami kenyataannya. Bahkan kita pun tidak tahu apakah harus puas dengan pekerjaan kita bisa dilakukan oleh siapa saja,dengan siapa kita membandingkan diri, dan sejauh mana kita merasa puas. 

Namun belakangan ini,lingkungan menjadi menjadi salah satu penyebab orang-orang mulai meragukan pilihannya terutama dalam hal pekerjaan , sehingga hal itu seringkali mencoreng harga diri. Lalu pekerjaan apa saja sih yang seringkali membuat harga diri menurun? Yuk simak dibawah ini.

1. Working mom

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels via http://www.pexels.com

Bagi ibu pekerja, atau working mom, manajemen waktu adalah hal yang paling utama , terlebih ketika ibu pekerja harus menyiapkan semua hal mulai dari membereskan rumah sampai mengurus anak. Hal ini membuktikan mereka memiliki kamampuan mengatur waktu yang efektif. 

Di samping itu, mereka kerap kali mengkhawatirkan urusan pekerjaan dengan urusan rumah. Tidak sedikit dari mereka yang bekerja diluar rumah harus menyimpan luka. Saat bekerja mereka akan dihantui rasa bersalah. Kalaupun tidak merasakan akan berpikir “apakah aku sosok ibu yang baik?” Pada dasarnya mereka lelah secara fisik dan mental. Mereka tidak sempat untuk merasakan nilai dari pekerjaan mereka.

2. Full-time Mom

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels via http://www.pexels.com

Pandangan terhadap Ibu rumah tangga seringkali penuh prasangka. Apalagi, jika ia pernah bekerja tidak sedikit dari mereka berfikir “Apa aku kuliah hanya untuk ini?” Mereka kerap kali khawatir dengan diri sendiri. Padahal peran ibu rumah tangga lebih berat , karena menghabiskan puluhan jam untuk membereskan rumah serta mengurus anak.

Menjadi full-time Mom pada dasarnya merupakan pilihan. Karena tingkat kepuasan ibu terletak bukan pada peran,melainkan kondisi. Nyatanya, Para ibu bisa menemukan celah kemungkinan untuk bisa berkarir dari rumah , seperti membukan usaha online.

3. Buruh Perasaan

Foto oleh LinkedIn Sales Navigator dari Pecelnya

Foto oleh LinkedIn Sales Navigator dari Pecelnya via http://www.pexels.com

Dibalik penampilannya, mereka menyimpan penderitaan yang besar. Lihat saja para pegawai bank, salesman, dan konsultan mereka harus menjaga penampilannya. Mereka harus memakai baju rapi dan selalu tersenyum. Mereka harus tersenyum seharian hingga wajah kram.

4. Speasialis

Foto oleh Павел Сорокин dari Pexels

Foto oleh Павел Сорокин dari Pexels via http://www.pexels.com

Meskipun dianggap pekerjaan yang paling dicemburui, nyatanya rasa stress seringkali menghantui. Sebagian besar Dokter, Pengacara, Akuntan, disibukan dengan tugas yang membebani mereka. Banyak yang tidak tahu apa yang baik dan apa yang harus diminta. Cukup banyak pelaku profesi yang bekerja  menganggap profesi tersebut menghasilkan banyak uang.

5. Kerja kontrak

Foto oleh fauxels dari Pexels

Foto oleh fauxels dari Pexels via http://www.pexels.com

Hampir tidak ada makna yang baik bila mendengar nama kontrak, mulai dari kawin kontrak, pasangan kontrak, karyawan kontrak, seringkali menggalakan efek yang pahit. orang -orang yang bekerja tetapi tidak tahu kapan kontraknya akan berakhir.

Rasa cemas seringkali dirasakan oleh mereka yang bukan pegawai tetap lebih dari yang bisa dibayangkan. Emosi sering juga dirasakan oleh karyawan kontrak. Seperti saat mereka diberi sebuah pekerjaan,mereka akan bertanya apakah pekerjaan ini memang diberikan untuknya atau hanya untuk dititipkan padanya karena ia seorang karyawan kontrak.

Lika-liku realita dunia kerja seringkali membuat kita mau tidak mau harus memahami situasi, entah situasi yang disukai maupun tidak. Tidak sedikit dari mereka bersalah dan menyalahkan diri sendiri, padahal lingkungan serta sistem sosial lah yang menciptakannya. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Selain suka buku aku juga suka halu